Menjaga kesehatan kulit dan tubuh adalah tanggung jawab diri sendiri. Jika Anda tidak pandai dalam menjaga dan merawat kesehatan tubuh, maka akan datang berbagai penyakit yang menganggu. Salah satunya penyakit yang menyerang organ intim seperti kutil kelamin. Mungkinkah kita mencegah kutil kelamin?
Apa itu kutil kelamin?
Kutil kelamin adalah sebuah benjolan kecil yang muncul di sekitar kelamin dan dubur. Penyakit ini umumnya menyerang orang-orang yang telah aktif berhubungan seksual. Berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian kulit lain, kutil kelamin ini merupakan bagian dari infeksi menular seksual.
Karena ukurannya yang sangat kecil, kutil kelamin tidak bisa dilihat secara kasat mata. Namun sekali muncul, kutil kelamin ini mampu menyebabkan rasa panas seperti terbakar. Seseorang juga dapat mengalami perdarahan saat berhubungan intim akibat kutil kelamin ini.
Tanda dan gejala kutil kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebar melalui hubungan seksual. Penyebaran kutil kelamin juga bisa terjadi karena penggunaan alat bantu seks (sex toys). Namun, perlu diketahui juga bahwa kutil kelamin tidak menyebar melalui media tertentu seperti handuk dan toliet duduk.
Pada umumnya, kutil kelamin tidak terlalu kelihatan karena ukurannya sangat kecil. Meski begitu, ada gejala-gejala yang muncul ketika seseorang terkena kutil kelamin. Beberapa di antaranya ialah rasa yang tidak nyaman di daerah kelamin dan nyeri saat berhubungan intim.
Secara khusus, gejala kutil kelamin pada pria adalah muncul di bagian:
Sedangkan pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di area:
- Leher rahim (serviks)
- Dinding Vagina
- Perineum
- Vulva
- Di dalam vagina
Kutil kelamin tidak boleh disepelekan begitu saja. Pasalnya, kondisi ini juga bisa memicu berbagai penyakit komplikasi lainnya. Beragam potensi komplikasi kutil kelamin adalah:
- Gangguan pada masa kehamilan;
- Meningkatkan risiko terjadinya kanker di daerah kemaluan, tenggorokan, dan mulut;
- Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kutil kelamin berisiko tinggi mengalami infeksi kutil di bagian tenggorokan.
Apabila Anda menemukan benjolan mirip kutil di area sekitar kelamin hingga dubur, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Meski Mirip, Kenali 6 Bentuk dan Jenis Kutil Pada Tubuh
Pengobatan kutil kelamin
Sebelum menentukan pengobatan kutil kelamin, dokter akan melihat bentuk dan gejala kutil kelamin yang dialami pasien. Untuk memastikan adanya kutil kelamin, pasien akan melakukan berbagai rangkaian tes meliputi tes HPV DNA, kolposkopi, hingga pap smear.
Sebenarnya, kutil kelamin tidak selalu harus diobati jika tidak menimbulkan gejala. Namun, bila kutil kelamin mulai terasa mengganggu, dokter akan melakukan berbagai cara untuk mengobati kutil kelamin.
Sebagai langkah awal, dokter akan memberikan obat yang mengandung asam trikloroasetat untuk mengobati kutil kelamin. Tergantung tingkat keparahan kutil kelamin dan kondisi pasien, dokter mungkin juga melakukan prosedur bedah berupa krioterapi, eksisi, electrocautery, hingga bedah laser.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Kutil Kelamin Secara Alami
Mungkinkah mencegah kutil kelamin?
Kabar baiknya, kutil kelamin dapat dicegah sedini mungkin. Karena muncul di area kelamin, maka hal ini tentunya berhubungan dengan aktivitas seksual seseorang.
Cara terbaik untuk mencegah kutil kelamin adalah melakukan seks dengan aman. Ketahui bagaimana riwayat seksual pasangan dan gunakan kondom saat melakukan seks. Setia pada satu pasangan juga membuat risiko penyakit seksual menular jauh lebih berkurang.
Pemakaian kondom saat berhubungan seks tidak semata-mata berfungsi sebagai alat kontrasepsi fisik, tapi juga menjadi satu-satunya alat yang mampu menurunkan risiko penyakit kelamin. Meski tidak efektif mencegah kutil kelamin hingga 100 persen, setidaknya risiko terjadinya kutil kelamin bisa ditekan.
Kebersihan organ intim juga perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan bakteri tumbuh di daerah kemaluan. Lakukan imunisasi HPV untuk mencegah terjadinya kutil kelamin.
Secara umum, vaksin HPV diberikan 2-3 kali sebelum seseorang aktif secara seksual, yakni dimulai pada usia 10-18 tahun. Semakin dini vaksin HPV diberikan, maka semakin efektif pula vaksin ini dalam mencegah kutil kelamin maupun penyakit lainnya.
Baca selengkapnya: Terjangkit Kutil Kelamin Meski Sudah Vaksin HPV, Mengapa?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.