Penyebab Leher Kaku Setelah Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Penyebab Leher Kaku Setelah Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Pernahkan Anda merasakan leher kaku setelah bangun tidur? Hal ini biasanya ditandai dengan rasa sakit dan sulit menggerakkan leher, terutama saat Anda mencoba memutar kepala ke samping kanan atau kiri. Tidak jarang dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri pada leher, nyeri bahu atau nyeri pada lengan.

Seseorang bisa mengalami leher kaku ketika bangun tidur di pagi hari atau setelah melakukan aktivitas-aktivitas yang berat. Leher kaku atau sakit saat digerakkan setelah bangun tidur ini dikenal juga dengan istilah 'Bantalan' atau 'Tengeng en' dalam bahasa masyarakat kita.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Keseleo 5 Kali Visit Di NK Health

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

calon penderita leher kaku ketika bangun tidur

Baca juga: Penyebab Utama Leher Kaku dan Cara Mengatasinya

Dalam banyak kasus, rasa sakit dan kekakuan pada leher ini dapat hilang secara alami dalam waktu seminggu. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, hal itu bisa mengindikasikan perlunya evaluasi medis yang cepat. Oleh sebab itu, Anda harus lebih waspada dan mengetahui sejak dini apa saja penyebab leher kaku setelah bangun tidur dan bagaimana cara mengatasinya, agar hal ini tidak menerus berulang terjadi pada Anda.

Penyebab Leher Kaku Setelah Bangun Tidur

1. Bentuk dan Posisi Bantal

Anda harus memperhatikan bentuk dan posisi bantal yang baik dan nyaman ketika tidur, hal ini sangat penting agar Anda tak perlu merasakan leher yang kaku dan sakit ketika bangun tidur. Selain untuk kenyamanan dalam tidur, fungsi utama bantal adalah untuk menjaga keseimbangan pada leher Anda, agar mencegah masalah seperti terbangun dengan leher yang kaku.

Gunakan bantal yang tidak terlalu tebal atau mengembang juga tidak terlalu datar atau mengempis. Bantal yang terlalu tebal atau mengembang, dapat menyebabkan leher Anda berada di posisi yang terlalu tinggi dan jika terlalu datar atau mengempis, leher pun berada pada posisi yang tidak nyaman karena terlalu rendah.

Idealnya, gunakan bantal yang terbuat dari busa atau kapas yang lembut yang dapat menyeimbangkan posisi leher Anda selama tidur. Tidak perlu repot-repot mengukur berapa sudutnya, ketika Anda merasa nyaman itulah ukuran yang pas buat Anda. Khusus bagi yang tidur miring, pastikan bahwa tulang belakang Anda tidak melengkung akibat bantal yang terlalu rendah atau tinggi, perhatikan gambar berikut:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

perhatikan tulang belakang, posturnya lurus dari kepala sampai punggung bawah. Inilah tinggi bantal yang sehat.

Dengan demikian andapun dapat terhindar dari leher kaku atau 'bantalan' ini.

2. Posisi Tidur

Selain masalah bantal, posisi tidur juga berperan penting. Posisi tidur yang salah dapat menyebabkan leher kaku setelah bangun tidur. Untuk menghindari hal ini umumnya dokter menyarankan untuk tidur menyamping (ke kanan atau ke kiri) dengan penopang yang nyaman. Tidur terlentang juga bisa menjadi alternatifnya.

Selain untuk mencegah kekakuan leher, tidur menyamping pun (terutama samping kanan) memiliki banyak manfaat kesehatan seperti dapat menjaga isi perut agar tetap dalam posisi yang stabil, mengurangi beban jantung, mengistirahatkan lambung, menjaga kesehatan paru-paru dan lainnya. Bagi umat muslim pun hal ini telah dianjurkan dalam sunnah nabi Agung Muhammad SAW.

3. Ketegangan Otot

Tahukan Anda? Penyebab utama kenapa leher kaku dan sakit adalah ketegangan otot atau keseleo. Secara khusus, otot levator skapula yang berada di sisi kanan kiri leher kita rentan terhadap cedera. Otot levator skapula ini menghubungkan tulang belakang leher dengan bahu yang dikendalikan oleh ketiga dan keempat saraf servikal.

4. Arthritis Leher

Arthritis leher atau yang juga dikenal sebagai osteoarthritis serviks, adalah kondisi umum terkait usia yang mempengaruhi sendi dan bantalan tulang belakang di leher. Penyakit ini disebabkan oleh keausan tulang rawan dan tulang yang ditemukan di tulang belakang leher. Sebagian besar karena faktor usia, dan dapat disebabkan oleh faktor lain juga. Gejalanya dapat berupa kekakuan leher, nyeri pada bahu, tangan dan kaki mati rasa atau kesemutan yang ekstrem.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Keseleo 5 Kali Visit Di NK Health

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Untuk pengobatannya bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan dan juga terapi fisik (fisioterapi).

