Penyakit Tetanus
Tetanus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium tetani. Tetanus dapat menimbulkan kondisi serius seperti kejang otot dan kaku akibat racun yang merusak jalur persarafan. Tetanus adalah suaatu kondisi yang perlu tindakan secara dini karena bila seseorang telah terkontaminasi bakteri tersebut maka bakteri akan dengan cepat akan merusak sistem saraf dan menyebabkan kematian.
Penyebab Penyakit Tetanus
Munculnya tetanus disebabkan oleh komplikasi dari kecelakaan dimana timbul luka terbuka seperti luka bakar, luka lecet, terkena besi karat, dan sebagainya yang memudahkan bakteri tetanus dapat masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini hinggap di tanah, debu, pupuk, dan kotoran hewan yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Saat bakteri telah masuk maka ia akan berinkubasi dengan cepat dan menghasilkan racun bernama tetanospasmin.
Tetanospamin akan berjalan menuju sistem saraf pusat melalui otot dan berlanjut ke sistem saraf tepi. Kerja dari racun tetanus adalah dengan menghambat neurotransmitter saraf yang mengakibatkan terganggunya perjalanan saraf. Racun tetanus juga mempengaruhi sistem saraf simpatis yang ditugaskan untuk mengatur laju jantung dan nadi. Ini sekaligus dapat berpotensi menimbulkan komplikasi pada jantung dan pembuluh darah.
Hampir dari 50% kasus tetanus terjadi di negara berkembang yang mengakibatkan resiko kematian yang cukup tinggi. Meningkatnya kasus kematian juga akibat dari keterlambatan penanganan atau akses sarana kesehatan seperti di desa-desa dan daerah terpencil Penyakit ini dapat muncul pada segala usia karena luak terbuka di dalam tubuh adalah faktor yang memicu terjadinya tetanus.
Gejala penyakit Tetanus
Bakteri Clostridium tetani yang sudah masuk ke dalam tubuh dari sumber luka awalnya akan menetap di dalam tubu selama 1 hingga 2 hari untuk membentuk racun. Setelah racun terbentuk maka ini akan menimbulkan gejala otot seperti:
- Kaku mulut
Mulut terasa kaku dan sulit dibuka. Kondisi ini disebut dengan lock jaw. - Kaku wajah
Setelah muncul kaku mulut, wajah mulai menjadi kaku dengan ekspresi sedikit meringis dengan alis yang tertarik keatas dan mulut tertarik keluar) - Sulit menelan
Perjalanan kaku otot akan berlanjut ke leher sehingga dapat menyebabkan sulit menelan - Kejang
Racun tetanus semakin mempengaruhi sistem saraf secara menyeluruh sehingga menimbulkan kejang sadar besrifat tonik klonik dan rasa nyeri seluruh tubuh - Berkeringat
Jika disesuaikan dengan gejala yang muncul, tetanus dibagi menjadi 4 stadium klinis yaitu:
- Tetanus stadium 1
Tetanus ringan dengan gejala kaku otot tanpa kesulitan bernapas - Tetanus stadium 2
Tetanus sedang dengan kaku yang ebih jelas dengan kesulitan bernapas ringan - Tetanus stadium 3 T
etanus berat dengan kejang yang lama disertai sulit bernapas, sulit menelan, dan detak jantung meningkat - Tetanus stadium 4
Gangguan otonom dan komplikasi
Komplikasi penyakit Tetanus
Tetanus yang semakin berat akan menimbulkan komplikasi sering gejala kaku dan kejang semakin menganggu sistem organ seperti jantung dan paru-paru dengangejala berupa kesulitan bernapas, badan kebiruan, hipertensi, denyut nadi semakin cepat, dan suhu badan yang semakin meningkat
Diagnosis penyakit Tetanus
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat gejala klinis selama terinfeksi bakteri tetanus. Dokter akan menilai lama kejang, adanya gangguan pernapasan, riwayat imunisasi sebelumnya serta komplikasi lain. Selain dari pemeriksaan fisik, dokter melakukan pemeriksaan kultur bakteri untuk mendeteksi adanya nilai positif bakteri Clostridium tetani. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap juga penting untuk melihat peningkatan nilai SGOT dan CPK.
Penanganan penyakit Tetanus
Jika penyakit tetanus muncul akibat adanya luka yang telah terkontaminasi bakteri, maka perawatan luka sangatlah penting. Luka akibat cedera atau trauma harus dibersihkan dengan carian pembersih luka sesegera mungkin. Setelah uka sudah bersih maka luka harus ditutup untuk menghindari paparan infeksi, Luka yang lebih besar biasanya butuh pengjahitan.
Obat-obatan yang cocok apabila ditemukan kasus tetanus yaitu:
- Antitoksin
Antitoksin berupa human tetanus immunoglobulin (TIG) diberikan secara suntik sebagai peningkatan imunitas pada bakteri penyebab tetanus - Tetanus toksoid
Pemberian tetanus toksoid (TT) diberikan bersamaan dengan antitoksin di tempat suntikan yang berbeda. TT diberikan apabila belum melakukan imunisasi tetanus lebih dari 10 tahun. - Antibiotik
Obat antibiotik seperti penicilin diberikan untuk membasmi bakteri tetanus.
Halo bu dokter. Bagaimana cara mengobati sakit gigi atau radang gigi pada ibu hamil dengan menggunakan bahan alami dan yang bisa menghilangkan bakteri pada gigi dan gusi? Agar tidak mempengaruhi janin dalam kandungan. Mohon penjelasannya, dok. Terima kasih.