Flatulence biasanya dikenal sebagai kentut, buang angin, atau buang gas, Flatulence adalah istilah medis yang digunakan untuk melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Proses ini terjadi ketika gas terkumpul di dalam sistem pencernaan, dan hal ini merupakan proses normal.
Gas dikumpulkan dengan dua cara utama. Yang pertama adalah saat menelan udara saat Anda makan atau minum sehingga menyebabkan oksigen dan nitrogen terkumpul di saluran pencernaan.
Kedua, saat Anda mencerna makanan, gas-gas pencernaan seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida dapat dihasilkan dan terkumpul. Salah satu dari dua mekanisme ini dapat menyebabkan Flatulence.
Apa yang menyebabkan terjadinya Flatulence?
Flatulence sangat umum. Di dalam sistem pencernaan kita pasti terkumpul gas. The Mayo Clinic memperkirakan bahwa kebanyakan orang akan buang gas sekitar 10 kali sehari.
Jika Anda buang angin lebih sering dari angka tersebut secara teratur dan dalam jangka waktu yang lama, Anda bisa mengalami Flatulence yang berlebihan, yang dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti:
Menelan udara
Menelan udara sepanjang hari sangatlah wajar, biasanya hal ini terjadi saat makan dan minum. Biasanya, Anda hanya akan menelan sedikit udara. Jika Anda menelan lebih banyak udara, Anda mungkin akan mengalami Flatulence yang berlebihan. Selain menyebabkan buang angin, menelan udara juga dapat menyebabkan sendawa.
Menelan udara berlebih juga bisa disebabkan akibat mengunyah permen karet, merokok, mengisap benda seperti pulpen, minum minuman berkarbonasi, dan makan terlalu cepat.
Pilihan makanan
Pilihan makanan Anda bisa menyebabkan Flatulence yang berlebihan. Beberapa makanan yang meningkatkan gas meliputi:
- kacang polong
- kubis
- Brokoli
- kismis
- kacang-kacangan
- prem
- apel
- makanan tinggi fruktosa atau sorbitol, seperti jus buah
Makanan-makanan ini bisa memakan waktu lama untuk dicerna, sehingga dapat menyebabkan bau tidak enak yang berhubungan dengan Flatulence. Beberapa makanan yang tidak bisa diserap tubuh sepenuhnya sepenuhnya juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan gas yang berlebih.
Hal ini terjadi akibat makanan tersebut berpindah dari usus ke usus besar tanpa sepenuhnya dicerna terlebih dahulu. Usus besar mengandung sejumlah besar bakteri yang kemudian memecah makanan, saat memecah makanan, bakteri-bakteri tersebut melepaskan gas. Penumpukan gas inilah yang dapat menyebabkan Flatulence.
Komplikasi dan penyebab Flatulence yang berlebihan
Jika diet Anda tidak mengandung banyak karbohidrat atau gula, dan Anda tidak menelan udara berlebih, Flatulence yang berlebihan mungkin disebabkan oleh kondisi medis. Mayo Clinic mendefinisikan Flatulence yang berlebihan adalah buang angin yang terjadi lebih dari 20 kali per hari.
Kondisi yang mungkin mendasari terjadinya Flatulence berlebih berkisar dari kondisi ringan yang sementara hingga masalah pencernaan yang serius. Beberapa kondisi ini meliputi:
- sembelit
- gastroenteritis
- intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa
- irritable bowel syndrome (IBS)
- Penyakit Crohn
- Penyakit celiac
- diabetes
- gangguan Makan
- kolitis ulserativa
- sindrom dumping
- penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
- pankreatitis autoimun
- tukak lambung
Apa saja pilihan pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan dirumah untuk mengatasi Flatulence?
Ada beberapa cara untuk mengobati Flatulence, tergantung pada penyebab masalahnya. Untuk mengobati Flatulence di rumah, Anda dapat mencoba beberapa cara sebagai berikut ini:
Perhatikan diet Anda.
Jika mengandung karbohidrat dalam jumlah besar yang sulit dicerna, cobalah untuk menggantinya dengan sumber karbohidrat yang lebih mudah dicerna. Karbohidrat yang lebih mudah dicerna, seperti kentang, nasi, dan pisang, adalah pengganti yang baik.
Mencatat buku harian tentang makanan yang Anda konsumsi.
