Berbagai Penyebab Penyakit Saraf dan Tahap Perawatannya

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Berbagai Penyebab Penyakit Saraf dan Tahap Perawatannya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sistem saraf manusia adalah jaringan sel saraf yang bertanggung jawab untuk mentransfer impuls (sinyal) dari otak ke seluruh tubuh agar fungsi organ bisa berjalan maksimal. Tak heran jika kerusakan sistem saraf bisa mengganggu fungsi tubuh, apalagi saat terserang penyakit saraf;
  • Saraf dalam manusia terdiri dari tiga jenis: Saraf motorik, saraf sensorik, saraf otonom;
  • Penyakit saraf pada manusia dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan pembuluh darah (vaskular), gangguan struktural, gangguan fungsional, dan penyakit degeneratif;
  • Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda penyakit saraf seperti kejang, sakit kepala, tremor, nyeri punggung yang meluas ke lengan atau tungkai, hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh, kekuatan otot melemah atau hilang, susah berbicara atau bicara cadel, kemampuan mengingat menurun atau hilang, paralisis (lumpuh), hilang atau menurunnya kemampuan indra, seperti kemampuan melihat atau mendengar, dan disfagia;
  • Prosedur konsultasi penyakit saraf adalah penelusuran riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik (physical examination), pemeriksaan saraf, analisis gaya berjalan (gait analysis), analisis cara bicara (speech analysis), dan evaluasi status mental (mental status evaluation);
  • Prosedur konsultasi tersebut juga akan ditunjang oleh serangkaian pemeriksaan laboratorium, radiologi, cerebral angiography, dan pungsi lumbal (spinal tap);
  • Klik untuk membeli berbagai obat saraf dan otak sesuai kebutuhan dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Temukan dan booking ragam paket pemeriksaan kesehatan dan paket fisioterapi dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDMall.

Sistem saraf manusia adalah jaringan sel saraf yang bertanggung jawab untuk mentransfer impuls (sinyal) dari otak ke seluruh tubuh agar fungsi organ bisa berjalan maksimal. Tak heran jika kerusakan sistem saraf bisa mengganggu fungsi tubuh, apalagi saat terserang penyakit saraf.

Mengenal jenis saraf pada tubuh manusia

Saraf dalam tubuh manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu:

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Leher 5 Kali Visit Di NK Health

Untuk pemulihan pasien yang mengalami keluhan pada leher, seperti tightness pada otot-otot sekitar leher sampai ke pundak, timbul gejala neurologis yang terjadi pada penjalaran saraf cervical pada vertebrae dengan menggunakan exercise dan manipulasi. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, MRI, CT-Scan).

  • Saraf motorik, merupakan jenis saraf yang mengirim impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke semua otot di dalam tubuh;
  • Saraf sensorik, merupakan jenis saraf yang mengirimkan kembali impuls dari kulit dan otot ke tulang belakang dan otak;
  • Saraf otonom, adalah jenis saraf yang mengendalikan fungsi gerakan tubuh yang tidak atau setengah disadari, seperti detak jantung, tekanan darah, gerakan usus, dan pengaturan suhu tubuh.

Jika ada saraf tertentu yang terganggu, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit saraf. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyebab, mengobati, hingga mencegah gangguan saraf semakin parah.

Tanda dan gejala penyakit saraf

Penyakit saraf adalah gangguan pada sistem saraf tubuh, bisa terjadi pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang) atau sistem saraf perifer (saraf penghubung).

Sejumlah tanda dan gejala penyakit saraf yang dapat terjadi antara lain:

  • Kejang;
  • Sakit kepala;
  • Tremor;
  • Nyeri punggung yang meluas ke lengan atau tungkai;
  • Hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh;
  • Kekuatan otot melemah atau hilang;
  • Susah berbicara atau bicara cadel;
  • Kemampuan mengingat menurun atau hilang;
  • Paralisis (lumpuh);
  • Hilang atau menurunnya kemampuan indra, seperti kemampuan melihat atau mendengar;
  • Disfagia.

Baca Selengkapnya: Sadari 8 Gejala Kerusakan Saraf Ini Sebelum Terlambat

Apa penyebab penyakit saraf?

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab penyakit saraf, di antaranya:

  • Infeksi;
  • Gangguan pembuluh darah (vaskular);
  • Gangguan struktural;
  • Gangguan fungsional;
  • Penyakit degeneratif.

Untuk memastikan penyebabnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit saraf. Selain menyiapkan surat rujukan, sebaiknya bawa juga berbagai jenis obat, suplemen, atau produk herba yang sedang dikonsumsi. Sampaikan juga riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Keseleo 5 Kali Visit Di NK Health

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Baca Juga: Sakit di Persendian Bisa Disebabkan Saraf Kejepit

Prosedur konsultasi penyakit saraf

Tidak semua pasien penyakit saraf akan menjalani jenis pemeriksaan yang sama. Pasalnya, hal ini tergantung dari kondisi, keluhan, dan gejala yang diderita masing-masing pasien.

Sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan dokter antara lain:

  • Penelusuran riwayat kesehatan;
  • Pemeriksaan fisik (physical examination), meliputi pemeriksaan tanda vital dan kondisi pasien seara umum;
  • Pemeriksaan saraf, terdiri dari:
  • Analisis gaya berjalan (gait analysis);
  • Analisis cara bicara (speech analysis);
  • Evaluasi status mental (mental status evaluation).

Selain itu, ada juga pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pasien, yaitu:

  • Pemeriksaan laboratorium, yang meliputi:
  • Radiologi, meliputi:
    • Foto Rontgen;
    • CT scan;
    • MRI;
    • Positron Emission Tomography (PET);
    • Mielografi;
    • Neurosonografi.
  • Tes konduksi saraf, terdiri dari:
    • Elektroensefalografi (EEG);
    • Elektromiografi (EMG);
    • Elektronistagmografi (ENG);
    • Polisomnogram.
  • Cerebral angiography;
  • Pungsi lumbal (spinal tap).

Yang harus diperhatikan setelah konsultasi penyakit saraf

Setelah melalui tahap pemeriksaan, dokter saraf akan menganalisis hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang sudah dijalani. Setelah diketahui penyebab penyakit saraf yang diderita pasien, barulah dokter akan menyarankan prosedur perawatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. 

Pasien dapat dianjurkan untuk rawat inap jika penyakit sarafnya membutuhkan perawatan lebih lanjut dengan dokter. Sedangkan jika tergolong ringan, maka pasien diperbolehkan pulang dan mendapatkan resep obat-obatan untuk mengatasi gejala penyakit saraf.

Dokter juga dapat menyarankan fisioterapi untuk membantu mengembalikan fungsi anggota gerak tubuh yang terganggu. Jika penyakit saraf tergolong parah, prosedur operasi berupa kraniotomi, foraminotomy, atau laminektomi sesuai kebutuhan masing-masing pasien.

Baca Selengkapnya: Gangguan Kesehatan yang Bisa Disembuhkan Dengan Fisioterapi

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rakel D, ed. Peripheral neuropathy. In: Integrative Medicine. 4th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
Peripheral neuropathy treatments. The Foundation for Peripheral Neuropathy. https://www.foundationforpn.org/what-is-peripheral-neuropathy/causes/.
Goldman L, et al., eds. Peripheral neuropathies. In: Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app