Memar yang dialami setelah terbentur umumnya adalah hal biasa yang bisa reda seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, Anda perlu waspada, bila memar tersebut timbul tanpa penyebab yang jelas. Pasalnya, hal ini dapat menjadi tanda-tanda penyakit yang berbahaya.
Secara umum memar yang kita alami terjadi karena pembuluh darah kecil yang ada di dekat permukaan kulit pecah akibat benturan atau cedera yang dialami. Hal inilah yang menyebabkan darah di dalam pembuluh darah mengalami kebocoran dan keluar mengisi jaringan sekitar.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan seseorang yang sering mengalami memar di bagian kulit, itu artinya bagian pembuluh darah kecilnya mudah dan sering kali pecah.
Berbagai penyakit yang dapat menyebabkan memar pada kulit
Munculnya memar pada bagian tubuh secara spontan atau tiba-tiba memang patut Anda waspadai. Sebab hal tersebut, bisa menandakan terjadinya kondisi medis yang lebih serius. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang lebih sering mengalami memar:
Hemofilia merupakan salah satu gangguan pembekuan darah paling umum. Biasanya gangguan ini menyebabkan pendarahan, memar, hingga sendi terasa kaku.
- Kadar trombosit rendah
Kadar trombosit di dalam darah yang rendah juga bisa jadi pemicu timbulnya memar di tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa membuat Anda mengalami pendarahan yang parah.
Secara umum seseorang yang mengidap leukemia atau kanker darah cenderung lebih mudah mengalami memar. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan trombosit yang berfungsi sebagai zat pembeku darah.
ITP juga merupakah salah satu gangguan pembekuan darah yang membuat seseorang mengalami pendarahan dan memunculkan memar di tubuh.
- Koagulasi intravaskular terdiseminasi
Penyakit ini menyebabkan darah membeku sehingga menggunakan seluruh cadangan trombosit yang ada di dalam darah. Akibatnya, saat kandungan trombosit habis di dalam tubuh, akan terjadi pendarahan internal dan eksternal dengan salah satu tanda yang terlihat adalah timbulnya memar.
- Hemofilia B atau penyakit christmas
Kelainan genetik langka yang bisa diidap oleh seseorang ini bisa menyebabkan darah tidak dapat membeku secara normal. Hal tersebut akhirnya memicu adanya memar di tubuh.
- Ganguan fungsi platelet
Ganguan ini merupakan kondisi di mana trombosit yang ada di dalam darah tidak berfungsi secara normal akibat beberapa faktor. Mulai dari penyakit, makanan, atau pun karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Dengan adanya gangguan fungsi platelet, resiko pendarahan yang mengakibatkan memar akan semakin meningkat.
Itulah beberapa pemicu yang dapat menyebabkan memar di bagian kulit. Sejumlah penyakit lain seperti ginjal, penyakit tulang rapuh, hingga penyakit gaucher juga merupakan beberapa penyebab lain yang membuat tubuh mendapatkan luka memar.
Selain itu memar yang terjadi juga bisa dipengaruhi karena faktor pertambahan umur. Pada umumnya, para lansia terutama wanita akan mengalami penipisan pada lapisan kulit yang disebabkan karena hilangnya lapisan lemak.
Hal tersebut membuat dinding pembuluh darah tidak terlindungi, sehingga mudah pecah dan terjadilah memar di area tubuh.
Untuk mendiagnosis penyebab memar yang Anda alami, Anda perlu melakukan tes darah guna mengukur kadar trombosit dan waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku.
Perlu diingat, sebagian besar dari penyakit yang sudah dibahas di atas memiliki resiko tinggi mengancam nyawa bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Memar yang dialami sebaiknya segera diperiksakan ke dokter apabila:
- Lebih sering terjadi dari biasanya.
- Memar tersebut mudah terjadi dan Anda memiliki riwayat pendarahan yang parah. Contohnya saja, pendarahan berat pada saat melakukan prosedur pembedahan.
- Memar yang diderita disertai dengan rasa nyeri parah dan pembengkakan tubuh.
- Memar tidak kunjung reda bahkan setelah 2 minggu berlalu.
Bila memar yang Anda dapatkan terjadi akibat benturan ringan, Anda bisa mengatasinya degan melakukan penanganan memar di rumah secara pribadi. Secara umum, memar tersebut bisa reda dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Meski demikian, Anda juga tak boleh meremehkan timbulnya memar yang sering terjadi dan diiringi dengan gejala-gejala lain.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.