April 01, 2019 08:57
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Dari keluhan yang disampaikan mengarah kepada GERD.
GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit saluran pencernaan akibat asam lambung yang naik ke esofagus (refluks). Hal ini akan membuat penderitanya merasa mual bahkan muntah dan juga dada terasa panas seperti terbakar (heartburn).
Untuk mengobati GERD agar berhasil maka perlu minum obat dan mengubah gaya hidup.
Obat GERD
Obat yang diperlukan untuk GERD adalah pentralisir asam lambung, mengurangi produksi asal lambung, menguatkan sfinkter, dan mengobati kerusakan lapisan saluran cerna akibat asam lambung. Berikut obat-obatnya:
-Antasida
Obat ini berfungsi menetralisir asam lambung, tersedia dalam bentuk sirup dan tablet.
-H2 Receptor Blocker
Obat GERD ini berfungsi mengurangi produksi asam lambung. Contohnya cimetidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine.
-Inhibitor pompa proton (PPI)
Blocker kuat terhadap produksi asam daripada H-2-receptor blocker dan memberikan waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk memperbaiki diri. Cohtoh obatnya: lansoprazole dan omeprazole.
-Penguat Sfingter
Obat untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah yaitu Baclofen yang dapat menurunkan frekuensi relaksasi dari sfingter esofagus bagian bawah dan karena itu dapat menurunkan gastroesophageal reflux.
-Perubahan Gaya Hidup
Berikut gaya hidup sehat yang perlu dilakukan:
1. Mengatur Pola Makan
Membuat pola dan jadwal makan yang teratur. Bila tidak nafsu makan atau merasa cepat kenyang, pengidap bisa menyiasatinya dengan makan sedikit-sedikit, tapi sering.
2. Hindari Jenis Makanan Tertentu
Dianjurkan untuk menghindari makanan berminyak, asam, ataupun pedas yang bisa membuat gejala gastritis bertambah parah.
3. Kurangi Minuman Beralkohol
Alkohol juga merupakan minuman yang tidak baik untuk lambung yang sedang mengalami peradangan. Karena itu, dianjurkan untuk mengurangi, bahkan kalau bisa menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol.
4. Hindari Stres
Faktor lainnya yang juga bisa memicu timbulnya gastritis adalah stres. Karena itu, dianjurkan untuk mengendalikan tingkat stresnya agar bisa cepat sembuh.
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo dok, selamat pagi. Saya wanita 25 tahun. Saya ingin tanya dok tentang penyakit saya, apakah maag atau asam lambung? Jadi, sudah sejak 3 minggu yang lalu saya merasakan sakit ini dok. Minggu pertama, saya seringkali pulang malam dan pulang naik motor tapi gak pake jaket. Jam makan saya juga gak teratur, sembarangan makan, istirahat tidak cukup dan menyebabkan saya jadi masuk angina. Saya memutuskan untuk kerokan dan diurut. Setelah dikerok dan diurut biasanya langsung baikan dok, tapi ini kok gak ada perubahan apa2 ya dok? Saya juga jadi gak nafsu makan. Saya coba minum teh dicampur lemon dan besoknya langsung lemas dok. Akhirnya saya berobat ke dokter dan katanya cuma kelelahan aja. Dokter memberi saya vitamin B kompleks dan vitamin C, tapi saya gak meminumnya dok. 2 hari setelahnya, saya merasa jantung saya berdebar-debar. Saya pun langsung periksa ke dokter dan disimpulkan saya sakit asam lambung, padahal saya tidak mual dan tidak muntah. Saya diberi beberapa macam obat, seperti Antasida, Paracetamol, dan vitamin B kompleks. Dokter juga bilang kalau asam lambung bisa membuat penderitanya cemas dan jantung berdebar. Akhirnya saya minum obatnya tapi tidak menghasilkan perubahan sama sekali dok. 2 hari berikutnya, saya periksa lagi dan tekanan darah saya tinggi, yaitu 140/90. Setiap akan ditensi, saya selalu cemas dok, mungkin gara2 itu tensi saya tinggi. Dan dokter langsung menyimpulkan bahwa saya sakit maag dan tekanan darah tinggi. Lalu saya diberi berbagai macam obat lagi, yaitu Amlodipine, Paracetamol, Amoxilin, dan Novamag. Setelah minum obatnya, saya langsung pusing dan kesemutan dok. Dan saya tidak meminumnya lagi. Pada minggu kedua, saya berobat lagi ke RS terkenal di kota saya. Saya juga menjelaskan keluhan yang saya alami, seperti dada berdebar-debar dan sesak, sering bersendawa, tenggorokan rasanya panas, gelisah, dan juga cemas. Saya lalu dicek nadinya, hasilnya 102/menit. Saya dicek EKG dan hasilnya tidak normal dok, 103, 102,101, 98, 100, 99 dan seterusnya. Dokter tersebut menyarankan saya untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter jantung. Saya langsung periksa ke dokter jantung, di USG, dan hasilnya jantung saya normal. Saya diberi obat Lansoprazole dan Inpepsa untuk satu minggu. Setelah minum obatnya, saya merasa mendingan, jantung saya tidak berdebar lagi dok, tapi masih sering bersendawa, dan tenggorokan saya terasa mengganjal. Saya sudah mengurangi makan sambal, santan, dan pantangan lainnya, tapi jadwal makan saya tidak teratur. Pada minggu ketiga, saya mencoba untuk mengurangi dosis Lansoprazole dan Inpepsa yang saya konsumsi, Lansoprazole dari yang semula 2x1 menjadi 1x1, dan Inpepsa yg tadinya 3x1 menjadi 1x1 dan saya hanya minum di pagi hari saja soalnya takut kambuh di kantor. Tapi sekarang, tiap pagi saya jadi mual dok, perut tengah dan tenggorokan kalau ditekan jadi mual tapi tidak sampai muntah. Selain itu, saya juga merasa kembung saat duduk, dada sesak, dan dada saya terasa seperti tertekan dok saat saya cemas. Saya takut terkena serangan jantung dok, padahal sudah dicek hasilnya normal. Dan rasa sesaknya sampai punggung kiri saya terasa pegal dok. Cuma punggung kiri aja, yang kanan engga. Mual, kembung, dan sesak itu cuma terjadi saat pagi hari sampe siang hari dok. Selain itu, terasa normal. Saat pagi hari juga saya sering kentut dan sendawa. Saat sudah sendawa rasanya lega dok, dan dada tidak sesesak kalau tidak sendawa. Warna kencing saya bening, mata dan badan saya juga tidak kuning. Saya sakit apa ya dok sebenarnya? Apakah ini gara2 obta yang saya minum atau gara2 apa dok? Thanks.
