Sudah cukup banyak ahli yang menilai bahwa lari marathon merupakan olahraga yang cukup ekstrim untuk dilakukan jika target anda hanya ingin mencapai garis finish demi sebuah gengsi.
Tahukah anda jika selama lari marathon, setidaknya anda akan melangkah sekitar 30 ribu langkah? Di setiap langkah ini, kaki anda akan menahan beban 1,5 sampai 3 kali lebih berat dari bobot tubuh normal.
Inilah kenapa anda harus benar-benar mempersiapkan fisik juga mental sematang mungkin sebelum berpikir untuk mendaftar marathon. Kerana apabila hanya bermodal nekat dan sepatu lari saja, maka akan ada banyak resiko kesehatan dari marathon yang mungkin anda hadapi selama di trek dan sepulang nanti. Jadi, yakin tubuh anda sudah cukup layak untuk ikut lari marathon?
Tidak semua orang memiliki fisik yang kuat untuk dapat lari marathon
Olahraga lari marathon memerlukan anda yang memiliki kapasitas paru-paru dan jantung yang optimal untuk mengambil dan menghembuskan oksigen. Selain itu untuk membantu mempercepat penyerapan asam laktat di dalam aliran darah agar dapat dibuang dari tubuh anda.
Akumulasi asam laktat adalah sisa metabolisme pembakaran oksigen untuk energi tubuh. Semakin besar kadar asam laktat pada darah maka semakin besar pula energi yang dihasilkan dari metabolisme tubuh untuk digunakan dalam berlari.
Namun yang terjadi pada umumnya justru sebaliknya, terutama bagi pelari pemula. Terkadang energy tubuh yang dimiliki tidak sebanding dengan seberapa baik dan seberapa cepat metabolisme tubuh bekerja.
Coba bayangkan : lari terus menerus selama lima menit per 1,6 kilometer dalam marathon akan membutuhkan suplai energy sampai 15 kali lipat dari kondisi normal anda biasanya.
Suplai energi ini pun harus selalu siap sedia selama lebih dari dua jam, waktu rata-rata yang dihabiskan untuk marathon dari garis start sampai finish. Namun demikian, kebanyakan pelari marathon pemula membutuhkan waktu hingga 4 jam untuk bisa menembus garis finish dengan selamat.
Itu artinya anda harus bisa menjaga peningkatan metabolisme tersebut selama 10 kali lipat dari kondisi normal. Tubuh anda perlu berada dalam kondisi super prima untuk bisa melakukan metabolisme semacam itu.
Apabila tidak, penumpukan asam laktat yang tidak diimbangi dengan kerja metabolisme tubuh untuk memecahkan justru dapat berbalik menjadi senjata makan tuan anda.
Ketika cairan tubuh terlalu asam akibat penyimpanan dan produksi asam terlalu banyak disebut asidosis. Hal ini akan menyebabkan anda cepat merasa linglung, kebingungan, kesulitan bernafas, jantung berdebar, kelelahan, dan sakit kepala selama trek lari.
Tanpa penangan yang tepat, asidosis dapat terjadi dalam waktu yang lama dan dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti batu ginjal, gangguan ginjal kronis, gagal ginjal, sampai gangguan kesehatan tulang.
Tidak semua orang memiliki gen spesial untuk lari marathon
Selain harus memiliki fisik yang prima, ternyata kemampuan seseorang untuk sanggup menyelesaikan marathon juga sedikit banyak ditentukan oleh genetic tubuh.
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa pada orang-orang yang sanggup melewati garis finish marathon, tubuh mereka memiliki gen otot khusus yang membuatnya bisa lari jarak panjang dengan lebih mudah.
Kelompok orang yang mempunyai gen khusus ini dilaporkan tidak mengalami cedera otot atau gangguan fungsi tubuh selama marathon berlangsung. Selain itu, kondisi ginjal dan jantung mereka baik-baik saja.
Sementara itu orang yang tidak memiliki gen spesial ini cenderung mengalami masalah dan gangguan kesehatan yang lebih banyak selama berada di trek marathon. Ada yang mengalami cedera otot, kram otot, bahkan hingga mengalami kerusakan ginjal.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.