Penjelasan mengenai “Sakit Maag” dan cara mengobatinya
Siapa sih yang ga pernah sakit maag? Kebanyakan orang pasti pernah merasakan nyeri di ulu hati akibat terlambat makan. Istilah sakit maag sudah sangat akrab di telinga Anda, tetapi tahukah apa penyebab terjadinya sakit maag? Dan bagaimana mengobatinya? Untuk lebih jelasnya yuk disimak artikel berikut!
Sakit maag dikenal dengan istilah gastritis dalam istilah kedokteran. Gastritis berarti terjadinyagt;radangan pada lapisan lambung. Saat terjadi peradangan, lapisan lambung Anda menjadi teriritasi dan terasa sakit. Iritasi mungkin disebabkan oleh infeksi atau reaksi kimia, seperti obat yang Anda minum atau terlalu banyak minum alkohol.
Bagaimana Gastritis terjadi?
Perut Anda biasanya menghasilkan asam untuk membantu pencernaan makanan dan membunuh kuman (bakteri). Asam ini bersifat korosif, sehingga beberapa sel di lapisan dalam lambung memiliki mekanisme pertahanan yang membentuk dinding yang mencegah agar asam lambung tidak merusak lapisan lambung itu sendiri. Pada kondisi tertentu dinding pertahanan ini dapat rusak. Rusaknya dinding pertahanan ini menyebabkan bagian dalam lambung terkekspos dengan asam lambung yang bersifat korosif sehingga menimbulkan gejala yang Anda kenal sakit maag. Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan dinding pertahanan ini rusak, yaitu:
- Infeksi dengan Helicobacter pylori (H. pylori gastritis)
Infeksi bakteri H. pylori adalah penyebab yang paling sering ditemukan pada sebagian besar orang yang mengalami sakit maag. Pada kasus gastritis akibat infeksi H.pylori, walaupun sudah diobati, angka kekambuhannya cukup tinggi. Maka dari itu kebanyakan orang yang pernah mengalami sakit maag akan mengalami sakit maag kembali di kemudian hari
- Obat-obatan anti-peradangan - termasuk aspirin
Obat anti- peradangan kadang-kadang disebut obat anti inflamasi non-steroid (NSAID). Banyak orang menggunakan obat anti-radang untuk radang sendi (radang sendi), nyeri otot, dll. Obat-obatan ini berperan dalam 20% terjadinya penipisan dinding pertahanan yang dimiliki oleh lambung untuk mencegah iritasi akibat asam lambung, sehingga menyebabkan terjadinya gastritis
- Penyebab lainnya
Peristiwa yang menimbulkan stres - seperti cedera parah atau penyakit kritis, atau operasi besar.Intinya stres dan penyakit yang serius dapat menyebabkan gastritis, karena pada saat seseorang mengalami stres (secara fisik ataupun mental), produksi asam lambung akan meningkat, sehingga meningkatkan terjadinya gastritis.
Selain itu, gastritis juga dapat disebabkan oleh reaksi autoimun - ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri (dalam hal ini, lapisan lambung). Hal ini mungkin terjadi jika Anda sudah memiliki kondisi autoimun lain, seperti penyakit tiroid Hashimoto atau diabetes tipe 1. Penyebab lain gastritis termasuk penyalahgunaan kokain atau mengkonsumsi terlalu banyak minuman yang mengandung alkohol. Pada kasus yang jarang terjadi, virus, parasit, jamur dan bakteri selain H. pylori juga bisa menjadi penyebab terjadinya gastritis
Apa saja gejala yang timbul?
Gastritis dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau dapat berkembang perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama (kronis). Nyeri di perut bagian atas (perut) tepat di bawah tulang dada (sternum) adalah gejala yang paling sering dialami oleh orang yang menderita gastritis. Biasanya nyeri datang dan pergi, nyeri bisa berkurang jika Anda mengonsumsi tablet antasida. Terkadang makanan bisa membuat rasa sakit menjadi lebih buruk. Rasa sakit juga bisa membangunkan Anda dari tidur.
Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk:
- Kehilangan selera makan.
- Kembung.
- Merasa mual.
- Muntah
- Anda mungkin merasa sangat 'kenyang' setelah makan.
