Perbedaan AHA, BHA, PHA dan Retinol dalam Produk Kecantikan

Beberapa produk mungkin mencantumkan AHA, BHA, PHA, atau retinol. Sudah banyak review positif mengenai bahan-bahan tersebut, mulai dari mengangkat komedo hingga mampu memperbaiki tekstur kulit. Nah, sebenarnya apa sih perbedaan antara AHA, BHA, PHA, dan retinol? Yuk ketahui perbedaannya pada informasi di bawah ini.
Dipublish tanggal: Jul 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Perbedaan AHA, BHA, PHA dan Retinol dalam Produk Kecantikan

Apakah Anda pernah memperhatikan komposisi pada label produk kecantikan yang Anda punya? Beberapa produk mungkin mencantumkan AHA, BHA, PHA, atau  retinol. 

Sudah banyak review positif mengenai bahan-bahan tersebut, mulai dari mengangkat komedo hingga mampu memperbaiki tekstur kulit. Nah, sebenarnya apa sih perbedaan antara AHA, BHA, PHA, dan retinol? 

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Yuk ketahui perbedaannya pada informasi di bawah ini.

Perbedaan AHA, BHA, PHA dan Retinol

AHA (Alpha-Hydroxy Acids)

AHA atau Alpha-Hydroxy Acids bekerja pada lapisan terluar kulit. 

AHA mempunyai banyak manfaat bagi kesehatn kulit seperti, mengangkat sel-sel kulit mati, menyamarkan kerutan-kerutan halus, meratakan warna kulit, mengenyalkan kulit, memudarkan bekas jerawat, dan mencegah penuaan dini. 

Namun untuk jenis kulit berjerawat, biasanya efek akan terlihat setelah 2 sampai 3 bulan pemakaian rutin.

Kandungan AHA dapat diperoleh dari pengolahan tanaman dan hewan. Kandungan AHA dapat dijumpai dalam bentuk:

  • Citric acid (berasal dari jeruk)
  • Hydroxy Caproic acid (berasal dari royal jelly)
  • Glycolic acid (berasal dari tebu)
  • Malic acid (berasal dari buah-buahan)
  • Tartaric acid (berasal dari anggur)
  • Lactic acid (berasal dari karbohidrat)
  • Hydroxy Caprylic acid (berasal dari hewan)

Dari ketujuh bahan di atas, glycolic acid dan lactic acid lah yang biasanya banyak ditemukan pada produk perawatan kulit karena jarang menyebabkan iritasi. 

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Untuk menghindari iritasi, Anda akan disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan konsentrasi AHA < 10%.

BHA (Beta Hydroxy Acids)

BHA sangat cocok digunakan untuk orang yang mempunyai jenis kulit berminyak, khususnya yang rentan terkena jerawat, komedo, dan milia

BHA memiliki tekstur yang oil-soluble, sehingga BHA mampu masuk sampai ke pori-pori kulit dan membersihkan kandungan minyak yang dapat menyumbat pori-pori kulit. 

Selain itu, BHA juga berfungsi sebagai eksfoliasi pada permukaan kulit.

Asam salisilat adalah jenis BHA yang populer dan banyak ditemukan pada obat jerawat. Asam salisilat berfungsi sebagai anti-inflammatory yang mampu mengurangi peradangan dan kemerahan akibat jerawat. 

Sebaiknya Anda memilih produk yang memiliki kandungan konsentrasi BHA sekitar 0,5% sampai 5 % supaya efektif mengatasi masalah jerawat. 

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Tips mengkombinasikan produk AHA dan BHA

Jika Anda mempunyai masalah kulit seperti flek hitam, garis dan kerutan halus maka menggunakan AHA adalah pilihan yang tepat. 

Namun jika Anda mempunyai jenis kulit yang berminyak, berjerawat, atau sensitif maka sebaiknya Anda memilih produk BHA.

Tetapi apabila Anda mempunyai lebih dari satu masalah kulit, maka Anda dapat mengkombinasikan produk AHA dan BHA dengan memilih konsentrasi yang lebih rendah guna menghindari terjadinya iritasi kulit

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan cara pemakain produk, waktu pemakaian, dan melihat konsentrasinya.

PHA (Polyhydroxy acids)

Singkatnya, PHA hampir sama dengan AHA. Yang membedakannya adalah molekul pada PHA berukuran lebih besar daripada AHA, sehingga tidak bisa melakukan pengelupasan sedalam AHA dan BHA ke dalam lapisan kulit. 

Iritasi kulit pun cenderung bisa diminimalisir. 

Selain berfungsi mengelupas sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit, PHA akan membantu proses eksfoliasi kulit bagian terluar tanpa membuatnya menjadi kering. 

PHA juga tidak meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari seperti pada AHA dan BHA. 

Sehingga PHA sangat cocok digunakan untuk orang yang mempunyai kulit sensitif terhadap AHA dan BHA, bahkan PHA juga cocok digunakan untuk penderita eczema dan rosacea.

Manfaat lainnya dari PHA adalah dapat mencegah proses penuaan dini dengan cara menyediakan asupan antioksidan untuk meningkatkan kolagen pada kulit wajah. 

Jenis PHA yang mudah ditemukan dalam produk kecantikan yaitu, gluconolactone, galactose, dan lactobionic acids.

Retinol

Produk perawatan wajah yang menggunakan retinol biasanya ditujukan untuk orang-orang yang sudah mencapai kepala 3 (30 tahun ke atas). Retinol berasal dari Vitamin A yang dapat bekerja sebagai agen anti-aging. 

Sehingga produk perawatan wajah yang mengandung retinol dapat memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi kerutan-kerutan halus pada wajah yang disebabkan oleh faktor usia.

Retinol cukup mempunyai banyak manfaat bagi kulit wajah seperti, meratakan warna kulit wajah dengan cara memudarkan noda-noda hitam di wajah dan dapat mengelupas sel kulit mati. 

Selain itu, retinol juga dapat menyamarkan pori-pori kulit wajah, mengurangi dan mencegah timbulnya jerawat

Tetapi Anda harus berhati-hati dalam menggunakan produk perawatan wajah yang mengandung retinol, pasalnya bahan ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit. 

Walaupun keempat bahan di atas sudah teruji klinis dan aman digunakan dalam produk perawatan kulit, namun sebaiknya Anda harus tetap berhati-hati dalam memilih produknya. 

Mulailah menggunakan produk dengan dosis yang rendah bagi pemula. Jika Anda masih ragu untuk memilih produk yang tepat, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter kulit kepercayaan Anda.

25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Retinol Vs. Retinyl Palmitate. Livestrong.com. (https://www.livestrong.com/article/460659-retinol-vs-retinyl-palmitate/)
A Guide to Polyhydroxy Acids (PHA). The Cut. (https://www.thecut.com/2018/01/what-is-polyhydroxy-acid-pha.html)
AHA vs. BHA: Choosing an Exfoliant, Acid Types, Products. Healthline. (https://www.healthline.com/health/aha-vs-bha#how-to-combine-ahas-and-bhas)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app