May 27, 2019 21:49
Dijawab oleh
Catherina (dr)
Selamat pagi, perkenalkan saya dr. Catherine ya.
Keluhan yang anda alami (tidak nafsu makan dan mual), sangat mungkin diakibatkan karena asam lambung yang meningkat. Kondisi ini bisa disebabkan karena puasa, terutama saat puasa yang tidak didahului dengan sahur. Dan juga bisa saja diperberat dengan kondisi anda yang stres berlebih dan memikirkan banyak hal. Hal-hal tersebut di atas sangat mungkin menyebabkan anda mengalami peningkatan asam lambung sehingga anda menjadi sakit maag.
Saat ini yang bisa anda lakukan adalah, meminum obat maag untuk pereda kondisi anda, makan teratur (saat sahur, saat berbuka, dan kalau bisa sebelum tidur). Apabila anda tidak nafsu, harus tetap makan walaupun sedikit. Anda bisa mengkonsumsi makanan yang kering-kering seperti roti atau biskuit bila sangat tidak nafsu makan.
Namun apabila kondisi anda semakin tidak enak, saran saya, anda segera mendatangi dokter terdekat untuk diperiksa dan diberikan obat yang mengarah ke kondisi anda ya.
Semoga jawaban saya dapat membantu. Lekas sembuh ya :)
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo dok, saya mau tanya. Saya mengalami kekurangan nafsu makan secara drastis selama bulan puasa. Seringnya saat buka puasa sy tidak makan nasi dan kadang saur pun tidak minat makan nasi. Sy akui faktor nafsu makan berkurang krn stress berlebih dan memikirkan banyak hal. Yang saya rasakan saat ingin makan adalah perut terasa kenyang padahal belum makan sama sekali, dan mual ketika masuk nasi atau makanan lainnya. Bagaimana saya harus mengatasinya dokter?
Halo dok, saya mau tanya. Saya mengalami kekurangan nafsu makan secara drastis selama bulan puasa. Seringnya saat buka puasa sy tidak makan nasi dan kadang saur pun tidak minat makan nasi. Sy akui faktor nafsu makan berkurang krn stress berlebih dan memikirkan banyak hal. Yang saya rasakan saat ingin makan adalah perut terasa kenyang padahal belum makan sama sekali, dan mual ketika masuk nasi atau makanan lainnya. Bagaimana saya harus mengatasinya dokter?