Depresi remaja adalah suatu kelainan pada kesehatan mental yang serius yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat dalam aktivitas pada usia remaja. Kondisi ini memperngaruhi pola berpikir, perasaan hati, dan berperilaku, hingga dapat menyebabkan masalah emosional, fungsional, dan fisik.
Meskipun depresi dapat terjadi kapan saja dalam hidup, gejalanya mungkin berbeda antara remaja dan dewasa.
Mengenai Depresi pada Remaja
Depresi dikaitkan dengan morbiditas masa kini dan masa depan. Faktor risiko terkuat untuk depresi pada remaja adalah riwayat keluarga depresi dan paparan stres psikososial.
Risiko dari faktor perkembangan, hormon seks, dan kesulitan berinteraksi secara sosial serta faktor hormonal lain juga dapat mengganggu jalur saraf yang mengakibatkan depresi.
Tanda dan gejala depresi remaja termasuk perubahan dari sikap dan perilaku remaja sebelumnya yang dapat menyebabkan kesulitan dan masalah yang signifikan di sekolah atau di rumah, dalam kegiatan sosial, atau dalam bidang kehidupan lainnya.
Faktor resiko pada depresi pada remaja dapat meningkat dengan kondisi sebagai berikut:
- Memiliki masalah yang berdampak negatif pada harga diri, seperti obesitas, masalah pertemanan dan intimidasi
- Pernah menjadi korban pelecehan fisik atau seksual
- Memiliki kondisi kesehatan mental lainnya, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, anoreksia atau bulimia
- Memiliki ketidakmampuan belajar atau attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD)
- Memiliki rasa sakit yang berkelanjutan atau penyakit fisik kronis seperti kanker, diabetes atau asma
- Memiliki sifat-sifat kepribadian tertentu, seperti harga diri rendah atau terlalu tergantung, kritis terhadap diri sendiri atau pesimistis
- Menggunakan alkohol, nikotin, atau obat-obatan lainnya
Apa yang menyebabkan Depresi pada Remaja?
Gejala pada depresi remaja dapat memanifestasikan dirinya dengan cara yang berbeda dari pada orang dewasa karena tantangan sosial dan perkembangan yang berbeda dengan lingkungan orang dewasa
Penyebab dari depresi remaja biasanya terbawa dari pengaruh kadar hormon, tekanan teman sekitar, serta perubahan gaya hidup secara sosial dalam remaja. Depresi berhubungan dengan tingkat stres, kecemasan, dan dalam resiko terburuk juga dapat mengakibatkan bunuh diri.
Depresi pada remaja biasanya diperngaruh pada faktor dibawah ini:
- kehidupan pribadi
- pergaulan di sekolah
- Pekerjaan orang tua
- Cara bersosialisasi yang tidak baik
- Faktor emosional dari orang tua
Apa saja gejala Depresi pada Remaja?
Gejala-gejala depresi seringkali sulit ditemukan oleh orang tua Terkadang, depresi dipersulit dengan gangguan pubertas pada remaja Namun, depresi pada remaja tentu dapat menunjukkan golongan gejala yang khas diantaranya:
- tampak sedih, mudah tersinggung, atau menangis
- perubahan nafsu makan atau berat badan
- minat yang menurun pada kegiatan-kegiatan yang pernah ditemukan anak And
- penurunan energi
- nafsu makan menurun
- kesulitan berkonsentrasi
- perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- perubahan besar dalam kebiasaan tidur
- keluhan bosan yang teratur
- berbicara tentang bunuh diri
- penarikan dari teman atau kegiatan setelah sekolah
- memburuknya kinerja sekolah
Bagaimana cara mencegah Depresi pada Remaja?
Peran orang tua serta lingkungan merupakan faktor penting untuk menjaga emosional dan membangun kepribadian yang baik pada anaknya. Berikan edukasi mengenai bagaimana cara bersosialisasi yang baik dengan lingkungan atau teman sekitar.
Berikan cara mengendalikan diri apabila terjadi perselisihan dengan teman sebayanya. Berikan ruang bagi anak untuk bergaul, bermain, serta mengenali lingkungan sekitar sehingga anak dapat belajar mengadaptasikan dirinya.
Bagaimana cara mengobati Depresi pada Remaja?
Terapi pada depresi remaja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan obat-obatan atau dengan terapi non-medik.
Obat-obatan
- Selective Serotonin Reuptake Inhibitor
SSRI bekerja pada neurotransmitter serotonin. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan depresi mungkin memiliki tingkat neurotransmitter yang abnormal terkait dengan pengaturan suasana hati. SSRI mencegah tubuh mereka menyerap serotonin sehingga dapat lebih efektif digunakan di otak. Salah satu pilihan obat yaitu fluoxetine.
- Inhibitor Reuptake Serotonin dan Norepinefrin Selektif (SNRI)
Serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor selektif (SNRI) mencegah reabsorpsi neurotransmitter serotonin dan norepinefrin, yang membantu mengatur suasana hati. Salah stau piliha obat yaitu duloxetine.
- TCA
Seperti SSRI dan SNRI, trisiklik antidepresan (TCA) memblokir pengambilan kembali neurotransmiter tertentu. Berbeda dengan yang lain, TCA bekerja pada serotonin, norepinefrin, dan dopamin.
- Monoamine Oxidase Inhibitor
MAOI memblokir serotonin, dopamin, dan norepinefrin, tetapi juga memengaruhi bahan kimia lain dalam tubuh.
Psikoterapi
Beberapa jenis psikoterapi yang dilakukan bergantung pada bentuk depresi. PSikoterapi dapat berupa:
- Terapi bicara
- Terapi perilaku
- Terapi psikodinamik
- Terapi pemecahan masalah
Hal lain yang dapat membantu memperbaiki gangguan depresi antara lain:
- Istirahat cukup
- Makanan bergizi
- Pencegahan alkohol
- Pencegahan kafein
Hi dok, saya mahasiswa umur 21th, saya kadang suka merasa sangat kesepian dan takut berbicara dengan teman-teman saya, karna saya merasa banyak teman2 saya yang kurang nyaman berada dekat dengan saya karena mood saya gampang berubah-ubah, kadang jika saya benar2 merasa kesepian saya sering menang...