Opisthotonos atau opistotonus adalah jenis postur abnormal yang disebabkan oleh kejang otot yang kuat. Opisthonos paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil karena sistem saraf mereka belum sepenuhnya berkembang. Kondisi ini juga biasa ditemukan pada penderita tetanus.
Beberapa kondisi yang terkait dengannya bisa merupakan suatu kondisi yang serius, sehingga perawatan medis yang cepat seringkali diperlukan.
Kejang otot pada Opisthonos akan menyebabkan posisi punggung anak Anda menjadi sangat melengkung membentuk busur. Tumit dan kepala anak Anda akan menekuk pada tingkat yang ekstrem. Tangan dan lengan anak Anda akan bergerak dengan kaku.
Kejang bisa datang tiba-tiba dan terjadi berulang kali. Mereka juga dapat terjadi pada orang dewasa, tetapi ini jauh lebih jarang terjadi.
Penyebab yang Mendasarinya
Beberapa penyebab mendasar berikut dapat menyebabkan kejang yang menyebabkan Opisthotonos:
Kondisi otak
1. Meningitis
Meningitis (radang selaput otak) adalah penyebab yang paling umum menyebabkan Opisthotonos. Ketika meninges, atau selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, meradang karena virus atau bakteri, kejang adalah cara tubuh untuk meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan pada meninges. Posisi ini membantu menjaga posisi tulang belakang anak Anda tetap pada posisinya.
2. Sindrom Arnold-Chiari
Sindrom Arnold-Chiari adalah cacat struktural yang terjadi ketika bagian belakang otak anak Anda tumbuh turun melalui bagian bawah tengkorak. Hal ini biasanya menyebabkan kejang yang parah pada anak-anak yang juga memiliki kondisi kelebihan cairan di otak (hidrosefalus).
3. Perdarahan subaraknoid
Perdarahan subaraknoid terjadi ketika anak Anda mengalami pendarahan pada area di antara otak dan jaringan di sekitarnya. Perdarahan subaraknoid dapat disebabkan oleh cedera, pelebaran pembuluh darah yang disebut aneurisma, atau gangguan perdarahan.
4. Tetanus
Anak Anda bisa terinfeksi tetanus ketika bakteri yang ditemukan di tanah dan kotoran binatang masuk ke tubuh melalui luka. Namun, dengan pemberian vaksin penyakit tetanus sudah jarang ditemukan. Tetanus dapat diobati tetapi bisa berakibat fatal pada orang yang belum divaksinasi. Racun pada bakteri ini akan mengakibatkan kekakuan otot berlebihan.
5. Overdosis bronkodilator adrenergik
Kondisi ini terjadi ketika Anda menghirup terlalu banyak obat. Overdosis bronkodilator (obat pembuka jalan nafas) adrenergik dapat terjadi melalui penyalahgunaan bronkodilator, inhaler yang mengobati asma dan kasus bronkitis kronis.
Kemungkinan penyebab lain adalah tumor otak, cedera kepala, dan kejang. Dalam kasus yang jarang terjadi, Opisthotonos dapat terjadi pada bayi yang mengalami gejala penarikan alkohol jika ibu mereka rutin mengkonsumsi alkohol saat hamil.
Kapan Menemui Dokter
1. Overdosis bronkodilator
Hubungi call centre yang menyediakan layanan medis segera jika Anda curiga anak Anda mungkin menghirup obat asma terlalu banyak atau obat bronkitis kronis. Segera bawa anak Anda ke unit gawat darurat terdekat jika Anda melihat tanda-tanda overdosis, yang meliputi:
- kesulitan bernafas
- pernapasan cepat
- bibir dan kuku biru
- mual
- muntah
- kejang
- detak jantung yang cepat
- pupilterdilatasi
2. Perdarahan subaraknoid
Hubungi dokter Anda segera jika Anda mencurigai anak Anda mungkin mengalami pendarahan subarachnoid. Perdarahan subaraknoid biasanya menyebabkan sakit kepala yang sangat menyakitkan di daerah bagian belakang kepala. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk:
- sensitivitas terhadap cahaya
- penurunan kewaspadaan
- masalah penglihatan
- leher kaku
- mual
- nyeri otot di leher dan bahu
3. Tetanus
Hubungi dokter Anda segera jika Anda berpikir Anda atau anak Anda memiliki infeksi tetanus. Gejala infeksi tetanus meliputi:
- rahang kaku
- leher
- otot perut yang kaku
- kesulitan menelan
- demam
- berkeringat
- detak jantung yang cepat
Mengobati Opisthotonos
Metode pengobatan tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
1. Bakteri meningitis
Dokter anak Anda akan mengobati meningitis bakteri dengan antibiotik. Infeksi akibat virus biasanya diobati dengan penghilang rasa sakit, istirahat total di tempat tidur, dan pemberian cairan secara optimal.
2. Sindrom Arnold-Chiari
Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan malformasi tersebut. Pembedahan adalah perawatan yang paling mungkin dilakukan untuk memperbaiki malformasi yang lebih bergejala atau pada tahap lanjut.
Jika anak Anda juga memiliki kelebihan cairan di otak, suatu prosedur shunt dapat dilakukan dengan tujuan mengalirkan cairan dan mengurangi tekanan.
3. Pendarahan di otak
Jika anak Anda mengalami pendarahan di otak, pembedahan dapat memperbaiki penyebabnya. Operasi juga akan mengurangi tekanan pada otak dan mencegah terjadinya kerusakan otak permanen.
4. Tetanus
Tetanus tidak dapat disembuhkan, tetapi obat-obatan dapat menghilangkan gejalanya. Perawatan biasanya dilakukan dengan cara:
- membersihkan luka agar infeksi tidak menyebar
- antibiotik untuk membunuh bakteri
- suntikan anti toksin tetanus untuk mengurangi dampak infeksi
Anak Anda mungkin membutuhkan perawatan suportif. Misalnya, tetanus yang parah dapat memengaruhi otot-otot yang dibutuhkan anak untuk bernapas. Dalam hal ini, dokter dapat menggunakan ventilator (mesin bantu nafas) untuk membantu bernafas.
5. Overdosis bronkodilator
Anak Anda kemungkinan besar akan menerima cairan intravena untuk mengatasi overdosis.
Mencegah Opisthotonos
Anda dapat mengurangi risiko anak Anda menderita opisthotonos dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kondisi mendasar yang menyebabkannya.
1. Pencegahan meningitis
Anda dapat mengurangi risiko anak Anda menderita meningitis melalui sering mencuci tangan dan menjauh dari orang lain yang memiliki penyakit ini. Vaksin juga dapat melindungi anak Anda dari beberapa bentuk meningitis bakteri.
2. Pencegahan perdarahan subaraknoid
Mendeteksi secara dini dan melakukan pembedahan aneurisma segera dapat mengurangi risiko pendarahan subarachnoid pada anak Anda.
3. Pencegahan tetanus
Vaksin membantu mencegah infeksi tetanus. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksin yang direkomendasikan dan booster sesuai jadwal untuk imunisasi lengkap.
Medically reviewed by University of Illinois-Chicago, School of Medicine on July 20, 2016 — Written by Amanda Delgago
Dokter saya mau nanya serius nie..kenapa ya pacar sy tuh egois banget? Kalau pny salah gk pernah mau minta maap..apa barangkali otaknya bermasalah, ato ngegeser gitu otaknya? Dijawab ya dok..please jgn emosi