Depresi merupakan keadaan yang cukup serius bagi sebagian orang. Depresi tak jarang ikut memengaruhi kualitas hidup si penderita dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia terdapat sekitar 35 juta orang yang menderita gangguan depresi. Ada beberapa pemicu yang bisa menyebabkan episode depresi. Kabar baiknya, ada perubahan gaya hidup dan teknik manajemen stres yang bisa Anda gunakan untuk mencegah dan menghindari depresi. Nah, berikut merupakan 10 tips yang bisa membantu Anda untuk menjaga kesehatan mental.
1. Berolahraga secara teratur
Berolahraga secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental Anda. Olahraga dapat mendukung pengobatan dan pencegahan depresi dengan mekanisme berikut:
- Meningkatkan suhu tubuh sehingga dapat memberi efek menenangkan pada sistem saraf pusat;
- Melepaskan endorfin yang bisa meningkatkan mood;
- Olahraga yang dibarengi dengan pola makan sehat juga dapat meningkatkan percaya diri.
2. Perhatikan diet Anda
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak secara teratur dapat memiliki efek yang sama dengan stres kronis yang memicu depresi.
Meski demikian, bukan berarti Anda bisa diet sembarangan. Diet yang tidak sehat juga bisa menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Untuk mencegah depresi dengan diet Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah:
- Makan makanan seimbang dengan protein tanpa lemak dan banyak konsumsi buah dan sayuran;
- Kurangi makanan yang mengandung gula tinggi dan makanan tinggi lemak;
- Hindari makan makanan olahan dan cepat saji;
- Konsumsi lebih banyak omega-3, seperti salmon dan kacang-kacangan.
Baca juga: Hati-hati Depresi Terselubung, Kenali Gejala dan Penyebabnya!
3. Istirahat yang cukup
Tidur yang berkualitas tinggi diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik. Menurut National Sleep Foundation, orang dengan insomnia memiliki risiko 10 kali lipat terkena depresi dibandingkan mereka yang tidur nyenyak setiap harinya.
Agar tidur lebih nyenyak, Anda bisa:
- Tidak menggunakan handphone atau gadget 2 jam sebelum tidur;
- Bermeditasi sebelum tidur;
- Punya kasur yang nyaman;
- Hindari kafein setelah siang hari.
4. Kurangi menggunakan media sosial saat mengisi waktu luang
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan media sosial dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap depresi. Sebenarnya media sosial memiliki peranan yang penting untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan bahkan rekan kerja. Masalahnya, penggunaan media sosial tanpa kontrol justru bisa berimbas pada adiksi.
Menggunakan sosial media secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi. Sejauh ini, dampak buruk penggunaan media sosial secara mental adalah tumbuhnya kecemburuan sosial dan perundungan virtual. Kedua hal ini pada akhirnya juga bisa menjadi pemicu depresi.
5. Berobat secara teratur jika memiliki riwayat depresi
Jika pernah mengalami satu periode depresi, Anda berisiko lebih besar terserang depresi kembali. Itulah sebabnya pengobatan secara teratur sangat penting. Yang dimaksud dengan berobat secara teratur adalah:
- Mengonsumsi obat yang diresepkan sesuai anjuran psikiater. Jangan pernah menghentikan pengobatan secara tiba-tiba;
- Melakukan kontrol dengan terapis, psikiater, atau psikolog Anda secara teratur.
Baca juga: Obat Antidepresan Paling Umum dan Efek Sampingnya
6. Jauhi orang yang memberikan dampak negatif
Kita semua pasti pernah bertemu dengan orang yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Terkadang mereka bersikap menjengkelkan secara terang-terangan adalah orang-orang yang menjengkelkan, terkadang mereka melakukannya secara halus hanya untuk membuat kita merasa lebih bu
Bisa juga orang yang membawa dampak negatif adalah orang yang hanya ingin mengambil keuntungan dari kita. Terlepas dari situasi spesifik, orang-orang seperti ini harus dihindari dengan segala cara. Mereka hanya membawa dan menambah masalah dalam hidup kita yang pada dasarnya sudah banyak masalah.
Penelitian pada 2012 menemukan bahwa interaksi sosial negatif dikaitkan dengan peningkatan kadar protein yang dikenal sebagai sitokin. Protein ini terkait dengan peradangan dan juga depresi.
7. Melakukan perawatan terhadap kondisi kronis
Orang dengan kondisi kronis lainnya memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi. Kondisi kronis bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, tetapi dalam banyak kasus, bisa dikelola. Jika memiliki depresi kronis, langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah:
- Konsultasikan dengan psikiater jika kondisi atau gejala Anda memburuk;
- Melakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter Anda;
- Meminum obat Anda dan membuat perubahan gaya hidup sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Baca juga: Makanan yang Dapat Membantu Mengurangi Gejala Depresi
8. Baca efek samping obat dengan seksama
Sejumlah obat-obatan berisiko menimbulkan efek samping berupa depresi. Karena itu, cermati aturan pemakaian dan berdiskusi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut. Beberapa obat yang dapat menyebabkan depresi adalah:
- Obat hormonal, seperti pil KB;
- Beta-blocker;
- Kortikosteroid;
- Antikonvulsan.
9. Kurangi konsumsi alkohol dan nikotin
Konsumsi alkohol yang berlebihan dan penggunaan narkoba berkaitan erat dengan risiko depresi yang lebih tinggi. Batasi asupan alkohol, dan hindari penyalahgunaan narkoba . Merokok dan depresi juga saling berkaitan erat, karena efek nikotin dalam rokok dapat bertindak sebagai pemicu langsung timbulnya depresi.
10. Latihan meditasi
Studi klinis membuktikan bahwa meditasi bisa mendukung pengobatan depresi. Meditasi kesadaran adalah teknik meditasi yang berpengaruh besar dalam meredakan gejala depresi, misalnya berpikir negatif, menyesali keadaan, dan sulit fokus.
Walaupun meditasi bisa menyembuhkan depresi secara efektif, termasuk depresi yang resistan terhadap terapi, ingatlah bahwa cara ini hanya salah satu dari berbagai teknik penyembuhan depresi. Meditasi harus digabungkan dengan terapi dan metode tradisional lainnya agar bisa menyembuhkan depresi secara menyeluruh.
Jangan buat diri Anda kewalahan dengan mencoba semua langkah tersebut pada waktu yang sama. Jika Anda tidak terbiasa dengan beberapa aktivitas, lakukan secara bertahap. Kemungkinan sukses akan lebih besar apabila Anda melangkah dalam kecepatan yang sesuai bagi Anda.
Baca juga: Apa Dampak Depresi bagi Tubuh?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.