Tidur adalah saat istirahat yang sangat dibutuhkan tubuh. Para pakar kesehatan merekomendasikan durasi tidur optimal yang sebaiknya dilakukan selama 6 sampai 8 jam setiap malam. Tidur dapat meningkatkan kemampuan memori seseorang dan juga untuk mencegah penuaan dini.
Namun, apa jadinya jika cuaca panas menyebabkan anda tidak dapat tidur nyenyak? Berikut ulasannya.
Perubahan cuaca menjadi penyebab seseorang tidak dapat tidur nyenyak
Suhu lingkungan tempat kita tidur sangat berpengaruh terhadap nyenyak tidaknya kualitas tidur kita. Hal ini dikarenakan tubuh akan terus mengeluarkan keringat apabila suhu tempat kita tidur terlalu panas. Kita pun menjadi mudah mengalami dehidrasi ketika tidur di lingkungan yang panas.
Selain panas, perubahan cuaca dari hangat menjadi dingin secara mendadak juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Memang, menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa suhu tidur ideal agar dapat tidur nyenyak berada di rentang 22 sampai 23 derajat celcius.
Namun, bagi beberapa orang yang tinggal di negara tropis dengan suhu rata-rata harian mencapai 27 atau 29 derajat Celcius, perubahan suhu yang mendadak turun hingga terlalu dingin juga akan mengganggu kualitas tidur mereka.
Orang-orang akan berusaha tidur dengan mencari tempat yang hangat atau menghangatkan diri. Keadaan ini dapat mengganggu tidur mereka.
Terkait perubahan cuaca yang mempengaruhi kualitas tidur ini sudah dibuktikan melalui riset yang melibatkan 765 ribu responden di Amerika Serikat.
Penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention Behavioral Risk Factor Surveillance Survey (BRFSS), ini menemukan bahwa perubahan kondisi suhu mempengaruhi tidur seseorang. Responden mengaku bahwa mereka sulit untuk tidur di malam hari ketika musim panas.
Terkait sulit tidur dan cara mengatasinya
Tidak bisa tidur atau insomnia mungkin terlihat sepele pada awalnya. Namun jika hal ini terus dibiarkan akan sangat mengganggu aktivitas keseharian bahkan mengganggu mood kita. Insomnia sendiri dibagi ke dalam tiga jenis, yakni:
1. Insomnia jangka pendek: adalah kondisi tidak bisa tidur yang terjadi selama beberapa minggu namun tidak lebih dari tiga minggu dan dapat kembali seperti semula
2. Insomnia transien: adalah gangguan tidur yang terjadi selama beberapa hari saja. Insomnia transien umumnya dapat diatasi dengan sendiri tanpa perlu berobat ke dokter
3. Insomnia kronis: Adalah jenis insomnia yang membutuhkan penanganan dokter. Insomnia kronis dapat terjadi selama lebih dari tiga minggu.
Penyebab tidak bisa tidur sendiri ada banyak faktornya. Beberapa orang mengalami gangguan tidur karena memiliki keluhan penyakit nyeri kronis seperti rematik, neuralgia, kanker dan keluhan lain. Penyakit sesak napas, flu, Parkinson dan keluhan lainnya juga akan sangat mempengaruhi kualitas tidur.
Untuk mengatasinya, anda perlu berobat ke dokter agar penyakit tersebut dapat diobati terlebih dahulu.
Cara mengatasi insomnia seperti yang dilansir dari WHO berikut ini:
- Jangan mengkonsumsi kopi dan merokok sebelum tidur
- Kandungan kafein dalam kopi tidak didesain untuk membuat anda beristirahat justru dapat menyebabkan jantung berdetak dengan lebih kencang. Selain itu, merokok juga tidak dianjurkan karena kandungan nikotin justru membuat anda sulit tidur
- Jangan mengkonsumsi alkohol sebelum tidur karena akan membuat anda gelisah
- Berbaringlah di tempat tidur ketika ingin tidur.
- Berolahraga enam jam sebelum tidur di sore harinya
- Bersihkan diri sebelum tidur serta sesuaikan pencahayaan ketika akan beranjak tidur. Hal ini membuat anda tidur lebih nyenyak tanpa terbangun beberapa kali
- Jangan tidur siang terlalu lama
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
