Menempatkan pembalut luka di sekeliling luka dapat membantu Anda melindungi luka tersebut dari gesekan terhadap benda-benda asing, dan bahkan dapat menghindarkan infeksi, termasuk dari Anda sendiri yang ingin menggaruknya.
Bahkan ketika anak-anak, orang cenderung tahu bahwa mereka tidak boleh “mengutak-atik” luka mereka ketika dalam proses penyembuhan.
Menggaruk dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif tersebut lebih parah lagi, menghilangkan jaringan kulit yang sedang bertumbuh untuk menutupinya, dan secara otomatis memperlambat proses recovery dan memperparah luka.
Nah, ingin tahu mengapa luka Anda bisa gatal dan bagaimana menyembuhkan rasa gatal tersebut tanpa menyebabkan iritasi? Baca selengkapnya berikut.
Mengapa ya luka saya gatal?
Kulit mengandung jaringan-jaringan saraf khusus yang dapat mendeteksi kapan jaringan kulit ini sedang iritasi serta mengirimkan sinyal pada otak sehingga terkomunikasikan “di sini lho ada gatal”. Saraf-saraf khusus ini dapat teraktivasi dalam beberapa cara.
Contohnya adalah ketika serangga berjalan di atas kulit Anda, saraf tersebut memfokuskan Anda untuk fokus pada area yang mungkin saja bisa menyebabkan bahaya ini. Gejala tersebut dinamai sebagai mechanical stress.
Penyembuhan luka dapat memicu mechanical stress yang menyebabkan rasa gatal tersebut. Selama fase penyembuhan, sel-sel di sekeliling luka akan bertumbuh dan bermigrasi ke bagian dasarnya. Sel-sel ini akan bersatu di bagian tengah, terikat satu sama lain, dan berusaha untuk menutup luka tersebut.
Proses inilah yang menyebabkan mechanical stress yang dapat mengaktivasi rasa gatal dan menginstruksikan pada otak kita untuk “menggaruknya”.
Jaringan-jaringan saraf ini juga bisa diaktivasikan oleh kelenjar kimiawi dari tubuh, yang mana ini membuat luka menghasilkan gatal. Tubuh mengeluarkan histamin untuk mengobati luka tersebut secara natural dan paparan langsung zat kimiawi itu terhadap luka inilah yang menghasilkan rasa gatal.
Faktor-faktor lain yang dapat menambah perasaan gatal adalah fakta bahwa selama proses penyembuhan, jaringan luka akan terbentuk di sekeliling area yang terdampak.
Ketika terlalu banyak jaringan yang tumbuh, itu dapat membuat suatu permukaan yang keras, kasar, dan bertumbuh secara perlahan yang disebut sebagai keloid. Keloid ini dapat mengiritasi kulit, apalagi ketika digosok-gosok pada pakaian.
Meskipun ini secara umum tidak buruk untuk kesehatan, aktivitas tersebut dapat menyebabkan luka semakin parah karena discolored skin.
Bahaya menggaruk itu apa?
Menggaruk luka yang akan sembuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan-jaringan baru yang sedang bertumbuh untuk mengganti dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Jika ini terjadi, ini dapat memperlambat proses penyembuhan yang akan membuat tubuh Anda harus menghadapi infeksi lebih lama dan dapat menimbulkan luka yang semakin parah. Sebagai tambahan, itu juga dapat membuat bakteri, virus, atau jamur meluas sehingga dapat memperparah luka.
Lalu bagaimana caranya mengobati gatal tersebut?
Jika Anda sedang menghadapi rasa gatal yang sangat parah, apalagi jika luka Anda itu sampai keluar nanah atau cairan-cairan yang bau, sebaiknya Anda menemui dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah lain seperti infeksi.
Untuk iritasi normal, ada beberapa perlakuan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa gatalnya, meskipun Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sih.
Coba diskusikan beberapa permasalahan ini dengan dokter Anda:
- Cuci lembut luka dengan sabun dan air untuk menghilangkan sel-sel kulit mati yang bisa menyebabkan iritasi.
- Lindungi area terdampak dengan balutan luka untuk menghindari gesekannya dengan misalkan baju atau permukaan benda lain serta melindungi luka dari bakteri.
- Gunakan kompres dingin dalam waktu singkat untuk melumpuhkan rasa gatal.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.