Disorientasi adalah suatu kondisi status mental yang berubah akibat penurunan kesadaran. Seseorang yang mengalami disorientasi mungkin tidak mengetahui lokasi dan identitas mereka atau tidak mengetahui waktu dan tanggal.
Disorientasi sering disertai dengan gejala lain seperti:
- Kebingungan, atau tidak mampu berpikir dengan jernih seperti orang normal pada umumnya
- Delirium, atau mengalami kebingungan dan mengganggu perhatian
- Memiliki delusi, atau mempercayai hal-hal yang tidak masuk akal
- Agitasi, atau perasaan agresivitas dan gelisah
- Berhalusinasi, atau melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada
- Berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas
Apa yang menyebabkan disorientasi?
Disorientasi dapat menjadi gejala dari banyak kondisi medis yang berbeda-beda. Jadi, penting untuk mencari gejala-gejala lain yang mungkin bersamaan dengan disorientasi.
Delirium dan demensia
Dua penyebab umum disorientasi adalah delirium dan demensia.
Delirium disebabkan oleh fungsi otak abnormal yang tiba-tiba yang hanya berlangsung dalam waktu singkat. Kondisi ini dapat dipicu oleh obat-obatan, infeksi, dan trauma.
Sesuatu yang sederhana seperti perubahan lingkungan juga dapat menjadi pemicu delirium. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin pernah mengalami delirium di rumah sakit setelah menjalankan suatu operasi atau setelah dalam perawatan yang intensif.
Tiga jenis delirium adalah:
- Hiperaktif
- Hipoaktif
- Campuran
Delirium hiperaktif dapat menyebabkan halusinasi dan perilaku gelisah. Delirium hipoaktif dapat menyebabkan kantuk dan seseorang menjadi pendiam. Delirium campuran dapat menyebabkan kedua jenis perilaku tersebut.
Delirium ditandai oleh:
- Berkurangnya kemampuan untuk berfikir
- Rentang perhatian yang buruk
- Halusinasi
- Pola atau konten bicara yang tidak normal
Delirium sering muncul dengan cepat, dan dapat menghilang dalam beberapa hari atau minggu, dan dengan karakter yang berubah-ubah.
Demensia dapat berkembang lebih lambat daripada delirium, keadaan ini biasanya permanen, dan dapat menyebabkan gejala yang konsisten. Disorientasi dan kehilangan ingatan jangka pendek bisa menjadi beberapa tanda awal demensia.
Anggota keluarga dapat memainkan peran penting dalam membantu dokter mendiagnosis delirium dan demensia.
Obat-obatan
Disorientasi dapat menjadi efek samping dari sejumlah obat-obatan, seperti:
- Alkohol
- Ganja
- Obat-obatan yang diresepkan
Penghentian terhadap penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan disorientasi.
Penyebab lainnya
Gangguan fisik berikut ini dapat menyebabkan disorientasi:
- Amnesia
- Keracunan karbon monoksida
- Arteritis serebral, atau radang arteri di otak
- Sirosis dan gagal hati
- Infeksi sistem saraf pusat seperti ensefalitis atau meningitis
- Kejang parsial kompleks
- Setelah terkena benturan keras
- Dehidrasi
- Overdosis obat termasuk obat-obatan resep
- Kelainan elektrolit
- Epilepsi
- Demam
- Penyakit yang berkaitan dengan panas
- Hipoglikemia /hiperglikemia
- Hipotermia, ketika suhu Anda turun di bawah 95 ° F (35 ° C)
- Hipotiroidisme atau hipertiroidisme
- Hipoksia, atau berkurangnya pasokan oksigen
- Lesi atau massa di otak seperti tumor atau hematoma
- Penyakit mitokondria
- Hipotensi ortostatik
- Gagal ginjal
- Sindrom Reye
- Sepsis
- Stroke
- Kekurangan vitamin
- Gangguan vestibular, yang mempengaruhi telinga bagian dalam
Situasi darurat juga dapat menyebabkan tekanan atau memicu gangguan mental dan mengakibatkan disorientasi
Apa yang harus Anda lakukan jika Anda bertemu seseorang yang bingung atau mengalami disorientasi?
Anda harus mencari pertolongan medis untuk seseorang yang mengalami disorientasi. Berikut ini mungkin berguna jika Anda menemukan orang yang dicintai mengalami disorientasi, termasuk delirium:
Mencari riwayat kesehatan mereka.
Pastikan Anda memiliki daftar semua obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh orang yang Anda cintai tersebut. Pengetahuan Anda tentang kebiasaan mereka, riwayat dirawat di rumah sakit, dan gejala saat ini dapat menjadi sangat penting dalam mencapai suatu diagnosis.
Cobalah untuk membuat lingkungan sekitar menjadi lebih mudah dikenal.
Perubahan lokasi dapat menyebabkan disorientasi. Memiliki benda-benda yang mungkin mengingatkan seseorang yang Anda cintai tentang siapa mereka mungkin dapat membantu mengarahkan mereka dari masalah disorientasi.
Cobalah untuk selalu dekat dengan mereka.
Kehadiran Anda dapat memberikan rasa tentram dan kenyamanan. Keakraban Anda dengan orang tersebut juga akan membantu dokter menentukan tingkah laku normalnya.
Jika Anda bertemu orang asing yang mengalami disorientasi, Anda harus membantu orang tersebut untuk mencari bantuan medis. Pertimbangkan untuk menelepon rumah sakit terdekat jika mereka dalam bahaya dan melukai diri sendiri atau orang lain.
Bagaimana menangani masalah disorientasi ?
Jika Anda mengalami disorientasi, dokter Anda dapat menyarankan pengobatan setelah mendiagnosis penyebabnya. Dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk membantu mendiagnosis penyebab disorientasi Anda dan gejala apa pun yang menyertainya. Pengobatan yang diresepkan dokter Anda akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Jika Anda merawat seseorang yang rentan terhadap keadaan disorientasi, dokter mungkin akan menyarankan cara bagi Anda untuk meringankan disorientasi mereka. Contohnya adalah seseorang dengan penyakit Alzheimer. Jika Anda merawat seseorang dengan Alzheimer, Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan situs web Asosiasi Alzheimer untuk mendapatkan tips dan informasi.
Kesimpulan dari disorientasi
Disorientasi bukanlah suatu kondisi yang selalu dapat mengancam jiwa. Tetapi beberapa penyakit yang menyebabkan disorientasi, dapat menjadi suatu kondisi yang serius.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan disorientasi. Hal ini membuat disorientasi menjadi penting bahwa Anda harus mencari pertolongan medis dan mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pandangan Anda tergantung pada alasan yang mendasari disorientasi Anda. Misalnya, kondisi seperti Alzheimer dapat menyebabkan kekambuhan disorientasi seumur hidup. Di sisi lain, serangan panas atau heat stroke hanya dapat menyebabkan disorientasi yang bersifat sementara.
Sore, sy mau nanya dok...bulan kemarin sya tdk haid, pdhl biasanya haid sya normal...bgmn ya dok biar bisa normal lg biar bulan ini bs haid lg? mohon solusinya ya Dok. thx