8 Penyebab Penyakit Liver Pada Anak dan Dewasa

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
8 Penyebab Penyakit Liver Pada Anak dan Dewasa

Penyakit liver merupakan penyakit pada organ hati, jika berlangsung parah dan tidak ditangani dengan tepat, maka bisa berujung pada kematian. Untuk itulah, sebaiknya kita mengetahui apa saja penyebab penyakit liver yang berbahaya ini. Dengan begitu kita bisa mewaspadai dan melakukan pencegahan yang semsetinya.

Hati atau disebut juga liver adalah salah satu organ vital terbesar pada manusia. Fungsi utama organ hati yaitu menyaring darah yang datang dari saluran pencernaan (via vena portal), hati akan memastikan darah kaya nutrisi ini bebas dari racun dan mikroorganisme berbahaya sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh. Hati juga bertanggung jawab untuk menghasilkan cairan empedu, zat kimia yang membantu tubuh mencerna dan menyerap lemak dalam makanan. Dan masih banyak fungsi penting lainnya.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Dengan demikian, fungsi hati sangatlah vital bagi keberlangsungan hidup. Oleh karena itu, jika hati sudah terserang penyakit liver, maka kerja hati tidak akan optimal, sehingga mempengaruhi kerja seluruh organ vital lainnya. Bila terjadi gangguan fungsi hati bahkan fungsinya menjadi gagal, maka apabila tidak mendapatkan pertolongan yang tepat dapat berujung pada kematian.

Ketahui kesehatan hati Anda melalui Tes Fungsi Hati : Kegunaan, Prosedur, Efek Samping

Kegagalan hati dalam berfungsi ini lebih lanjut kita sebut sebagai gagal hati. Ada dua jenis penyakit gagal hati yaitu gagal hati akut dan kronis. Gagal liver akut adalah penyakit gagal hati yang dapat muncul dalam jangka waktu yang sangat singkat (seperti beberapa minggu atau bahkan kurang). Sedangkan gagal hati kronis merupakan penyakit liver yang cenderung berlangsung bertahun-tahun sehingga kadang tidak disadari oleh penderitanya.

Meskipun keduanya sering mengalami gejala yang sama, penyebab penyakit liver tersebut berbeda-beda. Tapi karena sama-sama berujung kematian, penting sekali bagi semua orang untuk memahami penyebab penyakit liver akut maupun kronis ini.

Apa Saja Penyebab Penyakit Liver?

Berikut ini merupakan faktor -faktor yang dapat menyebabkan sakit liver, yaitu:

1. Overdosis Asetaminofen

Banyak orang yang mengonsumsi acetaminophen (Parasetamol) untuk mengobati  demam, rasa nyeri baik ringan ataupun sedang, seperti nyeri akibat sakit kepala atau sakit punggung.  Jika Anda salah satunya, maka waspadalah! Memang tidak ada salahnya mengonsumsi obat ini, asalkan Anda mengikuti panduan penggunaan yang tertera pada kemasan obat bebas ini.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Mengonsumsi Parasetamol secara wajar tidak akan memberi dampak yang signifikan pada fungsi liver. Namun, jika digunakan dalam dosis yang berlebihan dan rentang waktu yang lama, obat ini bisa jadi penyebab sakit liver akut (gagal hati). Bahkan dalam beberapa kasus, penggunaan paracetamol yang berlebihan bisa begitu merusak hati sehingga harus ditransplantasi.

Anda juga harus tahu efek samping lain dari obat ini: Efek Samping Paracetamol dan Cara Menghindarinya

2. Overdosis Obat Resep

Penyebab sakit liver lainnya adalah overdosis obat resep. Ada sejumlah obat resep yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan kerusakan hati yang cukup parah, bahkan menyebabkan penyakit liver akut. Beberapa obat resep ini cukup umum, seperti antibiotik. Obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit dan diresepkan untuk semua golongan usia ini bisa menjadi penyebab sakit liver jika dikonsumsi tanpa dosis yang tepat.

Obat resep lain yang menimbulkan ancaman jika dikonsumsi secara berlebihan termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (seperti Ibuprofen dan Naproxen) dan obat-obatan yang digunakan untuk menenangkan kejang - kejang. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tak membahayakan keluarga Anda adalah dengan bertanya kepada dokter tentang efek samping yang ditimbulkan oleh obat apa pun yang ada di rumah.

3. Overdosis Suplemen Herbal

Tahukah Anda bahwa mengonsumsi suplemen herbal juga bisa menjadi penyebab penyakit liver. Banyak orang merasa lebih nyaman beralih ke suplemen herbal dan obat alami lainnya saat berusaha mengobati berbagai kondisi kesehatan. Memang benar bahwa banyak suplemen herbal sangat aman dan efek sampingnya jauh lebih sedikit daripada obat yang diresepkan oleh dokter.

