April 04, 2019 11:38
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Untuk diare pada anak dapat diberikan zinc.
Zinc tersedia dalam kemasan tablet, bubuk dalam sachet dan sirup dalam botol dengan dosis (1 tablet = 20 mg). Tablet Zinc dapat dilarutkan dalam 1 sendok air minum atau ASI, untuk bayi dengan umur kurang dari 6 bulan diberikan 1/2 tablet/hari, untuk balita dengan umur lebih dari 6 bulan diberikan 1 tablet/hari. Obat zinc harus diberikan selama 10 hari berturut meskipun diare sudah berhenti untuk keefektifitasannya dalam mengobati diare.
Hindarilah obat mencret anak yang cara kerjanya menghentikan diare dengan mengentalkan tinja, hal ini tidak dianjurkan untuk anak-anak karena akan menghambat keluarnya tinja yang seharusnya memang dikeluarkan bersama dengan kuman-kuman yang ada di dalamnya.
Sangatlah penting bagi orang tua khususnya ibu untuk dapat melakukan perilaku sehat pencegahan diare dengan cara berikut :
-Memberikan bayi ASI Eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 24 bulan.
-Memberikan bayi Makanan Pendamping ASI sesuai umur (6-24 bulan)
-Memberikan bayi minum menggunakan air yang direbus matang dan menggunakan air bersih
-Mencuci tangan ibu dan bayi dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
-Membuang tinja bayi dengan benar
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Malam, Dok. Saya Bernard, punya seorang putri yang pada bulan April ini genap setahun. Sudah hampir seminggu ini, anak saya BAB-nya cenderung seperti diare dan juga muntah. Terkadang demam, naik turun juga panasnya. Hari ini tiba-tiba di badannya muncul bintik-bintik merah, Dok. Sekitar jam 4 sore tadi suhu badannya agak naik, yaitu 37,5 derajat Celcius. Awalnya, saya kira anak saya kena penyakit tampek karena ada bintik merah. Tapi saya sudah coba bawa ke dokter umum di klinik daerah tomang, dokternya bilang ruam merahnya bukan tampek. Penyakit diare dan muntahnya juga disebabkan efek samping dari minum antibiotik. Saya bingung Dok, putri saya nggak nafsu makan dan nggak mau nyusu juga. Tapi, di jam-jam tertentu masih mau nyusu dan saat sore tadi sempat makan sebanyak 5 suap. Sedangkan biasanya makan dan nyusunya banyak gitu, Dok. Dari dokter di klink Kemang itu dikasih Lacto B dan inc. Belum ada perkembangan yang signifikan karena baru hari ini juga dibawa ke dokter. Apakah normal Dok untuk saat ini anak saya malas makan dan nyusu karena kondisi badang yang lagi lemah? Perlukah diselingi minum sari kurma atau semacamnya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya? Terima kasih sebelumnya, Dok.
Malam, Dok. Saya Bernard, punya seorang putri yang pada bulan April ini genap setahun. Sudah hampir seminggu ini, anak saya BAB-nya cenderung seperti diare dan juga muntah. Terkadang demam, naik turun juga panasnya. Hari ini tiba-tiba di badannya muncul bintik-bintik merah, Dok. Sekitar jam 4 sore tadi suhu badannya agak naik, yaitu 37,5 derajat Celcius. Awalnya, saya kira anak saya kena penyakit tampek karena ada bintik merah. Tapi saya sudah coba bawa ke dokter umum di klinik daerah tomang, dokternya bilang ruam merahnya bukan tampek. Penyakit diare dan muntahnya juga disebabkan efek samping dari minum antibiotik. Saya bingung Dok, putri saya nggak nafsu makan dan nggak mau nyusu juga. Tapi, di jam-jam tertentu masih mau nyusu dan saat sore tadi sempat makan sebanyak 5 suap. Sedangkan biasanya makan dan nyusunya banyak gitu, Dok. Dari dokter di klink Kemang itu dikasih Lacto B dan inc. Belum ada perkembangan yang signifikan karena baru hari ini juga dibawa ke dokter. Apakah normal Dok untuk saat ini anak saya malas makan dan nyusu karena kondisi badang yang lagi lemah? Perlukah diselingi minum sari kurma atau semacamnya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya? Terima kasih sebelumnya, Dok.