March 30, 2019 12:21
Dijawab oleh
Scientia Inu Kirana (dr. )
Halo terimakasih telah menghubungi honestdocs
Gangguan liver (hati) akibat pemberian obat antituberkulosis disebut dengan Hepatitis imbas obat. Keluhan yang dirasakan berupa kuning (ikterik), nyeri perut, mual,muntah, rasa tidak nyaman diperut dsb.
Pada pasien dengan kelainan liver ini perlu dilakukan pemeriksaan uji laboratorium enzim hati (SGOT dan SGPT). Hampir sebagian besar antibiotik untuk mengobati TB bersifat hepatotoksik (merusak liver) terutama Rifampicin, Pyrazinamid, Isoniazid.
Saran :
- Hentikan OAT dan dilakukan rujukan ke spesialis paru
- Biasanya nantinya akan dilakukan monitoring fungsi liver dan akan dilakukan peningkatan dosis isoniazid serta mungkin pyrazinamide akan dihentikan sehingga obat yang diminum akan berbeda
Semoga informasi ini bermanfaat
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dok, teman saya mengidap penyakit TBC dan liver, sehingga sempat dirawat setelah meminum obat TBC yang dirujuk dari Puskemas, karena fungsi livernya tidak kuat. Dia sudah meminum obat liver dan sudah ganti 2 kali, namun menurut dokter, kerusakan livernya masih tinggi. Sekarang, dia mencoba meminum obat liver dan TBC hingga muncul gejala seperti sebelum dia dirawat, yaitu mual dan semua makanan menjadi terasa pahit. Apakah fungsi livernya bertolak belakang dengan obat TBC-nya? Bagaimana solusinya, Dok? Bukankah reseistensi bakteri TBC akan terpengaruh, apabila kali ini obat diberhentikan kembali, mengingat sudah 2 kali minum obat berbeda? Mohon solusinya, Dok.
Dok, teman saya mengidap penyakit TBC dan liver, sehingga sempat dirawat setelah meminum obat TBC yang dirujuk dari Puskemas, karena fungsi livernya tidak kuat. Dia sudah meminum obat liver dan sudah ganti 2 kali, namun menurut dokter, kerusakan livernya masih tinggi. Sekarang, dia mencoba meminum obat liver dan TBC hingga muncul gejala seperti sebelum dia dirawat, yaitu mual dan semua makanan menjadi terasa pahit. Apakah fungsi livernya bertolak belakang dengan obat TBC-nya? Bagaimana solusinya, Dok? Bukankah reseistensi bakteri TBC akan terpengaruh, apabila kali ini obat diberhentikan kembali, mengingat sudah 2 kali minum obat berbeda? Mohon solusinya, Dok.