Somatostatinoma adalah jenis tumor neuroendokrin langka yang tumbuh di pankreas dan kadang-kadang di usus kecil. Tumor neuroendokrin adalah tumor yang terdiri dari sel-sel penghasil hormon. Sel-sel penghasil hormon ini disebut sel islet. Kondisi ini, yang dapat mempengaruhi pria dan wanita, biasanya terjadi setelah usia 50 tahun.
Somatostatinoma berkembang secara khusus pada sel islet delta, yang bertanggung jawab untuk memproduksi hormon somatostatin. Dengan adanya tumor menyebabkan sel-sel islet delta memproduksi lebih banyak hormon somatostatin.
Ketika tubuh Anda memproduksi hormon somatostatin dalam jumlah yang berlebihan, tubuh Anda berhenti memproduksi hormon pankreas lainnya. Ketika terjadi defisiensi hormon pankreas lainnya terjadi, masalah kesehatan mulai bermunculan.
Apa penyebab dan faktor risiko terjadinya somatostatinoma?
Apa yang menyebabkan somatostatinoma hingga saat ini tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan somatostatinoma.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang mungkin menyebabkan tumor neuroendokrin:
- Riwayat keluarga memiliki jenis endokrin neoplasia tipe 1 (MEN1), suatu jenis sindrom kanker langka yang bersifat herediter
- Menderita neurofibromatosis
- Menderita penyakit von Hippel-Lindau
- Menderita penyakit sklerosis tuberous
Gejala somatostatinoma
Gejala-gejala somatostatinoma bervariasi. Gejalanya mulai dari ringan hingga parah secara bertahap. Gejala-gejala yang disebabkan oleh somatostatinoma meliputi:
- Sakit perut (gejala paling umum)
- Diabetes
- Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
- Batu empedu
- Steatorrhea, atau tinja berlemak
- Penyumbatan usus
- Diare
- Penyakit kuning, atau kulit yang menguning (lebih sering terjadi ketika somatostatinoma ada di usus kecil)
Gejala-gejala ini mirip dengan yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Anda harus memastikan diagnosa dari penyakit yang Anda derita, sebelum memulai perawatan.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya somatostatinoma?
Somatostatinoma adalah penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Selain itu, faktor resiko dari penyakit ini adalah faktor genetik. Oleh karena itu hingga saat ini, belum ada metode yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya somatostatinoma.
Untuk dapat mengatasi kondisi ini kuncinya adalah dengan deteksi sedini mungkin. Jika Anda memiliki beberapa gejala somatostatinoma, Anda harus memeriksakan diri Anda ke dokter sesegera mungkin.
Pengujian diagnostik akan dapat menentukan penyebab spesifik dari gejala Anda. Jika dokter Anda menentukan Anda memiliki somatostatinoma, maka semakin awal Anda memulai pengobatan, maka kemungkinan Anda untuk sembuh semakin besar.
Diagnosis
Diagnosis harus dibuat oleh seorang profesional medis. Dokter Anda biasanya akan memulai proses diagnosis dengan tes darah puasa. Tes ini memeriksa kadar somatostatin dalam darah. Tes darah biasanya dilakukan bersamaan dengan satu atau pemeriksaan diagnostik seperti:
Tes-tes ini memungkinkan dokter Anda untuk mendeteksi keberadaan tumor, yang mungkin bersifat kanker atau bukan kanker. Mayoritas somatostatinoma bersifat kanker.
Satu-satunya cara untuk menentukan apakah tumor Anda bersifat ganas (kanker) adalah dengan melakukan pemeriksaan biopsi. Pemeriksaan biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang diduga tumor dan membawanya ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Perawatan Somatostatinoma
Perawatan Somatostatinoma yang paling efektif hingga saat ini dapat dilakukan dengan mengangkat tumor melalui operasi. Jika tumor yang Anda miliki adalah tumor ganas (kanker) dan kanker telah menyebar (suatu kondisi yang disebut metastasis), pembedahan mungkin tidak dapat dilakukan.
Dalam kasus metastasis, dokter Anda akan mengobati dan mengelola gejala apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh somatostatinoma.
Kondisi dan komplikasi terkait
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan somatostatinoma mungkin termasuk yang berikut:
- Sindrom von Hippel-Lindau
- MEN1
- neurofibromatosis tipe 1
- diabetes mellitus
Somatostatinoma biasanya ditemukan pada tahap lanjut, yang dapat mempersulit pilihan perawatan. Pada tahap akhir, kanker lebih cenderung telah bermetastasis. Setelah metastasis, pengobatan menjadi sangat sulit, karena somatostatinoma yang telah bermetastasis tidak dapat dioperasi.
Terlepas dari angka kejadian somatostatinoma yang langka, dan cenderung bersifat ganas, Somatostatinoma memiliki angka harapan hidup yang cukup tinggi.
Ketika somatostatinoma dapat diangkat melalui pembedahan, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun ke depan setelah pengangkatan hampir 100%. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien dengan somatostatinoma telah bermetastasis adalah 60%.
Siang dok, saya pengantin baru dan sudah berhubungan badan dengan pasangan saya...saya baru mengetahui ternyata pasangan saya terkena kanker otak stad.3, apakah kanker tersebut bisa nular ke saya ? Mohon jawabannya ya dok…PLEASE