Menyebalkan memang jika kita terkena insomnia. Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, pekerjaan pun akan bertumpuk-tumpuk karena kurangnya konsentrasi. Kita sama-sama mengetahui bahwa kurang tidur akan sangat mempengaruhi berbagai lini kehidupan.
Kesehatan, tampilan fisik, dan produktivitas kerja pun akan berkurang karena digerogoti oleh insomnia. Karenanya, penting untuk kita mengetahui apa saja sih penyebab insomnia itu, agar kita bisa merasakan lagi tidur yang nyenyak dan berkualitas.
Insomnia adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan tidur atau tidak bisa tidur sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh, meskipun sebenarnya dia memiliki banyak waktu untuk melakukannya.
Kondisi ini menyebabkan seseorang menjadi lesu, tidak fit atau kurang bersemangat untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Insomnia juga diartikan sebagai gangguan tidur. Orang yang menderita insomnia mengalami kesulitan atau susah memulai tidur, mempertahankan tidur, atau keduanya. Akibatnya, mereka hanya tidur sebentar atau tidur dengan kualitas yang buruk.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan insomnia atau susah tidur ini, antara lain sebagai berikut:
1. Kondisi Medis Penyebab Insomnia
Ada banyak kondisi medis atau penyakit (ringan dan serius) yang menjadi penyebab insomnia. Dalam beberapa kasus, kondisi medis itu sendiri yang menyebabkan insomnia, sedangkan pada kasus lain, gejala yang ditimbulkan dari kondisi medis tersebut lah yang membuat efek ketidaknyamanan sehingga sulit untuk tidur.
Contoh kondisi medis yang bisa menyebabkan insomnia, seperti berikut:
- Alergi hidung dan sinusitis.
- Penyakit Asam Lambung (GERD).
- Gangguan endokrin seperti hipertiroid.
- Arthritis.
- Asma.
- Kondisi neurologis seperti penyakit parkinson.
- Nyeri kronis.
- Nyeri pinggang (Low Back Pain).
Penggunaan obat-obatan untuk mengobati alergi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit tiroid, pil KB, asma, dan depresi juga dapat menjadi penyebab insomnia.
Selain itu, ada pula beberapa gangguan tidur yang mendasari terjadinya insomnia, antara lain:
# Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome) merupakan kondisi neurologis, di mana seseorang yang mengalaminya memiliki dorongan besar dan tak tertahankan untuk menggerak-gerakkan kakinya demi mengusir rasa tidak nyaman.
Dengan kondisi seperti ini tentu saja akan menyebabkan susah tidur dan selalu terjaga. Sindrom ini diperkirakan menimpa 10% persen populasi masyarakat di dunia.
# Sleep Apnea
Sleep apnea atau apnea tidur adalah kondisi dimana seseorang yang sedang tidur mengalami gangguan pernafasan, bahkan ketika tidur nafas akan berhenti selama beberapa detik. Hal ini menyebabkan seseorang tersentak dan tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Kondisi seperti ini bisa terjadi sampai berulang kali sepanjang malam, sehingga kualitas tidur pun terganggu dan dapat menjadi penyebab insomnia.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki gangguan tidur atau insomnia, penulis menyarankan agar segera memeriksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter. Bisa jadi, insomnia atau gangguan tidur lain yang Anda alami disebabkan oleh masalah medis.
2. Depresi
Tahukah Anda, insomnia juga bisa disebabkan oleh kondisi kejiwaan seperti depresi. Seseorang yang mengalami depresi, gejalanya akan terlihat seperti mudah lelah, tidak bergairah, dan suka melamun.
Kondisi seperti ini menyebabkan penderitanya sulit tidur, kalaupun bisa tidur tetapi nanti biasanya ia akan terbangun lebih awal pada dini hari dan tidak bisa tidur lagi.
Kabar baiknya, baik insomnia atau depresi dapat diobati dengan pengobatan antidepresan yang adekuat dan pemberian obat anti insomnia dosis ringan. Penting untuk menjalani hidup ini dengan bijak, bila Anda memiliki masalah sebesar apa pun itu, percayalah akan ada jalan keluarnya. Jangan lantas membuat Anda depresi lalu menelantarkan kesehatan.
