Saat mengalami cedera dan mendapati sendi Anda nyeri, bengkak dan kemerahan, hati-hati gejala hemarthrosis atau perdarahan pada ruang sendi.
Hemarthrosis biasanya terjadi setelah terjadi cedera, tetapi bisa juga merupakan komplikasi dari kelainan perdarahan genetik yang dikenal sebagai hemofilia.
Sendi merupakan bagian tubuh yang menghubungkan antara dua tulang. Sendi umumnya berfungsi untuk memungkinkan seseorang untuk bergerak.
Hemarthrosis dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Jika hemarthrosis tidak cepat diobati, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi.
Daripada penasaran, berikut pada artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut mengenai perdarahan pada ruang sendi.
Gejala Hemarthrosis
Gejala hemarthrosis yang paling umum adalah:
- Kesemutan, atau rasa nyeri pada sendi
- Nyeri tekan sendi yang cedera
- Pembengkakan
- Kemerahan
- Rasa hangat pada persendian
- Kekakuan sendi
- Memar berlebihan di dekat sendi yang terkena
- Penurunan rentang gerak (Sendi tidak dapat sepenuhnya ditekuk)
Penyebab Hemarthrosis
Penyebab hemarthrosis meliputi:
- Trauma atau cedera, seperti keseleo, patah tulang, atau ligamen sobek
- Operasi, termasuk operasi arthroscopic
- Gangguan pendarahan, seperti hemofilia
- Obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah (pengencer darah) seperti warfarin
- Infeksi tertentu
- Osteoartritis, suatu kondisi yang menyebabkan peradangan sendi , yang disebabkan oleh keausan tulang rawan
Orang dengan gangguan pendarahan, seperti hemofilia, tidak dapat membuat protein penting yang membantu pembekuan darah mereka.
Pada kasus hemofilia yang parah, perdarahan ke dalam sendi mungkin terjadi sebanyak sekali atau dua kali per minggu. Hal tersebutlah yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya hemarthrosis pada sendi.
Diagnosis Hemarthrosis
Saat akan mendiagnosis, Dokter terlebih dahulu akan menanyakan riwayat medis dan keluarga.
Dokter akan bertanya tentang kondisi lain yang Anda alami, seperti riwayat mengalami cedera, dan obat-obatan apapun yang Anda gunakan. Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan perdarahan.
Dokter kemudian akan bertanya tentang gejala Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, berkonsentrasi pada area tubuh di mana Anda mengalami gejala.
Dokter dapat menggerakkan atau menekuk sendi Anda untuk menguji rentang gerakannya. Bicaralah jika sesuatu yang dilakukan dokter saat melakukan pemeriksaan fisik terasa sakit atau tidak nyaman.
Prosedur yang dikenal sebagai analisis cairan sinovial dapat membantu mendiagnosis penyebab peradangan sendi. Dokter akan memasukkan jarum ke dalam sendi untuk menarik cairan ke dalam jarum suntik.
Cairan berwarna kemerahan bisa berarti adanya darah dalam ruang sendi. Sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Dokter juga dapat merekomendasikan tes pencitraan seperti sinar-X atau MRI.
Jika dokter mencurigai adanya gangguan pendarahan, Anda mungkin harus melakukan tes darah.
Dokter juga akan mengeluarkan sedikit sampel darah dari pembuluh darah vena Anda dan mengukur jumlah faktor pembekuan yang ada dalam tubuh Anda.
Komplikasi Hemarthrosis
Pendarahan sendi atau hemarthrosis dapat merusak sendi. Hanya satu perdarahan hebat atau serangkaian perdarahan kecil dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi.
Seiring waktu, jaringan lunak, tendon, dan ligamen di sekitar sendi dapat menyusut, yang menyebabkan hilangnya rentang gerak pada sendi. Sendi yang paling sering mengalami hemarthrosis yaitu sendi di lutut, pergelangan kaki, dan siku.
Kerusakan sendi dapat meningkatkan risiko perdarahan tambahan ke dalam sendi yang sama. Perdarahan sendi yang berulang dapat menyebabkan:
- kehilangan kekuatan pada otot-otot di sekitar sendi
- rasa nyeri saat menggunakan sendi
- rasa nyeri saat sendi diam
- tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, atau naik turun tangga
- arthritis degenerative
Pengobatan Hemarthrosis
Jika Anda memiliki lutut, pergelangan kaki, atau sendi yang bengkak parah, segera konsultasikan ke rumah sakit.
Hemarthrosis pada orang dengan kelainan perdarahan biasanya diobati dengan infus faktor pembekuan yang hilang.
Hal tersebut dapat menghentikan pendarahan, atau Anda akan diberikan obat yang dapat membantu merangsang tubuh untuk menghasilkan faktor pembekuan.
Cara lain untuk mengobati pendarahan meliputi:
- Beristirahat dan kompres dingin pada sendi
- Meninggikan anggota tubuh yang terkena
- Minum obat penghilang rasa nyeri
- Mengeluarkan darah dari sendi
- Menjalani operasi untuk membersihkan atau mengganti sendi (Sinovektomi adalah pengangkatan lapisan yang melumasi sendi (sinovium))
Setelah perawatan medis selesai, kebanyakan orang membutuhkan terapi fisik atau stimulasi listrik pada otot-otot di sekitar sendi.
Tindakan tersebut dapat mencegah pengecilan otot saat sendi pulih sepenuhnya. Olahraga teratur juga dapat membuat sendi kuat dan mencegah kerusakan sendi.
Sore dokter. Saya punya bayi di atas kepalanya ada benjolan yang berisi cairan, apakah berbahaya dok?Kira2 bisa kempes sendiri tidak dok? Terima kasih