Stroke adalah salah satu penyakit yang sudah membunuh banyak orang setiap tahunnya. Faktanya, sepertiga dari total semua kasus stroke terjadi pada usia produktif atau kurang dari 65 tahun. Sehingga kembali bekerja setelah terseran stroke menjadi hal yang menantang bagi banyak orang.
Hal ini karena serangan stroke menyebabkan kerusakan yang cepat pada otak sehingga memebrikan dampak buruk pada tubuh seperti kesulitan berbicara atau melakukan aktivitas lain.
Salah satu konsekuensi setelah serangan stroke adalah pandangan yang kabur pada salah satu atau kedua mata, kelemahan pada beberapa bagian tubuh yang menyebabkan kesulitan beraktivitas, hingga kurang peka terhadap rasa.
Dampak buruk ini bisa sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari termasuk bekerja.
Berikut ini beberapa tips agar bisa kembali bekerja setelah serangan stroke.
1.Tanyakan pada diri sendiri
Bila dokter sudah mengizinkan Anda untuk bekerja atau beraktivitas kembali, Anda perlu menanyakan pada diri sendiri apakah sudah siap untuk kembali aktif. Anda harus memastikan bila kondisi fisik sudah siap untuk aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, Anda juga perlu tahu bila ada resiko bila stroke bisa sewaktu-waktu kambuh ketika sedang beraktivitas. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bila asuransi kesehatan tetap akan menanggung biaya pengobatan bila ternyata stroke kambuh lagi dikemudian hari.
Sebelum memutuskan untuk bekerja, Anda juga perlu memilih jenis aktivitas yang akan dijalani apakah bekerja paruh waktu atau full time di perusahaan terdahulu atau yang lain.
2.Konsultasi terlebih dahulu
Bila sebelumnya Anda termasuk orang yang tingkat aktivitasnya tinggi, berdiam di rumah setelah terkena serangan stroke memang akan membuat Anda tidak betah dan ingin segera beraktivitas seperti sedia kala.
Beberapa orang mungkin mengalami kecemasan bahakan depresi karena berpikir bila tidak bisa bekerja lagi.
Namun sebelum Anda memutuskan untuk bekerja, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tanyakan apakah kondisi Anda sudah stabil dan sudah cukup kuat untuk kembali bekerja. Selain itu, tanyakan juga jenis aktivitas yang aman dilakukan setelah terkena stroke dengan resiko yang minimal.
3.Jangan kecewa bila performa kerja menurun
Kembali bekerja setelah terkena stroke akan berbeda dengan saat masih sehat. Oleh karenanya Anda perlu menyesuaikan ekspekatsi tentang performa kerja Anda. Jangan terlalu larut memikirkan performa kerja yang tidak sama lagi.
Hal ini karena ada perubahan pada otak dan tubuh setelah stroke yang akan mempengaruhi kinerja Anda di kantor. Bila perlu sampaikan pada atasan tentang kondisi Anda ini sehingga bisa diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan Anda.
Hindari stress saat bekerja karena bisa memicu peningkatan tekanan darah dan berpotensi membuat kondisi semakin buruk. Hindari bekerja lembur bila kondisi tubuh belum kembali fit seperti sedia kala.
4.Minta dukungan dari keluarga dan kantor
Bila Anda sudah yakin dan mantap, jangan ragu untuk meminta dukungan dari keluarga dan juga dari kantor tempat Anda bekerja. Jelaskan tentang kondisi Anda pasca stroke dan bahwa Anda memerlukan bantuan untuk memulai aktivitas lagi.
Selain itu, beritahukan juga pada rekan kantor apa yang harus dilakukan bila stroke kembali menyerang dan siapa yang perlu dihubungi saat keadaan gawat darurat. Jelaskan juga bagaimana caranya mereka membantu mencegah stroke untuk kembali kambuh.
Dukungan dan bantuan keluarga dan rekan kantor akan sangat membantu Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.