Mulailah berfikir positif dan buang jauh-jauh pikiran negatif, baca: Cara Menghilangkan Pikiran Negatif Terbukti Efektif
3. Kegelisahan
Penyebab insomnia berikutnya ialah kegelisahan. Hal ini kebanyakan dialami oleh orang dewasa, yang biasanya terlalu banyak memikirkan persoalan hidup, entah itu pekerjaan atau hubungan asmara.
Beban pikiran yang ada di kepala ini yang seringkali membuat orang sulit untuk tidur karena merasa cemas dan gugup sepanjang malam.
Gejala-gejala kegelisahan yang bisa menyebabkan insomnia antara lain:
- Tertekan.
- Tertangkap dalam pikiran tentang kejadian masa lalu.
- Terlalu mengkhawatirkan kejadian masa depan.
- Merasa terbebani oleh tanggung jawab.
- Terlalu memforsir diri dan perasaan.
Kegelisahan dapat dikaitkan dengan onset insomnia (susah tidur), dan maintenance insomnia (selalu terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali). Kegelisahan ini dapat diatasi dengan terapi atau obat, meskipun kedua pendekatan ini tidak bisa dengan cepat memberikan hasil.
Pada terapi kognitif, pasien akan dilatih bagaimana cara memandang kejadian-kejadian yang mengancam sebagai sesuatu yang harus disikapi dengan tenang. Umumnya terapi ini berlangsung selama 10 sampai 12 minggu.
Agar semakin efektif hasilnya, maka akan diberi obat antidepresan selama 4 sampai 12 minggu, tergantung pada kemajuan kondisi si pasien.
Kondisi juga kerap kali beriringan dengan stres, atasi dengan cara berikut: Cara Ampuh Menghilangkan Stres Tanpa Membuat Kantong Kempes
4. Gaya Hidup Penyebab Insomnia
Insomnia dapat dipicu oleh perilaku atau pola tidur. Gaya hidup dan kebiasaan tidur yang tidak sehat memicu timbulnya insomnia dengan sendirinya (tanpa masalah kejiwaan atau medis yang mendasarinya).
Berikut beberapa contoh gaya hidup dan kebiasaan tidur yang menyebabkan insomnia, antara lain:
- Bekerja di rumah sampai larut malam. Kondisi seperti ini membuat seseorang menjadi sulit untuk melepas lelah, bahkan ketika mengantuk pun mata tetap dipaksakan melek. Terlebih cahaya dari monitor yang bisa membuat otak lebih waspada.
- Tidur di siang hari (meskipun singkat). Pada sebagian orang, tidur siang memang dapat membantu mereka agar dapat merasakan tidur yang berkualitas di malam harinya. Di sisi lain, tidur siang malah akan membuat sebagian orang lainnya kesulitan untuk tidur di malam hari.
- Mengganti waktu tidur yang hilang ('balas dendam'). Kebiasaan 'balas dendam' untuk mengganti waktu tidur yang terlewatkan ini dapat membingungkan jam tubuh Anda, sehingga akan susah tidur lagi pada malam berikutnya.
- Pekerja shift (kerja 'shif-shift'an). Kondisi dimana Anda bekerja dengan waktu yang tidak beraturan, kadang malam kadang siang. Waktu yang 'berantakan' ini membuat bingung jam tidur biologis di tubuh Anda, sehingga tubuh pun tidak dapat memastikan waktu tidur yang tepat untuk dirinya sendiri.
Beberapa kasus insomnia awalnya memang terlihat sepele, namun tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi masalah jangka panjang.
Misalnya saja Anda tidak bisa tidur selama satu atau dua malam, karena mengalami kejadian buruk. Nah, bila malam selanjutnya Anda malah mulai menerapkan kebiasaan tidur yang tidak sehat, seperti begadangan, bangun di tengah malam untuk bekerja atau menonton, atau minum alkohol sebelum tidur.
Hal ini bisa menjadi penyebab insomnia atau membuat insomnia terus berlanjut dan berpotensi berubah menjadi masalah yang lebih serius.
