Serangkaian kondisi klinis seseorang yang sudah lanjut usia dan berpengaruh terhadap penurunan kualitas hidup disebut dengan sindrom geriatri. Sindrom ini banyak macam dan faktor yang menyebabkannya.
Simak ulasan berikut tentang sindrom geriatri serta penanganannya terutama pada orang yang sudah lanjut usia.
Sindrom geriatri banyak melibatkan bagian dan dan faktor yang paling banyak menyebabkan sindrom ini adalah usia lanjut, fungsi kognitif tidak normal, gangguan mobilitas, dan gangguan dalam beraktivitas.
Contoh yang paling umum adalah penurunan nafsu makan pada lansia. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh faktor usia yaitu penurunan fungsi indera perasa sehingga makanan terasa hambar.
Sindrom ini tidak bisa dianggap sepele, karena bila dibiarkan dapat mengakibatkan kondisi yang lebih parah hingga kematian.
Gejala-gejala sindrom geriatri pada lansia
Berikut adalah gejala – gejala yang dialami lansia diantaranya:
- Risiko terjatuh ketika berdiri atau berjalan
- Badan akan terasa lemah
- Kesulitan dalam bergerak
- Gangguan seksual
- Kepala akan terasa pusing
- Tubuh mengalami kekurangan gizi
- Terjadi gangguan pada penglihatan dan pendengaran
- Susah tidur
- Kesulitan dalam menelan atau makan
- Mengalami osteoporosis
Penanganan dan perawatan sindrom geriatri pada lansia
Penanganan terhadap lansia yang mengalami sindrom geriatri harus disesuaikan dengan penyebab masalahnya. Berikut adalah penanganan berdasar kondisi lansia:
1. Inkontinensia urine
Kondisi Inkontinensia urine biasanya akan berhubungan dengan masalah pada kandung kemih. Para lansia akan kesulitan mengontrol keluarnya urine sehingga sering mengompol.
Lansia yang mengalami kondisi ini tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol dan rokok.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan sindrom geriatri ini dapat dengan pemberian obat, alat bantu medis, terapi intervensi, latihan kandung kemih, melatih otot panggul bawah, dan stimulasi listrik ke beberapa saraf.
2. Gangguan tidur
Gangguan tidur pada lansia akan sangat mengganggu kualitas kesehatan lansia. Gangguan ini dapat ditangani dengan terapi perilaku kognitif dan pemberian obat.
3. Isolasi
Isolasi disini maksudnya para lansia akan cenderung menjauh dari lingkungan sekitar karena merasa sendiri, depresi atau karena adanya keterbatasan fisik.
Kondisi dapat ditandai dengan menawarkan aktivitas sosial atau dukungan berkelompok kepada para lansia. Hal ini dimaksudkan agar mereka merasa dibutuhkan dan tingkat kepercayaan dirinya timbul kembali.
4. Menurunnya kemampuan bergerak
Lansia yang mengalami penurunan kemampuan bergerak harus melakukan terapi fisik pelan-pelan dengan alat bantu berdiri. Hal ini tentu akan membantu lansia untuk berlatih berdiri dan menopang tubuhnya sendiri.
5. Delirium
Lansia yang mengalami kondisi delirium harus mendapatkan pengawasan yang ketat di rumah sakit. Kondisi delirium membuat lansia mengalami kebingungan parah yang timbul secara tiba-tiba.
Kondisi ini dapat diatasi dengan terapi pada delirium.
6. Demensia
Demensia mencakup tentang melemahnya daya ingat, perubahan perilaku dan fungsi otak sehingga aktivitas sehari-hari terganggu.
Untuk lansia yang mengalami demensia dapat ditangani dengan pemberian obat seperti mamantine, antipsikotik, antidepresan dan lain-lain.
Terapi juga dapat diterapkan seperti terapi psikologis, terapi okupasi, terapi stimulasi, dan rehabilitasi kognitif. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, lansia bisa disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E, asam folat, dan omega 3.
7. Terjatuh
Lansia yang mengalami sindrom geriatri memiliki kecenderungan akan sering terjatuh. Ketika terjatuh dikhawatirkan akan terjadi cidera yang serius.
Untuk penanganannya dapat ditanyakan langsung kepada dokter bisa berupa fisioterapi dan olahraga agar otot kaki lansia semakin kuat untuk menopang tubuh.
Selain itu, para lansia juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D dan kalsium untuk memperkuat tulang.
8. Osteoporosis
Semakin bertambahnya umur, para lansia akan mengalami kerapuhan tulang, Osteoporosis dapat diperlambat dengan sering mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin D dan kalsium.
Selain itu lakukan aktivitas fisik yang tidak berlebihan untuk melatih kekuatan tulang.
Lansia memang rentan terhadap penyakit, oleh karena itu butuh perhatian khusus dan ekstra. Faktor lingkungan tempat tinggal lansia harus mendukung dilaksanakannya pola hidup sehat.
Untuk menerapkannya Anda cukup memberikan gizi yang cukup pada lansia, olahraga lansia dengan teratur, dan menjauhkan diri dari alkohol serta merokok.
Namun bila sudah terlihat gejala sindrom geriatri segera periksa ke dokter agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.