Tips Mencegah Gigi Ompong Saat Tua

Pada orang yang sudah memasuki usia lanjut, tanggalnya gigi bisa terjadi tanpa sebab. Ini terjadi karena proses penuaan alami sehingga tulang dan jaringan gigi mengalami penipisan. Dampaknya, sokongan gigi menjadi tidak kuat sehingga gigi mudah terlepas.
Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Tips Mencegah Gigi Ompong Saat Tua

Memasuki masa lanjut usia banyak perubahan fisik yang akan Anda rasakan. Selain menurunnya sistem imunitas, kesehatan mulut juga kerap mengalami masalah. Salah satu problem yang ditakuti kaum lansia adalah rontoknya gigi atau yang dikenal dengan ompong. 

Tidak hanya membuat kesulitan saat mengkonsumsi makanan, gaya bicara lansia juga tidak begitu jelas. Namun tenang saja, karena ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk mencegah gigi ompong saat tua. Ulasan lebih lengkapnya bisa Anda temukan di bawah ini.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemasangan Gigi Palsu via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pemasangan gigi palsu hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Penyebab gigi ompong pada lansia

Penyebab tanggalnya gigi sangat banyak jenisnya. Bisa karena kondisi gigi berlubang atau gusi dan jaringan gigi yang mengalami infeksi. Selain itu kebersihan gigi yang sangat buruk juga menjadi faktor pemicu tanggalnya gigi. 

Memiliki riwayat diabetes serta kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat menyebabkan kondisi gigi rusak. Tidak sedikit pula yang mengalami ompong karena mempunyai trauma di kepala misalnya saja kecelakaan saat berkendara motor.

Pada orang yang sudah memasuki usia lanjut, tanggalnya gigi bisa terjadi tanpa sebab. Ini terjadi karena proses penuaan alami sehingga tulang dan jaringan gigi mengalami penipisan. Dampaknya, sokongan gigi menjadi tidak kuat sehingga gigi mudah terlepas.

Umumnya lansia akan mengalami ompong ketika menginjak usia 45 hingga 60 tahun. Hal tersebut sangat bergantung pada kondisi kesehatan gigi dan mulut. Selain kerontokan gigi, sariawan, munculnya karang gigi, penyakit periodontal, gigi sensitif, serta kanker rongga mulut juga akan dialami oleh lansia. 

Produksi air liur juga akan berkurang secara alami dan kondisi ini akan memicu bau mulut serta gigi berlubang.

Pemakaian gigi palsu sangat dianjurkan bagi lansia untuk membantu kerja mulut baik saat mengkonsumsi makanan ataupun ketika berbicara. Tidak hanya itu, pemasangan gigi palsu juga bertujuan untuk memperbaiki estetika wajah. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemasangan Gigi Palsu via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pemasangan gigi palsu hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Jika kondisi gusi bekas gigi tanggal tidak dirawat, bisa menjadi sarang kuman dan kotoran. Karena itu lansia sebaiknya memasang gigi palsu agar kesehatan mulut, gigi, dan gusi tetap terjaga.

Kiat merawat gigi yang tersisa ketika sudah lansia

Meskipun sudah menderita gigi ompong, bukan berarti lansia mengabaikan kesehatan giginya. Perawatan harus dilakukan agar kondisi mulut tetap terjaga. Adapun tips merawat gigi yang tersisa saat menginjak usia lansia diantaranya adalah:

1. Rutin menyikat gigi 2 kali dalam sehari

2. Kontrol ke dokter setiap 6 bulan sekali

3. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi

4. Gunakan obat kumur untuk mengurangi risiko radang gusi

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemasangan Gigi Palsu via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pemasangan gigi palsu hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

5. Jaga pola makan dengan konsumsi makanan yang berserat dan hindari makanan yang manis-manis

Cara efektif mencegah gigi ompong saat lansia

Ingin memiliki gigi yang lengkap meski sudah memasuki usia senja, jangan khawatir ada beberapa tips yang bisa dipraktikkan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Rutin periksa ke dokter

Gigi goyang dan masalah pada gusi sering dipicu oleh permasalahan kesehatan seperti diabetes dan hipertensi. Karena itu sedari muda, rajinlah melakukan pemeriksaan ke dokter agar kesehatan tubuh dan mulut tetap terjaga.

2. Menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi

Merokok dan minum minuman beralkohol dapat memberikan pengaruh buruk pada jaringan gusi dan gigi. Akibatnya gigi menjadi cepat goyang dan tanggal.

3. Rajin menyikat gigi dua kali dalam sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur

4. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin yaitu 6 bulan sekali

5. Jika gigi dan gusi mengalami masalah, sebaiknya segera tangani sampai benar-benar sembuh.

Jika sedari muda Anda sudah rajin merawat dan membersihkan gigi, maka masalah ompong saat lansia bisa dihindari. Dengan memiliki gigi yang kuat dan sehat, masa lansia akan Anda jalani dengan hidup yang menyenangkan serta terbebas dari masalah gigi, gusi, dan kesehatan mulut. 

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tooth loss in seniors linked to mental and physical decline. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/287338.php)
Loose tooth: Causes and what to do. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322028.php)
Teeth and Aging: How Your Mouth Changes As You Get Older. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/teeth-gums-age)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Benarkah Kekurangan Gizi Pada Lansia Dapat Menyebabkan Kematian?
Benarkah Kekurangan Gizi Pada Lansia Dapat Menyebabkan Kematian?

Kekurangan gizi pada lansia juga bisa memicu rendahnya albumin dalam serum darah. Kondisi yang satu ini tentunya akan sangat membahayakan. Sebab jika hal ini terjadi akan menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh lainnya. Jadi bukan tidak mungkin jika kekurangan gizi pada lansia juga bisa meningkatkan risiko kematian.

Buka di app