Apa itu Asidosis Respiratorik?
Asidosis respiratorik adalah meningkatnya kadar asam dalam tubuh akibat paru-paru yang tidak dapat mengeluarkan cukup banyak karbon dioksida (CO2) yang diproduksi oleh tubuh. Kelebihan CO2 selanjutnya menyebabkan pH darah dan cairan tubuh lainnya menurun sehingga menjadi terlalu asam.
Normalnya, tubuh mampu menyeimbangkan ion yang mengontrol keasaman. Keseimbangan ini diukur pada skala pH dari 0 hingga 14. Asidosis terjadi ketika pH darah turun di bawah 7,35 (pH darah normal adalah antara 7,35 dan 7,45).
Asidosis respiratorik bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan dampak dari penyakit atau kondisi yang berhubungan dengan masalah pernafasan. Bukan penyakit ginjal seperti halnya pada Asidosis Metabolik.
Apa saja ciri-ciri dan gejala Asidosis Respiratorik?
Ada dua bentuk asidosis respiratorik yakni akut dan kronis.
Asidosis respiratorik akut terjadi dengan cepat dan langsung berat. Ini termasuk keadaan darurat yang apabila tidak segera ditanganu, gejalanya akan semakin memburuk dan bisa mengancam jiwa.
Sedangkan asidosis respiratorik kronis berkembang secara lambat dan relatif ringan. Bahkan seringkali gejalanya tidak dirasakan oleh pemiliknya. Pasalnya, tubuh dapat beradaptasi dengan keasaman yang meningkat secara perlahan. Misalnya, dengan cara menghasilkan lebih banyak bikarbonat untuk menyeimbangkan pH darah.
Namun demikian harus selalu diwaspadai, karena beberapa penyakit dan keadaan dapat menyebabkan asidosis respiratorik kronis berubah menjadi lebih buruk dan menjadi asidosis respiratorik akut.
Adapun tanda-tanda dan gejala awal asidosis respiratorik akut meliputi sakit kepala, gelisah, penglihatan kabur, dan bingung. Tanpa pengobatan yang baik, gejala lain yang lebih berat dapat muncul, seperti rasa kantuk atau kelelahan, lesu, delirium atau kebingungan, sesakgt;napas, hingga koma.
Pada asidosis respiratorik kronis, gejalanya tidak terlihat nyata. Beberapa diantaranya tidak spesifik seperti hilang ingatan, gangguan tidur, dan perubahan kepribadian.
Apa penyebab Asidosis Respiratorik?
Paru-paru dan ginjal adalah organ utama yang membantu mengatur pH darah. Paru-paru mengeluarkan asam dengan mengeluarkan CO2, dan ginjal mengeluarkan asam melalui urin. Ginjal juga mengatur konsentrasi bikarbonat (basa) dalam darah.
Asidosis respiratorik biasanya disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kondisi yang mempengaruhi pernapasan normal atau merusak kemampuan paru-paru untuk mengeluarkan CO2.
Penyebab-penyebab asidosis resporatorik kronis diantaranya:
- asma
- penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- edema paru akut
- obesitas berat (yang dapat mengganggu pengembangan paru-paru)
- gangguan neuromuskular (seperti multiple sklerosis atau distrofi otot)
- skoliosis.
Sedangkan untuk asidosis respiratorik akut umumnya disebabkan oleh gangguan paru-paru (PPOK, emfisema, asma, pneumonia), penyakit yang memengaruhi laju pernapasan, kelemahan otot yang mempengaruhi pernapasan atau saat mengambil napas dalam, saluran napas yang tersumbat (karena tersedak atau penyebab lainnya), overdosis obat penenang, dan gagal jantung.
Bagaimana memastikan diagnosis Asidosis Respiratorik?
Untuk memastikan diagnosis asidosis respiratorik perlu dilakukan pemeriksaan penunjang. Tujuan dari tes diagnostik pada keadaan ini adalah untuk mencari ketidakseimbangan pH dan menentukan tingkat keparahannya, serta untuk menentukan kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut.