Dengan mencatat makanan Anda di buku harian, dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu penyebab terjadinya buang angin yang berlebihan. Setelah Anda mengidentifikasi beberapa makanan yang menyebabkan Anda flatulence berlebihan, Anda bisa belajar untuk menghindarinya atau makan lebih sedikit.
Makan lebih sedikit.
Cobalah makan sekitar lima hingga enam kali sehari dalam porsi kecil daripada tiga kali lebih besar untuk membantu proses pencernaan Anda.
Kunyah dengan benar.
Hindari melakukan apa pun yang dapat menambah jumlah udara yang Anda telan.Seperti memastikan bahwa Anda mengunyah makanan dengan benar, dan menghindari mengunyah permen karet atau merokok.
Olahraga.
Beberapa orang menemukan bahwa berolahraga membantu meningkatkan pencernaan dan dapat mencegah Flatulence yang berlebihan.
Cobalah obat-obatan yang dijual bebas.
 Termasuk tablet karbon yang menyerap gas melalui sistem pencernaan, antasida, suplemen makanan seperti alpha-galactosidase (Beano). Penting untuk diketahui bahwa obat-obatan ini hanya akan memberikan efek sementara.
Kapan Anda harus pergi ke dokter untuk menangani Flatulence?
Jika Anda memiliki Flatulence yang tidak dapat dijelaskan, atau jika Anda menderita gejala-gejala berikut bersamaan dengan Flatulence, Anda harus mengunjungi dokter Anda. Gejala-gejalanya meliputi :
- · perut bengkak
- · sakit perut
- · gas bersifat persisten dan berat
- · muntah
- · diare
- · sembelit
- · penurunan berat badan yang tidak disengaja
- · mulas
- · darah dalam tinja
Mendiagnosis Flatulence
Dokter Anda akan mendiskusikan gejalanya dengan Anda, termasuk kapan masalah tersebut dimulai, dan jika ada pemicu yang jelas yang menyebabkan hal ini. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.
Tes darah mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa tubuh Anda tidak mengalami infeksi, untuk mengidentifikasi kemungkinan intoleransi makanan, dan untuk memastikan tidak ada kondisi medis lain yang menyebabkan Flatulence.
Dokter Anda kemungkinan akan menyarankan Anda untuk mengikuti beberapa langkah-langkah seperti di atas, termasuk membuat buku harian tentang makanan dan mengubah kebiasaan makan Anda. Tergantung pada penyebabnya, Anda mungkin juga perlu menemui ahli gizi.
Selain itu, Anda dapat menggunakan obat untuk mengatasi kondisi tertentu. Jika dokter Anda dapat mengidentifikasi kondisi yang mendasarinya, Anda akan menjalani pengobatan berdasarkan penyebab utamanya. Anda mungkin juga harus menjalani tes lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosis konklusif yang menyebabkan Flatulence yang berlebihan.
Mencegah Flatulence
Menurut Yayasan Internasional untuk Gangguan Gastrointestinal Fungsional, beberapa makanan yang cenderung menyebabkan gas termasuk:
- daging, unggas, dan ikan
- telur
- sayuran seperti selada, tomat, zucchini, dan okra
- buah-buahan seperti blewah, anggur, beri, ceri, alpukat, dan zaitun
- karbohidrat seperti roti bebas gluten, roti beras, dan nasi
Karena kita semua bereaksi terhadap makanan tertentu secara berbeda, terkadang perubahan pola makan diperlukan untuk mencegah Flatulence.
Prospek (prognosis) Flatulence dalam jangka panjang
Tidak ada konsekuensi jangka panjang jika Anda tidak mengobati Flatulence. Jika Flatulence disebabkan oleh intoleransi makanan atau masalah pencernaan, masalahnya mungkin menjadi lebih buruk, karena gejala lain juga dapat muncul.
Dalam beberapa kasus, Flatulence yang terlalu lama dapat menyebabkan masalah lain, seperti gangguan dalam bersosialisasi dan perubahan kebiasaan makan.
Jika hal ini sangat mempengaruhi gaya hidup Anda, maka hal ini juga dapat memengaruhi suasana hati Anda. Sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan menemui dokter Anda jika flatulence yang berlebih mulai mempengaruhi kehidupan Anda secara negatif.
Dok, klo sering makan makanan yg mengandung MSG bikin gak pinter itu mitos ato fakta ya dok? Soalnya saya suka banget sama makanan yg gurih, dan ibu saya suka ngomel2 klo saya makan itu. Bagaimana itu dok, mohon infonya ya dok?