Ada banyak metode atau cara pendekatan yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan. Ada yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah, dan ada juga yang membutuhkan bantuan dokter.
Mengetahui usia kehamilan memang penting bagi ibu hamil, salah satunya untuk memprediksi perkiraan kapan lahirnya sang buah hati (taksiran persalinan) sehingga dapat mempersiapkannya dengan matang. Selain bagi ibu hamil dan keluarganya, kemampuan menghitung usia kehamilan juga penting bagi penyedia layanan kesehatan (dokter atau bidan), karena apabila usia kehamilan sudah diketahui maka mereka dapat memilih waktu yang tepat untuk melakukan berbagai tes skrining dan pemeriksaan penting selama kehamilan, seperti pemeriksaan serum darah, penilaian kematangan janin, induksi persalinan untuk kehamilan yang lewat bulan.
Untuk menghitung usia kehamilan, terdapat 3 metode dasar yang digunakan, yaitu riwayat menstruasi (HPHT= Hari Pertama Haid Terakhir), pemeriksaan klinis, dan ultrasonografi (USG).Metode yang dapat anda terapkan sendiri yaitu berdasarkan HPHT.
Dua metode pertama (HPHT dan pemeriksaan klinis) memiliki kesalahan yang cukup besar dalam menghitung usia kehamilan. Oleh karena itu seharusnya hanya digunakan ketika fasilitas ultrasonografi (USG) tidak tersedia atau boleh digunakan hanya sebagai taksiran kasar.
Definisi Usia Kehamilan
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung usia kehamilan, sebaiknya kita pelajari dulu apa itu Usia Kehamilan. Usia Kehamilan adalah panjang waktu kehamilan yang dihitung setelah hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) dan biasanya dinyatakan dalam minggu dan hari. Usia kehamilan disebut juga sebagai usia gestasi (gestational age). Usia Gestasi adalah usia janin yang sesungguhnya yang mengacu pada panjang waktu kehamilan yang dihitung dari waktu pembuahan.
Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Riwayat menstruasi (HPHT)
Usia kehamilan secara tradisional dapat diperkirakan dengan cara mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT). Estimasi ini mengasumsikan bahwa konsepsi terjadi pada hari ke 14 dari siklus menstruasi. Kekurangan pada metode ini adalah bahwa waktu ovulasi sangat bervariasi dalam kaitannya dengan siklus menstruasi, baik dari siklus ke siklus dan dari individu ke individu. Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT ini cenderung menghasilkan usia gestasi yang terlalu tinggi (lebih tua). Dengan tingkat kesalahan plus minus 2 minggu.
Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT ini yaitu:
HPHT dihitung sebagai hari pertama mulai hamil, sebagai contoh: Jika sekarang tanggal 25 November 2013 dan HPHT tanggal 25 Oktober 2013, maka usia kehamilan saat ini adalah 4 minggu atau 1 bulan.
HPHT ini juga dapat digunakan untuk menghitung perkiraan hari persalinan, dikenal dengan rumus Naegele yaitu (untuk yang memiliki siklus menstruasi 28 hari) :
- Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Tanggal hari pertama haid terakhir + 7, bulan – 3, tahun + 1.
- Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 maka bulan ditambah 9 dan tidak ada penambahan tahun.
- Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Tanggal hari pertama haid terakhir + 7, bulan – 3, tahun + 1.
- Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 maka bulan ditambah 9 dan tidak ada penambahan tahun.
Untuk yang memiliki siklus menstruasi selain 28 hari maka rumus nya menjadi:
- HPL = HPHT + 9bulan + (lama siklus haid – 21 hari)
- HPL = HPHT + 9bulan + (lama siklus haid – 21 hari)
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa usia kehamilan normal sampai lahir adalah 280 hari sejak HPHT.
Atau jika tidak mau ribet, gunakan Kalkulator Kehamilan.
Menghitung Usia Kehamilan berdasarkan Gerakan Janin
Gerakan Janin yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan yaitu gerakan janin yang dirasakan pertama kali oleh ibu hamil. Biasanya mulai dapat dirasakan ibu hamil pada usia kehamilan 19-21 minggu pada wanita nulipara (baru pertama hamil) dan pada usia kehamolan 17-19 minggu pada wanita multipara (hamil kedua dan seterusnya).
Pemeriksaan Klinis: Tinggi Rahim (fundus uteri)
Tinggi rahim atau fundus uteri ibu hamil dapat digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan, namun sebaiknya hal ini dilakukan oleh tenaga profesional (dokter atau bidan) agar hasilnya akurat.
Menghitung usia kehamilan berdasarkan fundus uteri ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Menggunakan Palpasi (perabaan) tinggi rahim. Pemeriksa akan melakukan perabaan (palpasi) untuk mencari fundus uteri, untuk menghitung usia kehamilan tinggi fundus uteri yang didapat akan dibandingkan dengan patokan standar, yakni: 12 minggu >> 1/3 di atas simpisis 16 minggu >> simpisis-pusat 20 minggu >> 2/3 di atas simpisis 24 minggu >> Setinggi pusat 28 minggu >> 1/3 di atas pusat 34 minggu >> pusat-prosessus xifoideus 36 minggu >> Setinggi prosessus xifoideus 40 minggu >> 2 jari di bawah prosessus xifoideus
Menggunakan Pita Ukur
- Dilakukan setelah usia kehamilan 22-24 minggu.
- Gunakan pita ukur (seperti pita ukur yang di pakai penjahit) Titik nol pita ukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis kemudian pita ditarik melewati garis tengah perut sampai puncak rahim.
- Hasilnya dibaca dalam skala cm dan bandingkan hasilnya dengan patokan standar.
- Dilakukan setelah usia kehamilan 22-24 minggu.
- Gunakan pita ukur (seperti pita ukur yang di pakai penjahit) Titik nol pita ukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis kemudian pita ditarik melewati garis tengah perut sampai puncak rahim.
- Hasilnya dibaca dalam skala cm dan bandingkan hasilnya dengan patokan standar.
Menghitung Usia Kehamilan dengan USG
Ultrasonografi obstetri atau USG Kehamilan pertama kali digunakan pada awal tahun 1970 an, menyebabkan peningkatan yang nyata dalam evaluasi anatomi janin dan plasenta, serta pertumbuhan janin. Sekarang, USG adalah teknik yang paling akurat untuk memperkirakan atau menghitung usia kehamilan (Gestational Age).
Manfaat lain dari ultrasonografi obstetrik meliputi deteksi kehamilan kembar dan kelainan janin, serta identifikasi plasenta previa.
Untuk menghitung usia kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:
- Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada ibu hamil muda kira-kira 6-12 minggu kehamilan.
- Mengukur jarak kepala-bokong janin (GRI=grown rump length) pada usia kehamilan 7-14 minggu dibandingkan dengan standar acuan.
- Mengukur diameter kepala janin atau Diameter biparietal (BPD=Biparietal Diameter) pada usia kehamilan diatas 12 minggu.
- Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada ibu hamil muda kira-kira 6-12 minggu kehamilan.
- Mengukur jarak kepala-bokong janin (CRL=Crown Rump Length) pada usia kehamilan 7-14 minggu dibandingkan dengan standar acuan.
- Mengukur diameter kepala janin atau Diameter biparietal (BPD=Biparietal Diameter) pada usia kehamilan diatas 12 minggu.
Itulah beberapa metode yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan, untuk zaman yang sudah modern ini pemeriksaan USG lah yang paling akurat dan banyak digunakan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.