Beberapa pemeriksaan yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis asidosis respiratorik antara lain:
Analisis gas darah
Gas darah adalah serangkaian tes yang digunakan untuk mengukur oksigen dan CO2 dalam darah. Laboran akan mengambil sampel darah dari arteri. Tingkat CO2 yang tinggi dapat mengindikasikan adanya asidosis.
Elektrolit
Pemeriksaan elektrolit adalah sekelompok tes yang mengukur kadar Na + (natrium), K + (kalium), Cl- (klorida), dan bikarbonat. Satu atau lebih dari elektrolit akan meningkat atau menurun pada orang dengan gangguan asam basa.
Tes fungsi paru
Banyak orang dengan asidosis respiratorik mengalami penurunan fungsi paru-paru.
X-ray dada
X-ray dapat membantu dokter melihat cedera atau masalah lain yang mungkin menyebabkan asidosis respiratorik.
Tes lainnya
Berdasarkan tes – tes di atas, dokter mungkin juga melakukan tes lain untuk membantu mendiagnosis kondisi mendasar yang menyebabkan asidosis respiratorik.
Kondisi lain, yang dikenal sebagai asidosis melipolik, dapat menyebabkan gejala yang serupa, dan dokter perlu melakukan tes untuk memastikan masalahnya hanya pada pernapasan.
Tes-tes ini mengukur jumlah asam dalam tubuh, yang mungkin disebabkan oleh gagal ginjal, diabetes, atau kondisi lain, dan termasuk glukosa, laktat, dan keton. Tes lainnya juga termasuk tes obat, hitung darah lengkap, dan urinalisis.
Bagaimana cara mengobati Asidosis Respiratorik di rumah?
Penanganan asidosis respiratorik sebagian besar dilakukan di layanan kesehatan karena menyangkut penanganan dari penyakit yang mendasarinya.
Apa saja penanganan dan obat Asidosis Respiratorik di layanan kesehatan?
Ada beberapa penanganan asidosis respiratorik yakni:
Mengobati asidosis akut
Mengobati asidosis akut biasanya berarti mengatasi penyebab yang mendasari sesegera mungkin. Pada bentuk akut, alat bantu napas perlu diberikan misalnya ventilasi tekanan positif dengan masker wajah. Ventilasi buatan lainnya juga mungkin diperlukan.
Mengobati asidosis kronis
Pada bentuk kronis, fokus pengobatan berupa pengelolaan kondisi yang mendasarinya. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi saluran napas. Beberapa strategi termasuk:
- antibiotik (untuk mengobati infeksi)
- diuretik (untuk mengurangi kelebihan cairan yang mempengaruhi jantung dan paru-paru)
- bronkodilator (untuk memperluas saluran udara)
- kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan)
- ventilasi mekanis (pada kasus yang berat)[komplikasi]
Apa bahaya komplikasi Asidosis Respiratorik yang mungkin timbul?
Penderita asidosis respiratorik berpotensi mengalami komplikasi jika tidak ditangani secara dini misalnya berupa gagal ginjal hingga kematian.
Bagaimana mencegah Asidosis Respiratorik?
Cara terbaik untuk mencegah asidosis respiratorik adalah dengan menghindari penyebab penyakit yang mendasarinya.
Hindari asap rokok. Menjalani gaya hidup bebas asap rokok juga dapat membantu. Perokok berisiko lebih tinggi untuk asidosis respiratorik kronis. Merokok dapat memperburuk fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan serta dapat berdampak buruk pada kualitas hidup secara keseluruhan.
Jaga berat badan. Mempertahankan berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko terhadap kondisi ini.
Hati-hati dengan obat penenang. Gunakan obat penenang secara hati – hati dan tidak melebihi dosis yang telah ditetapkan karena dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan bernapas. Obat golongan sedatif dapat menekan sistem saraf pusat. Mencampur obat penenang dengan alkohol juga bisa berakibat fatal.
Selamat Malam Dok..saya mau tau info ttg Kalium, berapa besar/dosis normal Kalium di tubuh kita? Apakah kelebihan kalium baik utk pembuluh darah?, lalu apakah kelebihan Kalium bisa menyebabkan tekanan darah semakin rendah? Mohon penjelasan dokter