Selain gejala umum yang ditimbulkan seperti di atas, ada beberapa gejala yang bisa terjadi jika Anda mengalami gastritis, dan jika gejala ini muncul, disarankan bagi Anda untuk segera menghubungi dokter. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi:
- Sakit perut yang tidak tertahankan dan dan nyeri berpindah dari ulu hati ke perut bagian kanan bawah.
- Anda mengalami nyeri atau gejala gangguan cerna lainnya yang berlangsung selama lebih dari seminggu.
- Gastritis dimulai setelah minum obat apa saja (resep atau over-the-counter).
- Anda mengalami muntah darah atau muntah seperti ampas kopi.
- Anda memiliki darah di kotoran Anda (faeces). (Pendarahan dari perut Anda dapat membuat tinja tampak hitam.)
- Kehilangan berat badan tanpa direncanakan.
Karena gejala gastritis sangat tidak spesifik dan bisa saja gejala gastritis yang Anda kira malah merupakan tanda kegawatdaruratan medis seperti gejala usus buntu, atau pendarahan organ dalam lainnya. Oleh karena itu jika gejala-gejala seperti diatas muncul, segera hubungi dokter atau pergi ke UGD rumah sakit terdekat.
Bagaimana menentukan apakah nyeri perut disebabkan oleh Gastritis atau bukan?
Untuk menentukannya secara pasti, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti tes pernapasan urea, untuk mengetahui apakah sakit perut disebabkan oleh infeksi H. pylori atau bukan. Untuk mengatahui apakah terdapat luka pada dinding dalam lambung,pemeriksaan pencitraan dengan menggunakan kontras (barium meal) mungkin dilakukan. Untuk hasil yang lebih akurat endoscopy dapat dilakukan untuk melihat secara langsung ke dalam lambung apakah ada kerusakan pada dinding lambung atau tidak.
Apa yang terjadi jika Gastritis tidak diobati?
Pada kasus gastritis kronis yang tidak diobati, kerusakan yang terjadi pada dinding lambung akan membesar dan tidak menutup kemungkinan lubang akan terbentuk, sehingga mengakibatkan makanan yang dicerna di lambung dapat keluar ke dalam ruang perut dan mengakibatkan iritasi bahkan infeksi, jika hal ini terjadi, pertolongan segera dengan pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk mencuci rongga perut dan menutup kebocoran pada lambung.
Bagaimana penanganan Gastritis yang paling tepat untuk dilakukan?
Gastritis umumnya dapat sembuh sendiri dan dapat dicegah dengan beberapa pencegahan berupa perubahan pola hidup yang dapat Anda lakukan tanpa pergi ke dokter, Seperti berhenti mengkonsumsi alkohol, berhenti merokok, mencoba untuk tidak stres, makan dengan porsi sedikit tapi sering, banyak makan makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt untuk menjaga keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan dan mengkonsumsi makanan sehat untuk menjaga kesehatan lambung. Dan jika gastritis disebabkan oleh obat-obatan NSAIDS yang Anda konsumsi, maka jalan satu-satunya adalah berhenti mengkonsumsi obat-obatan tersebut.
Namun jika perubahan pola hidup sudah dilakukan dan tidak ada perkembangan yang berarti, maka Anda dapat menggunakan pengobatan antacid yang dapat Anda beli dipasaran yang bekerja untuk mengurangi dan menetralkan asam lambung.
Pada kasus yang lebih berat, penggunaan PPI seperti lansoprazole atau omeprazole dapat digunakan untuk menekan produksi asam lambung yang berlebih. Penggunaan obat golongan PPI biasanya disertai dengan pemberian antibiotik untuk membasmi bakteri H.pylori yang berperan dalam menyebabkan infeksi.
Pada kebanyakan orang gastritis bukan merupakan penyakit serius yang dapat berkembang dan mengancam jiwa. Namun pengobatan tetap diperlukan berdasarkan kondisi masing-masing individu.
Perkenalkan nama saya Danu umur 22th, saya mau tanya dok apakah klo kondisi qta stres bisa memicu asam lambung? kadang saya mengalami sakit di perut sebelah kiri atas dan rasanya jg dingin..apakah ini tanda asam lambung naik? thanks