Tapi suplemen herbal juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, apalagi jika dikonsumsi berlebihan. Misalnya, mengonsumsi pennyroyal terlalu banyak, ephedra, kava, atau skullcap dapat menyebabkan penyakit liver akut. Pastikan untuk benar-benar meneliti suplemen herbal sebelum mengonsumsinya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Fungsi Liver (Hati) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fungsi liver (hati) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

4. Virus Hepatitis dan Virus Lainnya

Terdapat banyak jenis hepatitis yang berbeda, seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, Hepatitis E. Virus penyebab hepatitis ini adalah virus yang dapat memiliki dampak yang sangat berbahaya terhadap kesehatan seseorang dengan berbagai cara yang berbeda. Ada persamaan antara hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis E yaitu dapat menyebabkan penyakit liver akut jika tidak diobati.

Selain itu, ada sejumlah virus lain yang bisa menyebabkan kerusakan parah pada hati, termasuk virus Epstein-Barr, cytomegalovirus dan virus herpes simplex. Jika Anda pernah didiagnosis terserang virus tersebut, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar hati Anda tidak mengalami kerusakan akibat virus.

Baca Juga: Penyebab Hepatitis B dan Cara Mencegahnya

5. Penyakit Infeksi

Sejumlah penyakit dapat menyerang tubuh bagian dalam di area sekitar hati, sehingga dapat menyebabkan sakit liver kronis atau bahkan akut. Misalnya, penyakit autoimun yang menyerang sel hati dan menyebabkan peradangan serius, bisa mengakibatkan sakit liver akut.

Dua penyakit lain yang menimbulkan masalah bagi hati antara lain: sindrom Budd-Chiari dan penyakit Wilson. Sindrom Budd-Chiari adalah penyakit vaskular yang mempengaruhi aliran darah melalui hati dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang serius, sementara penyakit Wilson adalah penyakit metabolik yang jarang terjadi, tetapi jika tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit liver akut.

6. Masalah Genetik

Seperti halnya dengan banyak kondisi kesehatan lainnya, genetik memainkan peran besar dalam menentukan kemungkinan seseorang berpotensi memiliki beberapa jenis masalah yang dapat mempengaruhi hati. Faktanya, hanya butuh satu gen abnormal yang diwarisi dari orang tua ke anak sudah dapat menyebabkan kegagalan hati kronis atau akut.

Penyakit hati yang terkait dengan genetika dan berpotensi menjadi penyebab penyakit liver meliputi hemochromatosis, penyakit Wilson, hyperoxaluria dan oxalosis. Faktor genetik juga dapat bertanggung jawab untuk pewarisan kanker yang mempengaruhi hati, seperti kanker saluran empedu dan tentu saja kanker hati.

7. Penyalahgunaan Alkohol

Selama ini yang banyak diketahui oleh orang awam mengenai dampak negatif alkohol adalah mabuk semata. Tapi ternyata, itu hanya salah satu dampak alkohol mudah terlihat. Faktanya, minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas sampai kerusakan organ utama, seperti otak, perut, hati, dan usus.

Parahnya, bisa dibilang organ yang paling terkena dampak negatifnya adalah hati, khususnya pada penggunaan jangka panjang. Hal ini terjadi ketika fungsi hati yang sebelumnya mengolah alkohol setelah diminum agar tidak merusak tubuh menjadi kuwalahan.

Seiring berjalannya waktu, hati menjadi begitu kelelahan, ditambah lagi ketika Anda terus 'minum', maka fungsi hati akan menurun dari waktu ke waktu. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kegagalan hati bahkan menyebabkan seseorang perlu melakukan transplantasi atau pencangkokan hati.

8. Obat-Obatan Terlarang

Obat-obatan yang dimaksud adalah obat-obatan terlarang yang ilegal atau yang dikenal dengan sebutan narkoba. Narkoba bisa menyebabkan orang bertindak dengan cara yang aneh atau berbahaya dan bisa menyebabkan sakit liver. Beberapa obat terlarang yang menimbulkan masalah serius untuk hati meliputi heroin, obat penghilang rasa sakit berbasis opioid (seperti Oxycontin), kokain, ekstasi, dan methamphetamine (sabu-sabu).

Obat-obatan terlarang ini biasanya dikonsumsi oleh generasi muda. Oleh karena itu, kalangan pemuda harus lebih selektif dalam mengonsumsi obat. Jangan sampai mencoba bahkan kecanduan obat berbahaya ini. Karena selain dapat merusak masa depan, narkoba juga menyebabkan berbagai penyakit komplikasi seperti penyakit liver yang dapat berujung pada kematian.

Demikianlah ulasan mengenai penyebab penyakit liver yang bisa kita waspadai bersama. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca akan lebih berhati-hati dalam menjaga hati agar tetap berfungsi dengan semestinya.

22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Brown A. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. Nov. 14, 2019.
Hoodeshenas S, et al. Magnetic resonance elastography of liver-Current update. Topics in Magnetic Resonance Imaging. 2018; doi:10.1097/RMR.0000000000000177.
Babu AP, et al. Elastography in chronic liver disease: Modalities, techniques, limitations, and future directions. RadioGraphics. 2016; doi:10.1148/rg.2016160042.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app