Sejak kasus Corona mulai dilaporkan terjadi di China akhir Desember lalu dan saat ini telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia, munculnya wabah tersebut juga membuat banyak negara terkena dampaknya, mulai dari masalah kesehatan itu sendiri hingga dampak ekonomi global termasuk pembatalan berbagai event besar serta sejumlah penerbangan dan perhotelan yang mengalami penurunan.
Tak hanya berfokus pada penderita pasien Corona (Covid-19) saja, tetapi masyarakat juga perlu memilah berbagai informasi yang muncul di media agar tidak keliru terkait kebenaran berita yang ada. Selain itu, penanganan dan pencegahan awal sangat penting untuk menurunkan risiko terinfeksi yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan serta kesehatan diri sendiri dan orang terdekat.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Informasi terkait kondisi pasien Covid-19
Pasien kasus Covid-19 lebih banyak yang berusia lanjut
Menurut data yang diambil dari Chinese Center for Disease Control & Prevention, dari sekitar 44.000 kasus Corona (Covid-19) di China, jumlah kasus dan tingkat kematian tertinggi hingga 10 kali lipat terjadi pada orang yang sangat tua dengan usia di atas 80 tahun ke atas. Sementara angka kematian terendah (8 kematian dari 4.500 kasus) terjadi pada penderita di bawah usia 30 tahun.
Virus Corona (Covid-19) juga lebih rentan dialami oleh mereka yang memiliki masalah kondisi kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), hingga masalah pernapasan ataupun penyakit jantung, tingkat kematian bahkan meningkat menjadi 5 kali. Selain itu, jumlah kematian akibat kasus Corona (Covid-19) lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Tingkat perkiraan angka kematian pasien kasus Covid-19
WHO menyebut angka kematian akibat kasus Corona (Covid-19) berada di angka 3,4 persen dari total jumlah laporan kasus pasien yang meninggal dunia. Dibandingkan dengan flu biasa yang secara umum terjadi hanya berkisar 1 persen dari yang terinfeksi, maka wabah ini termasuk cukup serius. Di awal, WHO optimis bahwa tingkat kematian berada di angka 2 persen, tetapi ternyata kenyataannya semakin meningkat.
Angka tersebut juga didasarkan pada setiap jumlah laporan yang diberikan ke WHO, entah itu yang terinfeksi hingga jumlah pasien yang meninggal di seluruh dunia. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan juga menjadi pemicu terinfeksi Corona (Covid-19). Apalagi dibutuhkan cukup waktu untuk memastikan apakah penderita akan pulih atau justru meninggal dunia.
Banyak pasien kasus Covid-19 yang dinyatakan sembuh
Meski tak sedikit yang meninggal dunia karena virus Corona (Covid-19), tetapi sekitar 145.000 orang dari 681.000 kasus di seluruh dunia berhasil sembuh dari virus berbahaya tersebut. Bahkan virus Corona (Covid-19) yang juga terjadi di Vietnam ditangani dengan tepat dan cepat sehingga membuat seluruh penderita Covid-19 yang berjumlah 16 orang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit, meski ada kasus baru di sana.
Kemungkinan tersebut akan lebih besar bagi mereka yang tidak memiliki penyakit lain yang mungkin dapat menyebabkan komplikasi. Faktor usia dan sistem imun pun dapat mempengaruhi tingkat kesembuhan. Sebelum dinyatakan sembuh, penderita Corona (Covid-19) akan menjalani masa isolasi sekitar 14-20 hari, lalu dilakukan tes antibodi serta dipastikan sudah tidak mengalami demam, gangguan pernapasan, atau gejala lainnya.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Pasien kasus Covid-19 yang dinyatakan sembuh kambuh lagi
Walau cukup banyak jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh, tetapi menurut data lanjutan terutama yang ada di China dan Jepang, beberapa pasien kembali dirawat di rumah sakit karena dinyatakan masih memiliki virus Covid-19 di dalam tubuhnya. Hal tersebut diperkirakan oleh para ahli terjadi karena sistem imun tubuh yang tidak kuat untuk melawan virus Corona serta masih adanya virus di dalam tubuh penderita.
Virus Corona, termasuk Covid-19, SARS, ataupun MERS dapat menyebabkan penderita mengalami infeksi saluran pernapasan dari yang ringan hingga berat. Dalam satu kelompok virus yang sama seharusnya memiliki ciri yang sama, di mana SARS ataupun MERS diketahui tidak menimbulkan kekambuhan. Tetapi berbeda dengan kasus Covid-19 di mana beberapa penderita yang sudah dinyatakan sembuh kembali mengalami gejala Covid-19.
Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.
Sekilas Mengenai Covid-19
Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala demam, batuk, bersin, sakit kepala, sesak nafas, nyeri dada, hingga menyebabkan pingsan.
Penularan virus bisa terjadi melalui batuk atau bersin, bersentuhan dengan penderita, serta menyentuh benda yang telah terkontaminasi karena virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda. Untuk mencegah penyebaran virus Corona, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Coronavirus
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.