Serangan jantung (infark miokard) merupakan kondisi medis darurat yang terjadi karena rusak atau hancurnya otot jantung (myocardium) akibat terganggunya aliran darah ke jantung. Kondisi ini merupakan puncak dari kerusakan jantung yang telah berlangsung lama dan gejalanya kerap kali diabaikan oleh penderitanya.
Gejala serangan jantung yang kerap diabaikan, menjadi faktor meningkatnya jumlah kematian mendadak akibat serangan jantung. Perhatikan ciri dan gejala dari serangan jantung sebelum terlambat!
Ciri-Ciri Serangan Jantung
Apabila mengalami salah satu atau beberapa gejala serangan jantung berikut ini, jangan menunda-nunda lagi untuk memeriksakan diri ke dokter:
1. Nyeri di Dada
Ini merupakan gejala serangan jantung yang paling khas. Wanita dan penderita diabetes biasanya yang tidak merasakan gejala ini.
Nyeri dada akibat serangan jantung, berbeda dengan nyeri pada umumnya. Nyeri di sini biasanya digambarkan sebagai tekanan yang amat sangat kuat dan menyakitkan di tengah dada dan tak jarang menjalar hingga ke lengan, bahu sampai rahang dan tenggorokan.
Apabila nyeri disebabkan serangan jantung ringan maka nyeri berlangsung kurang dari 20 menit, namun bila disebabkan oleh serangan jantung akut maka dapat berlangsung lebih dari 20 menit.
2. Nyeri di Rahang dan Leher
Pernah merasakan nyeri di rahang dan otot leher berkepanjangan? Waspadai bila nyeri itu tak kunjung hilang, karena bisa jadi nyeri yang Anda alami merupakan ciri-ciri serangan jantung.
Hal ini berdasarkan pada beberapa laporan pasien pasca serangan jantung yang melaporkan bahwa sebelumnya mereka merasakan nyeri di rahang dan leher yang terasa kaku. Namun jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, perhatikan dulu gejala khasnya agar tidak keliru.
Pertama, rasa nyeri ini sering dialami atau tak kunjung hilang. Kedua, rasa nyeri ini disertai dengan sesak di dada. Terakhir, cobalah untuk menggerak-gerakan rahang ke kiri dan kanan, apabila rasa nyeri malah semakin parah, maka kemungkinan besar bukanlah gejala serangan jantung.
Selain itu, ada pula yang merasakan sakit gigi dan sakit kepala sebagai gejala serangan jantung. Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa ternyata kesehatan gigi dan jantung saling berkaitan.
Nyatanya hal ini telah dibuktikan melalui penelitian pada seorang pasien peradangan jaringan pendukung gigi (periodontitis). Ternyata bakteri Porphyromonas gingivalis pada periodontitis dapat merangsang produksi sitokin, yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berpengaruh ke jantung.
Itulah mengapa penting sekali bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan gusi. Ya, minimal dengan rutin menggosok gigi 2 kali sehari, setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Lebih baik lagi apabila setiap 6 bulan sekali kita rutin mengunjungi dokter gigi untuk mengontrol kesehatan gigi kita.
3. Sesak Napas
Tidak pernah memiliki riwayat asma atau gangguan sistem pernapasan lainnya, namun mendadak mengalami sesak napas? Kondisi ini patut dicurigai sebagai ciri-ciri serangan jantung.
Kita semua pastinya sudah tahu kalau jantung berperan penting dalam proses mengangkut oksigen, sekaligus membersihkan seluruh tubuh dari karbon dioksida. Ketika fungsinya terganggu, maka secara langsung akan memengaruhi sistem pernapasan juga.
Sesak napas pada serangan jantung biasanya disertai perubahan pada detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Saat melakukan aktivitas rutin sehari-hari pun, napas menjadi terengah-engah, sekalipun hanya melakukan aktivitas ringan.
Segera cari tahu penyebab pasti dari kondisi ini, apakah benar merupakan gejala serangan jantung atau kondisi medis lainnya.
