Kurang tidur adalah masalah sehari-hari yang pasti pernah dialami semua orang, baik usia muda hingga usia lanjut. Kondisi ini terjadi ketika lama atau durasi tidur seseorang lebih sedikit daripada yang dibutuhkan. Pada akhirnya, tubuh tidak mendapatkan cukup energi untuk memulai aktivitas di pagi hari.
Bagi masyarakat perkotaan, masalah tidur biasanya disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka tidur larut malam. Namun, apa benar masyarakat Jakarta lebih banyak yang kurang tidur daripada masyarakat luar Jakarta? Mari simak hasil survei Honestdocs berikut ini.
Mana yang lebih banyak alami kurang tidur, masyarakat Jakarta atau luar Jakarta?
Durasi tidur yang ideal antara satu orang dengan orang lain bisa jadi berbeda, tergantung dari usia. Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), durasi tidur ideal adalah sebagai berikut:
- Balita (usia 1-2 tahun): 11-14 jam
- Anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun): 10-13 jam
- Anak usia sekolah (usia 6-12 tahun): 9-12 jam
- Remaja (usia 13-18 tahun): 8-10 jam
- Dewasa (usia 18-60 tahun) > 7 jam
Baca Selengkapnya: Berapa Lama Waktu Tidur Ideal yang Dibutuhkan Tubuh?
Tim Honestdocs telah melakukan survei terhadap 2.944 responden mengenai pola tidur masyarakat Indonesia. Responden yang berpartisipasi terdiri dari 68% wanita dan 32% pria yang sebagian besar tergolong usia produktif, yaitu 18-24 tahun.
Untuk mengetahui pola tidur masyarakat Indonesia sesuai daerahnya, survei membagi responden menjadi 2 golongan, yaitu masyarakat Jakarta dan luar Jakarta. Lantas, apa benar masyarakat Jakarta banyak yang kurang tidur daripada masyarakat luar Jakarta?
Setelah mencocokkan hasil survei tim Honestdocs dengan panduan pola tidur dari CDC, ternyata ada 69% responden asal Jakarta mengalami kurang tidur. Tidak jauh berbeda dengan itu, sekitar 58% masyarakat luar Jakarta juga mengalami hal serupa.
Hasil tersebut berhasil membuktikan bahwa masyarakat Jakarta lebih rentan mengalami kurang tidur daripada masyarakat luar Jakarta.
Berapa lama durasi tidur masyarakat Jakarta vs luar Jakarta?
Seseorang dikatakan kurang tidur ketika jam tidurnya tidak mencukupi dari yang seharusnya. Contohnya bila idealnya Anda butuh 7 jam untuk tidur, maka Anda bisa dibilang kurang tidur jika Anda hanya tidur selama 6 jam setiap malam.
Di sisi lain, ternyata tidak semua orang menganggap dirinya cukup atau kurang tidur. Sebagian orang kadang masih saja menganggap jam tidurnya kurang, padahal sebetulnya sudah mencukupi. Begitu juga sebaliknya, ada yang menganggap jam tidurnya cukup padahal sebenarnya tidak ideal.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, masyarakat Jakarta terbukti lebih banyak yang kurang tidur daripada responden luar Jakarta. Lebih lanjut, tim Honestdocs mencari tahu seberapa lama jam tidur masyarakat Indonesia berdasarkan daerahnya.
Dari data yang terkumpul, diketahui bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu tidur selama 6 jam setiap malam, baik yang tinggal di Jakarta (32%) maupun luar Jakarta (21%).
Uniknya, sebanyak 18% responden asal luar Jakarta berhasil membiasakan diri tidur minimal 7 jam di malam hari. Hal ini hanya dilakukan oleh 14% responden yang tinggal di Kota Jakarta.
Lama tidur 8 jam juga tampak lebih banyak dilakukan oleh masyarakat luar Jakarta (16%) daripada masyarakat Jakarta (12%). Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Jakarta untuk mulai memperbaiki pola tidurnya mulai dari sekarang supaya kesehatannya tetap terjaga.
Baca Juga: 5 Tips Agar Cepat Terlelap
Penyebab kurang tidur masyarakat Jakarta dan luar Jakarta
Setiap orang tentu punya alasan tersendiri kenapa jam tidurnya tidak cukup setiap malam. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor usia, kondisi kesehatan, hingga kesibukan bekerja hingga larut malam.
Seorang ibu rumah tangga tentu akan menghabiskan waktu lebih lama untuk mengurus anak dan keluarganya. Maka jangan heran jika kebanyakan ibu di berbagai belahan dunia manapun mengalalami kurang tidur.
