Wabah difteri yang bisa berubah menjadi kondisi yang fatal dan membahayakan nyawa kembali merebak di Indonesia, dan Anda perlu tahu seperti apa saja gejala, cara penularan dan tindakan pencegahan penyakit ini. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini menyerang hidung, tenggorokan dan terkadang juga kulit Anda.
Apa Itu Penyakit Difteri?
Difteri sendiri merupakan penyakit yang sangat menular karena disebarkan lewat batuk dan bersin, atau akibat kontak dengan seseorang yang membawa bakteri difteri atau lewat sentuhan dengan barang-barang mereka seperti sprai dan pakaian. Semakin lama kontak terjadi, semakin tinggi kemungkinan Anda untuk tertular.
Gejala Difteri
Vaksin difteri sendiri sudah tersedia secara luas dan bahkan mungkin sudah diberikan sejak Anda masih berusia sangat muda. Namun, Anda tetap bisa bertemu dengan seseorang yang mengalami difteri dan tidak menutup kemungkinan tertular. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
1. Adanya bercak putih keabuan di bagian belakang tenggorokan
2. Suhu tubuh yang tinggi, yang mencapai hingga 38C (100.4F), bahkan lebih
3. Sakit tenggorokan
4. Sesak dan sulit bernapas
Orang yang sudah berusia lanjut dan orang-orang dengan sistem imun tubuh yang sedang melemah memiliki risiko tertular lebih tinggi. Jika dibiarkan, difteri dapat menjadi fatal dan dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi kematian karena adanya radang jantung atau myocarditis, sesak napas dan masalah pada sistem saraf.
Diagnosis dan Penanganan Difteri
Difteri sendiri dapat diperiksa dengan memberikan sampel sel dari tenggorokan, hidung serta luka yang muncul pada kulit. Sampel ini dibutuhkan untuk memeriksa apakah benar bakteri penyebab difteri ada di dalam tubuh pasien.
Penanganan kondisi difteri harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi serius. Jika dicurigai adanya keberadaan difteri, perawatan sebaiknya dimulai sebelum hasil tes keluar. Pasien harus segera mengonsumsi antibiotik dan obat antitoxin. Isolasi harus dilakukan di rumah sakit. Kemungkinan terjadinya komplikasi jantung dan saraf harus terus dimonitor, dan segera ditangani oleh spesialis.
Cara Mencegah Penularan Difteri
Untuk mencegah penularan difteri, vaksinasi harus diberikan kepada anak-anak. Orang dewasa sebaiknya juga memperbaharui vaksin, terutama jika memiliki rencana berkunjung ke bagian dunia yang rentan mengalami wabah difteri. Vaksin difteri bagi anak-anak ini perlu diberikan di usia dua bulan sebagai bagian dari pemberian vaksin wajib dan rutin
Difteri sendiri merupakan penyakit yang tidak sering terjadi, namun tetap berisiko jika terdapat setidaknya satu saja orang yang tertular.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.