Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri riketsia. Berbeda dengan sakit tipes yang mungkin Anda dengar. Penyakit tipes disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi akibat makan makanan yang tidak hygiene, sedangkan penyakit tifus disebabkan oleh gigitan kutu.
Kutu atau tungau adalah jenis hewan invertebrata yang dikenal sebagai arthropoda. Saat salah satu hewan arthropoda yang terinfeksi dengan bakteri rickettsia menggigit tubuh Anda, Anda dapat tertular penyakit tifus. Menggaruk gigitan serangga dapat melukai kulit dan menyebabkan bakteri mengakses aliran darah. Begitu berada di aliran darah, bakteri akan bereproduksi dan tumbuh.
Ada tiga jenis tifus:
- Tifus epidemik (kutu-borne)
- Tifus endemik (murine)
- Tifus scrub
Jenis tifus yang menginfeksi tergantung dari jenis kutu yang menggigit Anda. Setiap kutu memiliki jenis bakteri yang berbeda.
Wabah tifus biasanya hanya terjadi di negara berkembang atau di daerah miskin, sanitasi buruk, dengan populasi yang padat. Tifus yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, dan berpotensi fatal. Penting untuk pergi ke dokter jika Anda curiga diri menderita tifus.
Apa penyebab seseorang menderita tifus?
Tifus tidak ditularkan dari orang ke orang seperti pilek atau flu. Ada tiga jenis tifus yang berbeda, dan masing-masing jenis disebabkan oleh bakteri yang berbeda dan ditularkan oleh jenis arthropoda yang berbeda.
- Tifus yang ditularkan melalui kutu epidemi
Jenis ini disebabkan oleh Rickettsia prowazekii dan dibawa oleh kutu badan. Jenis tifus ini dapat ditemukan di seluruh dunia, khususnya di negara padat penduduk dengan tingkat sanitasi yang buruk.
- Tifus endemik
Atau dikenal sebagai tifus murine, jenis ini disebabkan oleh Rickettsia typhi dan dibawa oleh kutu tikus atau kutu kucing. Jenis tifus ini dapat ditemukan di seluruh dunia, khususnya di negara padat penduduk dengan tingkat sanitasi yang buruk.
- Tifus scrubbing
Jenis ini disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi dan dibawa oleh tungau dalam tahap larva. Jenis tifus ini lebih banyak ditemukan di Asia, Australia, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik. Tifus ini juga disebut penyakit tsutsugamushi.
Kutu atau tungau menjadi pembawa bakteri ketika mereka memakan darah orang yang terinfeksi (epidemi tifus) atau tikus yang terinfeksi (salah satu dari tiga bentuk tifus yang disebutkan di atas).
Jika Anda bersentuhan dengan arthropoda pembawa bakteri ini (misalnya, dengan tidur di seprai yang penuh kutu), Anda dapat terinfeksi melalui gigitan kutu, dan juga dapat tertular melalui kotorannya. Jika Anda menggaruk kulit di area tempat kutu atau tungau maka bakteri di kotorannya dapat memasuki aliran darah melalui luka kecil di kulit Anda.
Baca juga: Penyebab Tifus (Tipes) dan Cara Mencegahnya
Gejala tifus
Jenis tifus yang berbeda, memiliki gejala yang berbeda pula. Tetapi gejala umum yang ditimbulkan oleh ketiga jenis tifus meliputi:
- Sakit kepala
- Demam
- Panas dingin
- Ruam
Gejala-gejala tifus epidemi biasanya muncul secara tiba-tiba, contohnya:
- sakit kepala parah
- demam tinggi (di atas 102,2 ° F)
- ruam yang dimulai pada punggung atau dada dan menyebar
- kebingungan
- pingsan dan tampak tidak berhubungan dengan kenyataan
- tekanan darah rendah (hipotensi)
- sensitivitas mata terhadap cahaya terang
- nyeri otot yang parah
Gejala tifus endemik endemik akan bertahan selama 10 hingga 12 hari dan sangat mirip dengan gejala epidemi tifus tetapi biasanya tidak terlalu parah. Gejalanya meliputi:
- batuk kering
- mual dan muntah
- Diare
Gejala yang muncul pada orang dengan tifus scrub meliputi:
- pembengkakan kelenjar getah bening
- kelelahan
- lesi merah atau luka di kulit di lokasi gigitan
- batuk
- Ruam
Rata-rata masa inkubasi untuk penyakit ini adalah 5 hingga 14 hari. Ini berarti bahwa gejala biasanya tidak muncul hingga lima hingga 14 hari setelah Anda digigit. Wisatawan yang menderita tifus saat bepergian ke daerah dimana penyakit ini sering ditemukan, mungkin tidak mengalami gejala sampai mereka kembali ke rumah. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memberi tahu dokter Anda mengenai riwayat perjalanan Anda, jika Anda memiliki salah satu gejala di atas.
Baca jugai: Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Tipes
Bagaimana cara mencegah terkena tifus?
Selama Perang Dunia II, vaksin diciptakan untuk mencegah tifus epidemi. Namun, jumlah kasus yang menyusut telah menghentikan pembuatan vaksin. Cara termudah untuk mencegah tifus adalah dengan menghindari hama yang menyebarkannya. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan :
- menjaga kebersihan pribadi
- mengendalikan populasi hewan pengerat di lingkungan Anda(tikus)
- menghindari perjalanan ke daerah-daerah di mana wabah tifus merebak
- menggunakan pengobatan doksisiklin sebelum Anda bepergian ke daerah yang memiliki wabah tifus/
- Gunakan obat serangga yang dapat membunuh tungau atau kutu apapun yang mungkin bersarang pada kasur atau baju Anda.
Diagnosa
Tifus cukup sulit untuk didiagnosa karena gejalanya mirip dengan penyakit menular lainnya, seperti:
- demam berdarah, juga dikenal sebagai demam breakbone
- malaria, penyakit menular yang disebarkan oleh nyamuk
- brucellosis, penyakit menular yang disebabkan oleh spesies bakteri Brucella
Oleh karena itu penting untuk melakukan tes diagnostik untuk mengetahui secara pasti jika Anda terinfeksi tifus. Pemeriksaan yang dapat Anda lakukan meliputi:
- biopsi kulit: mengambil sampel kulit untuk diuji di laboratorium
- Western blot: tes untuk mengidentifikasi keberadaan tifus
- uji imunofluoresensi: menggunakan pewarna fluoresen untuk mendeteksi antigen tifus dalam sampel serum yang diambil dari aliran darah
- tes darah lainnya: hasil dapat menunjukkan adanya infeksi
Pengobatan tifus
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, angka kesembuhan tifus sangat baik. Anda dapat menggunakan obat antibiotik untuk membunuh bakteri yang menyebabkan terjadinya tifus. Antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengobati tifus meliputi:
- Doxycycline (Doryx, Vibramycin): pengobatan lini pertama
- Chloramphenicol: tidak boleh digunakan pada ibu hamil atau menyusui
- Ciprofloxacin (Cipro): digunakan untuk orang dewasa yang tidak dapat menggunakan Doxycycline.
Halo bu dokter. Bagaimana cara mengobati sakit gigi atau radang gigi pada ibu hamil dengan menggunakan bahan alami dan yang bisa menghilangkan bakteri pada gigi dan gusi? Agar tidak mempengaruhi janin dalam kandungan. Mohon penjelasannya, dok. Terima kasih.