Meski memiliki banyak sekali kesibukan sehari-hari, sebagian wanita memang tetap aktif berolahraga untuk menjaga stamina tubuh. Melakukan berbagai kegiatan ditambah dengan berolahraga tentu saja akan membuat tubuh menjadi mudah berkeringat.
Walaupun berkeringat, tak sedikit dari kaum wanita yang sering mengabaikan kebersihan diri. Padahal, keringan yang berlebih membuat tubuh dan area intim bisa menjadi lebih lembab dan dapat memicu terjadinya iritasi pada kulit.
Pada umumnya berkeringan merupakan cara alami tubuh untuk mendinginkan suhu badan. Caranya sendiri dengan melepaskan kandungan air maupun garam yang ada di dalam tubuh. Namun jika hal ini terlalu berlebihan, keringat yang keluar tentunya akan mengganggu kenyamanan Anda.
Secara normal, keringan akan keluar dari bagian pori-pori kulit kemudian menguap. Akan tetapi, ketika keringan terjebak di bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan kelenjar minyak tersumbat, kondisi ini bisa memicu kulit menjadi iritasi dan terasa gatal.
Gatal ataupun gangguan iritasi memang bisa terjadi pada area mana saja, tak terkecuali organ intim kewanitaan yang Anda miliki. Bila Anda terus menerus menggaruk area yang gatal, maka bisa menyebabkan kulit tersebut menjadi lecet, berdarah, hingga rentan sekali terkena infeksi yang bisa disebabkan karena berbagai faktor termasuk virus, bakteri dan jamur.
Penyebab iritasi kulit di organ intim wanita
Selain keringat, ada beberapa faktor lainnya yang dapat memicu iritasi kulit di bagian organ intim wanita, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Terpapar zat iritan
Iritan adalah suatu zat atau sesuatu yang bisa memicu timbulnya iritasi yang dapat menyebabkan munculnya ruam pada kulit yang terasa gatal. Beberapa zat iritan atau pemicu iritasi di sekitar area intim wanita adalah sabun, krim, salep, pelembut khusus untuk kain, vaginal douching atau teknik membersihkan vagina, hingg bahan detergen.
Penyakit tertentu
Penyakit tertentu juga bisa memicu kulit di area intim wanita menjadi gatal dan mengalami iritasi. Mulai dari, vaginosis bakterialis, infeksi yang disebabkan karena jamur, penyakit menular seksual, hingga beberapa penyakit kulit lainnya seperti eksim dan psoriasis.
Menopause
Ketika seorang wanita memasuki masa menopause, kadar hormon yang diproduksi oleh tubuhnya akan menurun. Kondisi inilah yang membuat kulit di sekitar area intim cenderung berubah menjadi lebih tipis dan terasa kering. Dengan munculnya kondisi tersebut, kulit di area intim wanita menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan alergi.
Cara mencegah dan mengatasi iritasi kulit di organ intim wanita
Untuk mencegah maupun mengatasi rasa gatal serta iritasi kulit yang dapat terjadi di organ intim wanita, ada sejumlah tips yang bisa Anda lakukan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut ini:
- Pakailah pakaian dalam yang dibuat dari bahan katun dan tidak ketat. Disamping itu, Anda juga perlu rutin mengganti pakaian dalam yang digunakan setiap hari. Hindari juga pemakaian panty liner, karena celana dalam jenis ini bisa membuat area intim Anda menjadi lembab.
- Setiap kali berkeringan, Anda perlu menganti pakaian dalam, baju hingga celana yang digunakan. Ini bertujuan untuk mengurangi infeksi jamur yang bisa dipicu karena kulit terlalu lembab.
- Dalam sehari, setidaknya Anda harus membersihkan bagian organ intim minimal satu kali. Ingin, cucilah dengan lembut dan jangan menggosoknya terlalu kuat. Selain itu, bersihkan pula area kewanitaan dengan cara yang benar, yakni dari vagina menuju anus dan bukan sebaliknya.
- Untuk menjaga organ kewanitaan, Anda juga perlu mengindari berbagai pemicu yang bisa menyebabkan alergi atau pun iritasi. Misalnya saja sabun mandi biasa dengan pH atau keasaman yang cukup tinggi, parfum, hingga tisu toilet berwarna. Anda juga sangat dianjurkan untuk memakai tisu toilet tidak berwarna dan tanpa pewangi sewaktu membersihkan bagian organ intim wanita.
- Silahkan ganti pembalut sesering mungkin ketika Anda datang bulan. Jika diperlukanm Anda juga bisa memakai produk pembersih kewanitaan agar area intim bisa bersih secara menyeluruh.
- Pastikan pula area intim Anda selalu dalam kondisi kering, sehingga tidak mengundang datangnya bakteri maupun jamur.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.