Halo dok, selamat pagi. Saya wanita 25 tahun. Saya ingin tanya dok tentang penyakit saya, apakah maag atau asam lambung? Jadi, sudah sejak 3 minggu yang lalu saya merasakan sakit ini dok. Minggu pertama, saya seringkali pulang malam dan pulang naik motor tapi gak pake jaket. Jam makan saya juga gak teratur, sembarangan makan, istirahat tidak cukup dan menyebabkan saya jadi masuk angina. Saya memutuskan untuk kerokan dan diurut. Setelah dikerok dan diurut biasanya langsung baikan dok, tapi ini kok gak ada perubahan apa2 ya dok? Saya juga jadi gak nafsu makan. Saya coba minum teh dicampur lemon dan besoknya langsung lemas dok. Akhirnya saya berobat ke dokter dan katanya cuma kelelahan aja. Dokter memberi saya vitamin B kompleks dan vitamin C, tapi saya gak meminumnya dok. 2 hari setelahnya, saya merasa jantung saya berdebar-debar. Saya pun langsung periksa ke dokter dan disimpulkan saya sakit asam lambung, padahal saya tidak mual dan tidak muntah. Saya diberi beberapa macam obat, seperti Antasida, Paracetamol, dan vitamin B kompleks. Dokter juga bilang kalau asam lambung bisa membuat penderitanya cemas dan jantung berdebar. Akhirnya saya minum obatnya tapi tidak menghasilkan perubahan sama sekali dok. 2 hari berikutnya, saya periksa lagi dan tekanan darah saya tinggi, yaitu 140/90. Setiap akan ditensi, saya selalu cemas dok, mungkin gara2 itu tensi saya tinggi. Dan dokter langsung menyimpulkan bahwa saya sakit maag dan tekanan darah tinggi. Lalu saya diberi berbagai macam obat lagi, yaitu Amlodipine, Paracetamol, Amoxilin, dan Novamag. Setelah minum obatnya, saya langsung pusing dan kesemutan dok. Dan saya tidak meminumnya lagi. Pada minggu kedua, saya berobat lagi ke RS terkenal di kota saya. Saya juga menjelaskan keluhan yang saya alami, seperti dada berdebar-debar dan sesak, sering bersendawa, tenggorokan rasanya panas, gelisah, dan juga cemas. Saya lalu dicek nadinya, hasilnya 102/menit. Saya dicek EKG dan hasilnya tidak normal dok, 103, 102,101, 98, 100, 99 dan seterusnya. Dokter tersebut menyarankan saya untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter jantung. Saya langsung periksa ke dokter jantung, di USG, dan hasilnya jantung saya normal. Saya diberi obat Lansoprazole dan Inpepsa untuk satu minggu. Setelah minum obatnya, saya merasa mendingan, jantung saya tidak berdebar lagi dok, tapi masih sering bersendawa, dan tenggorokan saya terasa mengganjal. Saya sudah mengurangi makan sambal, santan, dan pantangan lainnya, tapi jadwal makan saya tidak teratur. Pada minggu ketiga, saya mencoba untuk mengurangi dosis Lansoprazole dan Inpepsa yang saya konsumsi, Lansoprazole dari yang semula 2x1 menjadi 1x1, dan Inpepsa yg tadinya 3x1 menjadi 1x1 dan saya hanya minum di pagi hari saja soalnya takut kambuh di kantor. Tapi sekarang, tiap pagi saya jadi mual dok, perut tengah dan tenggorokan kalau ditekan jadi mual tapi tidak sampai muntah. Selain itu, saya juga merasa kembung saat duduk, dada sesak, dan dada saya terasa seperti tertekan dok saat saya cemas. Saya takut terkena serangan jantung dok, padahal sudah dicek hasilnya normal. Dan rasa sesaknya sampai punggung kiri saya terasa pegal dok. Cuma punggung kiri aja, yang kanan engga. Mual, kembung, dan sesak itu cuma terjadi saat pagi hari sampe siang hari dok. Selain itu, terasa normal. Saat pagi hari juga saya sering kentut dan sendawa. Saat sudah sendawa rasanya lega dok, dan dada tidak sesesak kalau tidak sendawa. Warna kencing saya bening, mata dan badan saya juga tidak kuning. Saya sakit apa ya dok sebenarnya? Apakah ini gara2 obta yang saya minum atau gara2 apa dok? Thanks.