Apakah Anda pernah mendengar mengenai penyakit Obstructive Sleep Apnea? Mungkin Anda tidak pernah mendengarnya karena di Indonesia penyakit ini masih asing di telinga masyarakatnya. Selain itu, penyakit CPAP juga jarang terdeteksi oleh dokter. Gejala dari penyakit ini yaitu mendengkur saat tidur.
Beberapa dari Anda mungkin juga sering mendengkur bukan? Apabila Ada sering mendengkur, Anda perlu berhati-hati, karena bisa saja Anda terkena penyakit Obstructive Sleep Apnea ini.
Obstructive Sleep Apnea atau biasa disingkat OSA adalah penyakit yang bisa dibilang mengerikan, karena penderitanya dapat tiba-tiba berhenti bernafas saat tidur, hingga menyebabkan kematian. Penyakit ini juga dapat memicu berbagai macam penyakit metabolik, seperti serangan jantung, diabetes melitus, hipertensi, hingga stroke.
Lalu, bagaimana cara mengobati penyakit Obstructive Sleep Apnea ini? Tenang, Anda tidak perlu khawatir karena ada pengobatan non-bedah untuk OSA, yaitu menggunakan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).
Mesin CPAP ini merupakan sebuah mesin yang dapat mengalirkan udara ke paru-paru saat Anda tidur, sehingga Anda bisa tenang saat tidur tanpa perlu khawatir kekurangan oksigen atau berhenti bernafas tiba-tiba.
Bagaimana CPAP dapat menghilangkan kebiasaan ngorok pada penderita sleep apnea?
Pada penderita sleep apnea, saluran pernafasan bisa jadi tertutup sebagian atau seluruhnya saat tidur. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti obesitas, lidah yang terlalu panjang, dan membesarnya amandel.
Akibatnya, aliran udara ke paru-paru menjadi terhambat. Tersumbatnya aliran udara ke paru-paru inilah yang membahayakan para penderitanya.
Cara kerja mesin CPAP adalah mengalirkan udara bertekanan positif di saluran pernapasan sehingga saluran pernafasan Anda tetap terbuka meskipun saat Anda tidur. Akibatnya, volume paru-paru dapat dipertahankan,oksigen dapat disalurkan dengan baik, dan Anda pun tidak akan ngorok lagi saat tidur.
Bentuk mesin CPAP
Mesin CPAP dilengkapi dengan masker yang nantinya dipasang di hidung, mulut, atau hidung dan mulut. Pemilihan jenis masker pada mesin CPAP ini tergantung dari kebutuhan serta tingkat keparahan OSA pada pasien.
Ada 3 jenis masker CPAP berdasarkan tempat dipasangnya masker tersebut, yakni masker nasal yang dipasang di hidung, masker oral yang dipasang di mulut, serta masker kombinasi yang dipasang di mulut dan hidung.
Pada bayi, anak obesitas, pengidap down syndrome, akondroplasia, dan anak dengan kelainan kraniofasial (kelainan bentuk kepala-wajah) bisa menggunakan nasal CPAP atau CPAP dengan masker yang dipasang di hidung.
Mesin CPAP dapat digunakan oleh penderita Obstructive Sleep Apnea yang belum menjalani terapi pembedahan. CPAP akan sangat membantu meringankan Obstructive Sleep Apnea pada anak-anak yang obesitas, orang dewasa yang tidak mau dioperasi, maupun pada penderita Obstructive Sleep Apnea yang tidak kunjung sembuh.
Efek samping dari penggunaan CPAP
Anda tidak perlu khawatir terhadap efek samping mesin CPAP. Efek samping mesin CPAP tergolong ringan, yaitu adanya kemungkinan kebocoran udara di sekitar selang masker.
Akibatnya, bisa menimbulkan konjungtivitis, mata kering, iritasi hidung, dan ruam pada kulit. Untuk mengurangi efek sampingnya, Anda dapat menggunakan tetes hidung dengan NaCl fisiologis atau penggunaan humidifier di mesin CPAP.
Selain itu, mesin CPAP tidak mungkin menghembuskan udara yang tekanannya berlebihan atau kurang karena ia mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tekanan yang dibutuhkan tubuh, yaitu tekanan yang digunakan hanya untuk menjaga saluran nafas tetap terbuka.
Maka, Anda tidak perlu khawatir terhadap tekanannya. Selain itu, ada juga jenis CPAP Autoset yang membuat pasien merasa nyaman karena tekanannya dilakukan secara bertahap.
Tanda jika terapi CPAP berhasil
Terapi menggunakan mesin CPAP bisa berhasil bila Anda patuh pada pengobatan yang diberikan, teratur menjalani pengobatan menggunakan mesin CPAP, mendapatkan edukasi mengenai penyakit Anda dan cara penanganan yang sesuai, persiapan yang baik, serta pemantauan oleh dokter secara intensif.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pengobatan CPAP Anda berhasil, yaitu : dapat tidur lebih baik, terasa lebih segar saat bangun tidur, kualitas seks baik, meningkatnya vitalitas dan motivasi diri, tekanan darah menurun, meningkatnya kewaspadaan saat mengendarai kendaraan, serta meningkatnya kinerja dalam bekerja dan pengendalian mood.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.