Sebagian lainnya juga mungkin mengalami kurang tidur karena faktor kesehatan. Contohnya kehamilan, obstructive sleep apnea (OSA), atau asma sehingga menyebabkan penderitanya sulit terlelap.
Setelah ditelusuri lebih jauh oleh tim Honestdocs, penyebab kurang tidur pada masyarakat Jakarta dan luar Jakarta ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab kurang tidur pada masyarakat Jakarta
Berbagai survei mengungkapkan bahwa masyarakat dunia semakin kurang tidur. Terlebih bagi daerah perkotaan, kehidupan modern membuat penduduknya terus beraktivitas tanpa kenal waktu. Itulah sebabnya, Jakarta kerap disebut sebagai "kota tak pernah tidur".
Ada 2 penyebab utama mengapa masyarakat Jakarta lebih banyak yang kurang tidur dibandingkan masyarakat luar jakarta, yaitu faktor susah tidur (33%) dan menghabiskan waktu di jalan (6%).
Setiap responden asal Jakarta punya alasan masing-masing mengapa mereka sulit tidur setiap malam. Beberapa di antaranya mengaku susah terlelap karena stres, insomnia, atau bahkan depresi.
Faktor jalanan macet juga menjadi penyebab utama masyarakat Jakarta semakin kurang tidur. Ditambah lagi dengan lokasi rumah yang jauh dari kantor, maka semakin banyak saja waktu yang terkuras di jalan. Alhasil, jam tidur jadi semakin berkurang setiap harinya.
Ada pula responden yang mengaku kurang tidur karena begadang untuk bekerja atau belajar (27%), melakukan hobi (24%), dan mengurus anak (7%).
Penyebab kurang tidur pada masyarakat luar Jakarta
Responden asal luar Jakarta umumnya memiliki masalah kurang tidur yang sama seperti masyarakat Jakarta. Hanya saja, ada sedikit perbedaan dari penyebabnya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, hasil survei menemukan bahwa faktor begadang untuk kerja atau belajar menjadi penyebab kurang tidur paling utama bagi masyarakat luar Jakarta. Kondisi ini paling banyak dilaporkan oleh responden usia 18-24 tahun.
Lebih lanjut lagi, tim Honestdocs juga menemukan bahwa responden asal luar Jakarta lebih banyak yang kurang tidur demi mengurus keluarga atau anak (11%) daripada responden asal Jakarta (7%).
Hal ini mungkin saja karena penduduk luar Jakarta memiliki anak atau anggota keluarga yang lebih banyak dalam satu rumah. Alhasil, waktu mengurus anak dan keluarga bisa jadi lebih panjang daripada keluarga yang anggotanya lebih sedikit.
Sementara lainnya, ada pula responden yang mengalami kurang tidur karena susah tidur (29%), melakukan hobi (23%), dan terlalu lama menghabiskan waktu di jalan (2%).
Baca Selengkapnya: Sulit Tidur? Inilah Cara Supaya Cepat Tidur Tanpa Obat
Cara mengatasi kurang tidur agar tubuh tetap sehat
Apa pun alasannya, penting bagi Anda untuk memiliki pola tidur yang teratur. Terlebih jika jam tidur Anda kurang, maka sebaiknya segera perbaiki supaya kesehatan tubuh tetap terjaga.
Untuk mengatasi kurang tidur, sebaiknya cari tahu dulu penyebabnya. Jika Anda merasa tak cukup tidur karena sering insomnia, coba berbagai cara berikut ini:
- Rilekskan tubuh. Tarik napas dalam-dalam, lalu buang perlahan. Biarkan setiap tarikan napas Anda mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang.
- Hindari hal-hal yang mengganggu jam tidur, misalnya dengan meletakkan handphone jauh dari tempat tidur dan mematikan TV.
- Konsumsi makanan yang dapat membantu cepat tidur, misalnya minum segelas susu hangat, pisang, atau teh herbal.
- Olahraga di malam hari boleh saja, tapi hindari mendekati waktu tidur. Olahraga terbukti dapat membantu tidur lebih nyenyak selama tidak berlebihan.
Bagi Anda yang sering begadang karena harus menyelesaikan pekerjaan kantor atau tugas kuliah, ada baiknya cicil pekerjaan Anda sedikit demi sedikit. Batasi juga waktu main game atau nonton TV supaya Anda bisa cepat tidur setelahnya. Dengan demikian, pola tidur Anda akan kembali normal dan tak lagi berantakan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.