Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh, tanpa tekanan tentu darah tidak dapat didorong dan dialirkan ke organ-organ dan jaringan tubuh. Akan tetapi, terkadang tekanan darah terlalu tinggi sehingga malah membahayakan organ-organ tubuh terutama organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.
Dalam duania kedokteran darah tinggi disebut sebagai hipertensi, mengetahui penyebab darah tinggi sangatlah penting karena akan berguna dalam usaha mencegahnya dan mengelola tekanan darah agar tetap normal, jika memang saat ini sudah terkena penyakit ini.
Berapa tekanan darah normal itu?
Mungkin pembaca sekalian pernah memeriksakan tekanan darahnya dan saat itu didapatkan hasil dua angka : sekian per sekian. Memang tekanan darah memiliki angka atas (sistolik) dan angka bawah (diastolik). Nilai-nilai acuannya menurut JNC 7 adalah sebagai berikut:
- Normal: TDS Kurang dari 120 dan TDD kurang dari 80 (120/80)
- Prehipertensi: TDS 120-139 atau TDD 80-89 (120-139/80-89)
- Tekanan darah tinggi derajat 1: TDS 140-159 atau TDD 90-99 (140-159/90-99)
- Tekanan darah tinggi derajat 2: TDS ≥160 atau lebih atau TDD ≥100
Keterangan TDS adalah tekanan darah sistolik, TDD adalah tekanan darah diastolik
Jika ternyata tekanan darah tinggi atau di atas normal, maka harus berkonsultasi dengan dokter tentang langkah yang harus diambil untuk menurunkannya.
Apa penyebab darah tinggi?
Ada dua kategori utama yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi sekunder.
1. Penyebab hipertensi esensial (primer)
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab darah tinggi primer ini. Darah tinggi ini paling sering dan paling banyak diderita, umumnya pada orang dewasa. Hipertensi esensial akan berkembang seiring bertambahnya usia, ini bisa dibilang sebagai darah tinggi faktor usia.
Namun demikian, ada beberapa faktor risiko yang berperan, termasuk faktor keluarga atau keturunan, misalnya ayah atau ibu memiliki darah tinggi, maka kemungkinan anak-anaknya juga akan seperti itu.
2. Penyebab hipertensi sekunder
Darah tinggi jenis ini disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya. Oleh karena itu hipertensi ini cenderung muncul secara tiba-tiba setelah atau ketika mengalami penyakit yang menyebabkannya itu.
Berbagai kondisi dan obat-obatan yang menjadi penyebab darah tinggi skunder antara lain:
- Penyakit ginjal
- Penyakit tiroid
- Tumor kelenjar adrenal
- Cacat bawaan dalam pembuluh darah (kongenital)
- Obat-obat tertentu, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit.
- Narkoba, seperti kokain dan amfetamin
- Penyalahgunaan alkohol atau alkoholik
Faktor risiko darah tinggi atau hipertensi
Selain itu, faktor lingkungan seperti gaya hidup dan pola makan juga mempengaruhi, seperti: makanan asin (natrium tinggi), jarang aktifitas fisik atau olahraga, dan obesitas.
Lebih lanjut berikut faktor-faktor risiko atau penyebab darah tinggi secara tidak langsung:
1. Umur dan jenis kelamin
Risiko tekanan darah meningkat seiring dengan usia. Pada usia 45 tahun, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada laki-laki. Sedangkan pada wanita lebih sering setelah usia 65 tahun.
2. Riwayat keluarga
Jika orang tua atau saudara Anda memiliki darah tinggi, maka risiko anda meningkat Obesitas. Orang yang gemuk akan membutuhkan asupan darah yang lebih banyak sehingga tubuh akan mengompensasinya dengan meningkatkan tekanan darah.
3. Kurang aktifitas fisik
Orang-orang yang tidak aktif cenderung memiliki denyut jantung lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin sulit jantung bekerja dengan optimal dan tekanan darah akan tinggi.
4. Perokok
Baik perokok aktif maupun pasif serta pengunyah tembakau, semuanya akan merasakan dampak jangka panjang berupa darah tinggi. Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Hal ini juga dapat menyebabkan arteri menyempit, meningkatkan tekanan darah.
5. Makanan tinggi garam
Terlalu banyak sodium dalam diet dapat menyebabkan tubuh untuk mempertahankan cairan dalam pembuluh darahnya, volume meningkat, tekanan darah pun meningkat.
6. Kurang vitamin D
Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah. Jika kekurangan vittamin D, maka bisa menyebabkan darah tinggi.
7. Alkoholik
Seiring waktu, minum alkohol berlebihan dapat merusak jantung. Minum alkohol lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dapat mempengaruhi tekanan darah.
8. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah. Tapi, jangan tenangkan diri Anda dengan dengan makan lebih banyak, merokok atau minum alkohol, karena ini hanya akan makin meningkatkan masalah tekanan darah tinggi.
Meskipun tekanan darah tinggi umum dialami orang dewasa, anak-anak juga beresiko. Pada beberapa anak, tekanan darah tinggi disebabkan oleh penyakit ginjal atau jantung. Akan tetapi bagi anak-anak yang memiliki kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti diet yang tidak sehat, obesitas dan kurang olahraga, berkontribusi menjadi faktor risiko penyebab tekanan darah tinggi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.