5. Saraf Terjepit

Saraf terjepit terjadi ketika ada tekanan (kompresi) yang di alami saraf pada jaringan disekitarnya. Biasanya orang dengan usia lanjut lebih rawan dengan kondisi ini karena cakram tulang belakangnya mulai menjadi lebih kaku. Rasa sakit ini bisa dihilangkan dengan obat pereda rasa nyeri, tetapi untuk kondisi yang lebih serius dibutuhkan terapi atau pembedahan. Selengkapnya pelajari disini: HNP (Saraf Terjepit) - Gejala, Penyebab, Pengobatan

6. Penyebab Lain yang Memungkinkan

Ada beberapa kemungkinan penyebab lain leher kaku setelah bangun tidur :

  • Kejang otot. Hal ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk leher. Bila hal ini terjadi, maka akan menyebabkan otot berkontraksi dan kaku.
  • Fibromyalgia merupakan rasa sakit di sekujur tubuh yang melibatkan sendi dan otot, sehingga dapat menyebabkan leher kaku. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja dan dapat terjadi dalam jangka panjang.
  • Meningitis adalah infeksi yang mempengaruhi cairan di sekitar sumsum tulang belakang dan otak, penyakit ini sangat serius dan bisa berakibat pada kematian. Leher yang kaku, sakit kepala dan demam merupakan gejala umum dari penyakit ini.
  • Mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan, sehingga menyebabkan ketegangan di leher.
  • Terlalu lama membungkuk saat melihat monitor komputer atau ponsel.

Cara Mengatasi Leher Kaku Ketika bangun Tidur

1. Istirahatkan Leher Anda

Istirahatakanlah leher Anda, terlebih saat Anda terlalu lama bekerja atau berolahraga. Baringkan leher dan tubuh dalam posisi yang nyaman, dan pastikan Anda memakai bantal yang baik yang dapat menjaga kepala dan leher agar selalu berada pada posisi yang tepat.

2. Regangkan Otot Leher

Anda dapat meregangkan otot leher Anda dengan menggunakan handuk panas atau mandi dan berendam dengan air hangat. Tahap-tahap peregangan sederhananya dengan cara berikut :

  • Balikkan kepala Anda perlahan ke kanan, lalu gunakan tangan kanan Anda untuk memberi sedikit tekanan pada dagu Anda, lakukan dengan lemah lembut dan bertahap. Tahan selama 15-20 detik lalu perlahan gerakkan kembali kepala Anda ke titik awal. Ulangi, kali ini untuk ke sisi kiri.
  • Miringkan atau ayunkan kepala Anda sampai dagu menyentuh dada, jika tidak bisa, cukup dorong sampai sedekat mungkin. Pastikan bahu Anda relaks saat melakukannya. Tahan selama 15-20 detik, kemudian ulangi lagi.
  • Miringkan kepala Anda ke kanan sembari mencoba meletakkan telinga kanan ke bahu kanan Anda. Jangan sampai bahu terangkat, lakukan selama 20 detik, lalu ulangi lagi di sisi lain.

3. Pijat Leher Anda

Jika Anda terbangun dengan leher yang kaku, memijat sendiri daerah yang sakit tersebut dapat menjadi solusi. Akan tetapi, lakukan dengan lembut dan berhentilah bila malah menambah rasa sakit.

4. Pilih Bantal yang Baik

Gunakan bantal yang tidak terlalu tebal dan tidak juga terlalu tipis yang dapat menyesuaikan posisi tidur Anda. Jika Anda tidur miring, bantal akan tetap menjaga kepala Anda dalam posisi horizontal. Jika Anda tidur telentang, bantal tidak akan membuat kepala Anda berada pada posisi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

5. Pastikan Anda Menggunakan Kasur yang Masih Baik

Kasur yang sudah terlalu lama atau tua biasanya tidak memberikan dukungan untuk leher dan tulang belakang Anda. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya leher kaku ketika bangun tidur. Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan kasur atau alas tidur yang baik yang dapat membantu leher dan tulang belakang Anda berada pada posisi yang ideal.

6. Hindari Tidur Telungkup

Tidur telungkup memiliki pengaruh besar pada kesehatan leher dan tulang belakang. Oleh sebab itu, cobalah untuk tidur menyamping atau telentang (disarankan menyamping ke kanan).

Dalam ilmu kedokteran modern menunjukkan banyak bukti akan bahayanya dari tidur telungkup atau tengkurap. Terlebih jika dalam posisi ini Anda tidur pulas dan lama. Karena dapat menyebabkan aliran oksigen menjadi lebih sedikit dan berakibat pada sesak nafas dikarenakan otot dada atau pernafasan tidak berfungsi dengan maksimal.

Terapkan pola hidup yang sehat, serta jaga pola tidur yang baik. Tidak dianjurkan tidur terlalu larut, disarankan untuk mencukupi kebutuhan tidur setidaknya 6-8 jam sehari. Perhatikan juga bentuk bantal dan kasur yang Anda gunakan untuk menopang kenyamanan saat tidur. Bagi umat islam, berdo'a dan berwudhu sebelum tidur dapat menjadi kebiasaan yang baik nan menyehatkan.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola tidur yang baik, Anda akan terhindar dari leher kaku setelah bangun tidur dan resiko penyakit lainnya.

Jaga selalu kesehatan Anda dan jangan pernah bosan untuk terus menambah wawasan Anda di dunia kesehatan dengan terus mengikuti artikel kami. Salam.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gordon, Susan & Grimmer-Somers, Karen & Trott, Patricia. (2010). Pillow use: The behavior of cervical stiffness, headache and scapular/arm pain. Journal of pain research. 3. 137-45. 10.2147/JPR.S10880.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/49720342_Pillow_use_The_behavior_of_cervical_stiffness_headache_and_scapulararm_pain)
The Consequence of Sleeping the Wrong Way. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/neck-pain/neck-pain-prevention-pillows.aspx)
Morning Neck Pain: Why It Happens and How to Avoid It. The Atlantic. (https://www.theatlantic.com/health/archive/2019/03/why-neck-pain-happens/585496/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app