Apa itu Polimiositis?
Polimiositis adalah penyakit inflamasi atau peradangan otot yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan kelemahan otot yang mempengaruhi kedua sisi tubuh. Menderita penyakit ini akan membuat kita sulit untuk menaiki tangga, berdiri, sampai meraih barang diatas kepala. Polimiositis dapat menyerang seluruh tubuh akan tetapi lebih sering terjadi di area paha, pinggul dan otot bahu.
Penyebab Polimiositis
Penyebab Polimiositis
Penyebab Polimiositis sendiri sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Namun beberapa ahli menyatakan berbagai karakteristik polimiositis menyerupai dengan penyakit autoimun dimana sistem imun tubuh kita menyerang jaringan kita sendiri karena kesalahan.
Polimiositis sering dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti Raynaud’s Syndrome, penyakit jantung seperti myocarditis, penyakit paru-paru yaitu fibrosis paru serta penyakit kanker. Biasanya berbagai penyakit tersebut dapat terjadi bersamaan dengan polimiositis.
Tanda dan Gejala Polimiositis
Tanda dan gejala yang bisa dialami oleh seorang penderita polimiositis, antara lain:
• Kelemahan otot. Kelemahan otot yang terjadi biasanya adalah otot yang terdekat dengan badan. Biasanya terjadi pada otot leher, bahu, punggung, paha dan panggul. Kelemahan otot ini bisa terjadi pada kedua sisi tubuh yaitu sisi kanan dan kiri, yang semakin lama akan semakin memburuk.
• Pembengkakan pada otot.
• Nyeri sendi
• Kelelahan
• Demam
• Kesulitan menelan
• Gangguan pernapasan
• Berat badan menurun
Pencegahan Polimiositis
Dikarenakan penyebab Polimiositis yang belum diketahui secara pasti, sampai saat ini pencegahan spesifik masih belum diketahui. Namun, hal hal yang dapat dilakukan adalah:
• Menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi banyak buah dan sayur serta makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi.
• Minum air putih minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter per harinya.
• Rutin berolahraga 3-4 kali seminggu dengan intensitas olahraga ringan sampai sedang dan dilakukan 30 – 45 menit sekali olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
• Obat-obatan. Dalam beberapa kasus, menghindari dengan menggunakan obat-obatan bisa dibilang efektif.
• Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan anda secara menyeluruh.
Pengobatan Polimiositis
Diagnosis Polimiositis
Polimiositis merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan diagnosanya. Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila anda terkena Polimiositis ini adalah
• Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik sederhana yang memeriksa keadaan organ-organ dalam tubuh.
• Lab darah. Hal ini biasa akan dilakukan bila didapatkan kecenderungan Polimiositis seperti pemeriksaan darah lengkap dan enzim otot yang mengindikasikan ada tidaknya cedera pada otot. Pemeriksaan autoantibodi juga bisa dilakukan untuk menentukan terapi dan medikasi.
• MRI. MRI akan dilakukan untuk menentukan ada tidaknya inflamasi otot dalam jumlah besar.
• EMG. Elektromiografi untuk menentukan aktifitas listrik otot untuk melihat otot mana yang cedera dan terserang penyakit ini.
• Biopsi otot. Biopsi akan diperiksakan dibawah mikroskop untuk melihat keabnormalitasan otot seperti inflamasi, cedera, dan defisiensi protein dan enzim.
• Pemeriksaan penunjang lain yang sesuai.
Pengobatan Polimiositis
Pengobatan penyakit Polimiositis sampai saat ini belum ditemukan, pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengurangi keluhan dan gejala yang dirasakan oleh penderita. Berbagai faktor seperti usia, gejala, penyakit penyerta akan menjadi pertimbangan dalam memilih pengobatan bagi penderita polimiositis.
Adapun pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
• Kortikosteroid. Obat anti-inflamasi kortikosteroid bisa digunakan untuk meredakan gejala peradangan otot. Dikarenakan kortikosteroid harus dilakukan penyesuaian dosis, konsultasikan penggunaan obat ini lebih lanjut ke dokter.
• Pembantu kortikosteroid. Kadang kortikosteroid memerlukan pendamping obat seperti azatioprine, metotrexat, cyclosporin dan takrolimus untuk menurunkan potensi efek samping dan agar dosis kortikosteroid bisa diturunkan.
• Obat-obatan imunosupresan bisa diberikan untuk menekan sistem imun.
• Fisioterapi. Bila sudah mengalami gejala dan keluhan berupa kelemahan otot yang disarankan adalah untuk melakukan fisioterapi untuk meningkatkan kekuatan dan merengangkan otot otot yang kaku. Biasanya hal ini akan dirujuk ke dokter spesialis KFR (Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) ataupun hanya latihan latihan dasar yang bisa dilakukan dirumah sendiri.
Pada dasarnya, pengobatan Polimiositis harus dilakukan berdasarkan tingkat keparahan dari infeksi dan daerah tempat inflamasinya sendiri.
Pemeriksaan dan penanganan yang secepatnya diperlukan untuk menghindari komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan. Komplikasi yang bisa terjadi antara lain adalah infeksi, penyakit paru, gangguan irama jantung dan gagal jantung, serta malabsorsi.
Saya sering merasakan nyeri dada sebelah kiri saat menarik nafas,tapi akan hilang jika berdiam diri dan bernafas pendek. Kira-kira kenapa ya ?.Terima kasih