4. Gangguan Pencernaan (Mual, Mulas dan Muntah)
Gejala serangan jantung yang satu ini umumnya lebih sering dialami oleh wanita. Bukan tanpa sebab, karena fakta dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar mengalami mual, muntah dan gangguan pencernaan lainnya selama beberapa bulan sebelum atau menjelang terjadinya serangan jantung.
Biasanya sensasi nyeri di ulu hati/epigastrium (perut atas bagian tengah) ini mirip dengan mulas dan berlangsung hingga beberapa menit. Sayangnya, banyak yang masih keliru menyangka gejala ini sebagai penyakit maag atau masuk angin.
Mulai sekarang apabila Anda mendadak mengalami mual, mulas dan muntah tanpa sebab jelas terlebih disertai jantung yang berdebar-debar dan nafas terengah-engah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jangan hanya menerka-nerka apakah itu sakit maag atau jantung.
5. Keringat Dingin
Ketika tubuh terasa dingin namun tiba-tiba mengeluarkan keringat, berhati-hatilah! Bisa jadi ini merupakan gejala serangan jantung. Seseorang yang mengidap serangan jantung biasanya akan mengalami keringat dingin karena sistem saraf simpatetisnya bekerja ekstra keras ketika terjadi serangan jantung.
Umumnya gejala serangan jantung yang satu ini disertai dengan nyeri di dada. Pada awalnya mungkin terlihat biasa, namun jika terus dibiarkan berlarut-larut, kerusakan jantung akan semakin parah.
Akhirnya terjadi serangan jantung mendadak, di mana keringat dingin bercucuran deras, napas sesak dan dada terasa sangat nyeri hingga sekitar tengkuk dan bahu. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani atau terlambat sedikit saja, maka nyawa yang menjadi taruhannya.
6. Nyeri Menjalar ke Lengan, Bahu dan Punggung
Nyeri dada akibat serangan jantung dapat menjalar hingga ke lengan dan tulang belikat (punggung atau bahu). Sebenarnya nyeri akibat gejala serangan jantung dapat dikenali dengan mencermati durasi nyerinya. Apabila nyeri terasa selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam, kemungkinan besar nyeri tersebut berhubungan dengan serangan jantung.
Sebaliknya, jika berlangsung singkat atau hanya dalam hitungan detik, kemungkinan ada penyebab lain di luar jantung. Apapun penyebabnya, entah itu masalah jantung atau bukan, jauh lebih baik apabila Anda segera memeriksakannya ke dokter.
7. Kelelahan
Awalnya gejala serangan jantung ditandai dengan kelelahan pada penderitanya. Meskipun, kelelahan juga bisa jadi efek dari kurang berolahraga atau terlalu memforsir diri ketika beraktivitas. Namun, yang harus diwaspadai apabila kelelahan itu terjadi secara tiba-tiba dan sulit dijelaskan penyebabnya. Kemungkinan ini merupakan ciri-ciri serangan jantung yang sedang mengintai keselamatan Anda!
Ketika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka si penderita pun akan semakin sering mengalami kelelahan bahkan pingsan. Tak jarang, gejala serangan jantung ini juga disertai dengan pembengkakan pada tungkai bawah dan menurunnya nafsu makan.
Mengatasi Serangan Jantung
Ketika seseorang mengalami serangan jantung, tindakan pertama yang harus segera dilakukan adalah pergi ke rumah sakit sesegera mungkin. Untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan jantung lebih lanjut, penderita serangan jantung dapat mengonsumsi obat-obatan atau menjalani prosedur operasi.
Obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk menangani serangan jantung antara lain: aspirin, obat penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), obat penghambat beta (Beta blockers) dan obat penghilang rasa sakit (morfin).
Selain itu, untuk menindaklanjuti serangan jantung yang telah terjadi pasien dapat menjalani beberapa prosedur operasi seperti: angioplasti koroner atau Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA), operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan transplantasi jantung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.