Itulah alasan mengapa penting untuk kita mengatasi insomnia daripada terus membiarkan penyebab susah tidur itu menjadi sebuah kebiasaan. Jika Anda telah mencoba mengubah pola perilaku tidur namun masih belum berhasil, cobalah untuk mengunjungi dokter untuk berkonsultasi sekaligus mendapatkan solusi yang terbaik.
5. Makanan Penyebab Insomnia
Beberapa zat dalam makanan dan begitupun dengan pola makan, dapat menyebabkan insomnia. Berikut adalah beberapa alasan dari aspek makanan yang menyebabkan gangguan tidur, antara lain:
# Alkohol
Alkohol memang dapat menjadi obat penenang, yang dapat menimbulkan rasa kantuk dan membuat Anda segera tertidur. Namun terkadang, konsumsi alkohol hanya membuat Anda tertidur di awal, lalu kemudian terbangun di malam hari, hingga kesulitan untuk tidur lagi.
Lebih baik jangan mengonsumsi alkohol, bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya untuk tubuh, termasuk menjadi penyebab insomnia.
# Kafein
Kafein adalah stimulan. Kebanyakan dari kita mungkin memiliki kebiasaan minum kopi di pagi hari untuk membantu agar tetap 'fresh' dan merasa produktif. Konsumsi kafein secukupnya memang baik untuk kebanyakan orang, namun jika kadarnya sudah berlebihan malah akan menjadi penyebab insomnia.
Ada sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh National Sleep Foundation tahun 2005. Pada jajak pendapat ini, disimpulkan bahwa seseorang yang mengonsumsi empat atau lebih cangkir/kaleng minuman berkafein dalam sehari lebih rentan mengalami gejala insomnia daripada mereka yang tidak meminum atau hanya minum satu cangkir/kaleng saja seharinya.
Jadi jika Anda tidak ingin mengalami insomnia, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein terlalu dekat dengan waktu tidur, mengingat efek kafein yang tahan lama bisa mencapai 8 jam.
# Nikotin
Nikotin juga merupakan stimulan dan bisa menyebabkan insomnia. Merokok mendekati waktu tidur malah akan membuat Anda sulit tertidur dan kalaupun bisa, biasanya tidak akan nyenyak. Selain itu, merokok amat sangat tidak baik bagi kesehatan. Berhentilah merokok demi kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
# Makanan Berat Menjelang Waktu Tidur
Jika Anda makan makanan berat menjelang waktu tidur, biasanya malah akan menimbulkan gangguan tidur. Kalaupun memang merasa kelaparan namun satu sisi ingin merasakan tidur yang nyenyak juga, lebih baik konsumsi saja makanan ringan.
Ya bisa dibilang sebagai 'pengganjal perut sementara', sampai ketika bangun esok paginya Anda bisa mengonsumsi makanan yang lebih mengenyangkan.
Perhatikan juga bagi Anda penikmat makanan pedas. Makanan pedas bisa menjadi penyebab insomnia karena efeknya yang membuat perut mulas hingga menyebabkan gangguan tidur.
Disamping itu, hindari pula makanan-makanan yang membuat Anda terjaga, seperti yang telah kami jelaskan disini: 22 Makanan yang Bikin Melek Maksimal dan Susah Tidur
6. Masalah di Otak
Dalam beberapa kasus, insomnia dapat muncul akibat neurotransmiter tertentu di otak yang diketahui dapat menjadi penyebab insomnia. Ketahuilah, otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi untuk membawa pesan perintah komunikasi ke berbagai bagian di otak dan sistem syaraf.
Nah, senyawa neurokimiawi inilah yang disebut sebagai neurotransmiter. Senyawa ini sangat esensial untuk keseluruhan fungsi otak.
Ada banyak kemungkinan interaksi kimia di otak yang bisa mengganggu tidur dan agak sulit memang menjelaskan mengapa pada beberapa orang, secara biologis rentan terhadap insomnia.
Insomnia memang memiliki beragam penyebab, dan setiap individu bisa berbeda penyebabnya antara satu dengan yang lain. Itulah mengapa perlunya kita menganalisa penyebab insomnia atau gangguan tidur yang kita alami secara pasti.
Tujuannya agar kondisi ini tidak menjadi berlarut-larut, yang siapa tahu malah bisa menimbulkan efek yang lebih berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.