Kelelahan diduga menjadi faktor meninggalnya petugas KPPS di Indonesia
Pemilu serentak memang sudah berhasil dilakukan pada 17 April lalu, tetapi pesta demokrasi itu rupanya menyisakan duka mandalam. Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga saat ini, sebanyak 90 petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dilaporkan meninggal dunia dan sekitar 370 petugas lainnya sakit setelah menunaikan tugas dalam pemilu 2019.
Berdasarkan hasil laporan KPU, kelelahan akibat bekerja (fatigue kill) dialami para petugas KPPS karena melakukan berbagai tugas dalam proses pemilu 2019, mulai dari proses persiapan logistik dan TPS, proses penghitungan suara, hingga pembuatan laporan yang jumlahnya cukup banyak, diduga menjadi penyebab meninggalnya para petugas KPPS selama proses pemilu 2019.
Meninggalnya para petugas KPPS pada pemilu 2019 ini dianggap memberikan pembelajaran berharga bagi badan penyelenggara pemilu untuk dilakukan evaluasi penyelenggaraan pemilu lebih baik lagi di kemudian hari sehingga tidak memberatkan para petugas di lapangan.
Kejadian meninggalnya seseorang akibat kelelahan bekerja bukan kali ini saja terjadi, walau jarang, tetapi kejadian ini juga perlu menjadi perhatian bagi pekerja yang sering melakukan lembur sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.
Bahkan, di negara maju seperti Jepang, kematian akibat terlalu banyak bekerja atau yang disebut juga karoshi, seringkali terjadi dan dialami oleh hampir sebagian besar pekerja di Jepang.
Umumnya mereka bekerja begitu keras dan produktif dari pagi hari hingga larut malam, bahkan mereka tidak mengambil cuti karena mereka takut dipecat dan menyebabkan mereka harus mencari pekerjaan baru dan terutama bagi mereka yang sudah memiliki posisi tertentu, itu berarati mengharuskan mereka mengulang karir mereka dari bawah lagi. Hal ini yang terkadang membuat mereka seperti memiliki beban tersendiri dan memaksa mereka untuk memacu tubuhnya bekerja terus menerus.
Apa yang dimaksud dengan kelelahan akibat bekerja?
Merasa lelah setelah beraktivitas seharian merupakan hal yang sudah biasa, tetapi jika harus bekerja dengan keadaan fisik dan mental yang lelah secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa istirahat yang cukup, ini yang tidak baik dan membahayakan tubuh.
Tanda-tanda yang harus diwaspadai ketika sudah merasa lelah adalah timbulnya perasaan negatif pada diri sendiri seakan-akan pekerjaan yang dilakukan tidak penting, merasa putus asa, pesimis, merasa lelah terus menerus, dan menurunnya daya tahan tubuh secara drastis.
Apakah kelelahan akibat bekerja dapat menyebabkan kematian? Mengapa?
Waktu kerja yang panjang dan kurangnya waktu istirahat diduga menjadi pemicu timbulnya kelelahan yang menyebabkan kematian. Ditambah lagi, bekerja terlalu lama dapat menyebabkan tingkat stress menjadi lebih tinggi.
Ketika stress, tubuh Anda akan bekerja lebih keras dari biasanya, terutama jantung. Karena ketika seseorang mengalami stress yang tinggi, itu akan meningkatkan irama jantung dan tekanan darah, sehingga dapat menyebabkan risiko terjadinya serangan jantung dan gagal jantung, terutama bagi mereka yang memang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kelelahan akibat bekerja?
Saat bekerja, ada kalanya pekerjaan menumpuk dan sudah mendekati deadline sehingga diperlukan waktu tambahan untuk menyelesaikannya. Jangan paksakan diri Anda ketika sudah merasa lelah, berikan waktu sejenak bagi tubuh untuk merasa rileks. Jika Anda masih memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan, lakukan secara bertahap sehingga Anda tidak merasa harus terburu-buru menyelesaikannya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda terapkan saat menghadapi beban kerja yang tinggi, di antaranya tetap mencukupi asupan nutrisi tubuh, menghindari makanan siap saji, mengistirahatkan tubuh sejenak, tidak mengonsumsi kafein, melakukan gerakan peregangan, serta tetap mencukupi kebutuhan air putih.
Bekerja memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari, tetapi Anda juga harus memperhatikan kondisi tubuh Anda sehingga dapat mencegah hal buruk terjadi pada tubuh yang dapat membahayakan apalagi menyebabkan kematian.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.