April 02, 2019 07:16
Dijawab oleh
Luqman Hakim (dr)
Halo, selamat siang!
Terima kasih atas pertanyaannya.
HIV ditularkan selama kontak seksual (termasuk seks genital-oral), melalui paparan parenteral (pada transfusi darah yang terkontaminasi dan pemakaian bersama jarum suntik / injecting drugs use (IDU)) dan dari ibu kepada bayinya selama masa perinatal. Transfusi darah atau produk darah yang terinfeksi merupakan cara penularan yang paling efektif. Pengguna obat-obat terlarang dengan seringkali terinfeksi melalui pemakaian jarum suntik yang terkontaminasi. Paramedis dapat terinfeksi HIV oleh goresan jarum yang terkontaminasi darah, tetapi jumlah infeksi relatif lebih sedikit.
Hubungan seksual adalah salah satu penularan yang tinggi resikonya dan sangat berpotensi menularkan virus HIV, dengan catatan salah satu pasangan terbukti positif mengidap HIV. Air liur adalah salah satu jenis cairan tubuh yang dpat membawa virus HIV. Namun dengan catatan, ciuman bibir akan dapat menularkan virus apabila terdapat jaringan yang tidak intak pada bagian mulut atau bagian yang digunakan untuk berciuman tersebut. Istilah mudahnya adalah adanya luka pada bagian mulut, maka itulah yang berpotensi menularkan virus HIV.
Penularan HIV dapat terjadi dengan berbagai macam cara. Namun yang paling penting adalah melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terinfeksi virus tersebut, dengan cara menghindari hal-hal yang terkait dengan potensi menularkan virus HIV antar seseorang.
Semoga jawaban diatas dapat membantu!
Terima kasih.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Siang dok, saya mau tanya. Benarkah apabila berhubungan seksual dengan orang yang mengidap HIV, maka kita juga akan tertular lewat ciuman bibir karena ada pertukaran air liur?
Siang dok, saya mau tanya. Benarkah apabila berhubungan seksual dengan orang yang mengidap HIV, maka kita juga akan tertular lewat ciuman bibir karena ada pertukaran air liur?