September 22, 2019 23:04
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo,
Selamat malam, terima kasih sudah menghubungi honestdocs
HIV adalah Human immunodeficiency virus.
Ketika seseorang terjangkit HIV dan kemudian menunjukkan gejala, keadaan ini disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga penyakit, bakteri, virus, jamur atau penyakit lainnya mudah terjadi pada orang yang HIV positif.
Tidak seperti virus lainnya yang akan sembuh dengan sendirinya. HIV tidak dapat disingkirkan sepenuhnya, sekali seseorang terinfeksi HIV, maka orang tersebut akan memilikinya seumur hidup.
Yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi obat antriretroviral (ART), untuk mencegah terjadinya penyakit karena daya tahan tubuh yang menurun
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dengan orang yang terinfeksi
- kontak darah yang terinfeksi HIV
- cairan seksual (air mani, cairan vagina)
- ASI orang yang terinfeksi
- jarum yang terinfeksi HIV : jarum tatto, pisau cukur atau alat kesehatan lainnya
Bila hanya bersentuhan, tidur bersama, tidak akan terjadi penularan virus HIV, setelah test pertama, anda disarankan mengulang test sekali lagi di 3 bulan ke depan
Semoga informasi ini bermanfaat, silahkan tanyakan kembali bila kurang jelas
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
dokter, saya mau tanya. mungkin ditaun 2017 saya baru saja kehilangan kakak saya. dan dari gejala gejalanya sama persis kalo dia sudah tahap aids dan memang saya tau faktor beresiko kakak saya dimasa kelamnya dan saya baru sadar setelah ibu bercerita bahwa kakak saya sempat menyebut kalimat hiv naik dan langsung pikiran saya mengarah bahwa kakak saya meninggal karna sudah ditahap aids karna banyak faktor. tapi memang sebelumnya saya tidak tau kalo kakak saya mengidap hiv, entah mulai kapan kakak saya menderita penyakit tersebut karna tidak ada pembicaraan signifikan. tapi pernah waktu itu sering mengeluhkan herpes, dan ada luka di kemaluannya, dan pernah waktu itu dia mengeluhkan keluar getah bening . Yg membuat saya khawatir sama diri saya adalah karna saya hidup berdampingan, bahkan tidur bersama dan melakukan aktivitas sehari hari seperti biasa dgn kakak saya tanpa saya tau kakak saya mengidap penyakit tersebut. saya takut hal hal yg tidak memungkinkan dilakukan kesaya agar saya tertular karna saya tidak mempunyai hubungan baik pernah waktu itu celana saya disobek" tanpa tau saya salah apa saya takut kalo sengaja ia tularkan kepada saya, atau tanpa sengaja ada luka atau darah namanya juga hidup berdampingan. tapi pada saat sakit, saya merawatnya selalu memakai APD . pada akhirnya kakak saya meninggal dunia. tapi pada saat itu saya masih tidak terfikirkan kalo kakak saya adalah odhiv, dan ia sebelumnya dirawat di rumah sakit dgn diagnosa hypoglikemi saja jadi saya tidak berfikir apa apa bahkan saat meninggal kami memandikan layaknya jenazah biasa tanpa tau kalo beliau adalah jenazah odhiv. meninggal malam, kita mandikan pagi dgn cara dipangku. kemudian semenjak ibu saya crita dan saya menduga duga, kurleb selang 1 bulan saya cek lab ke pkm karna saya sangat takut tertular, dan hasilnya adalah negatif. kemudian beberapa bulan setelah itu saya masih parno karna saya mengeluhkan beberapa persoalan mulai dari dermatitis seboroik, bokong sering bisulan, pernah ada herpes, dan mudah lelah... pikiran saya ga karuan. karena saya benar benar takut tertular walopun saya tidak melakukan hal beresiko secara sengaja. saya mau tes lagi untuk memastikan. saya baca diinternet kok katanya ada masa inkubasi, saya ga paham. dan di internet ditunjukkan bahwa setelah tes 1 bulan haru tes lagi 3 bulan. tapi bingung dan malu dokter, karna nanti dikira nya saya anak nakal. pdhal saya cuma takut tertular. bukan karna saya melakukan hal beresiko, tapi saya takut suatu ketidak sengajaan itu dokter. mohon petunjuknya dokter..
dokter, saya mau tanya. mungkin ditaun 2017 saya baru saja kehilangan kakak saya. dan dari gejala gejalanya sama persis kalo dia sudah tahap aids dan memang saya tau faktor beresiko kakak saya dimasa kelamnya dan saya baru sadar setelah ibu bercerita bahwa kakak saya sempat menyebut kalimat hiv naik dan langsung pikiran saya mengarah bahwa kakak saya meninggal karna sudah ditahap aids karna banyak faktor. tapi memang sebelumnya saya tidak tau kalo kakak saya mengidap hiv, entah mulai kapan kakak saya menderita penyakit tersebut karna tidak ada pembicaraan signifikan. tapi pernah waktu itu sering mengeluhkan herpes, dan ada luka di kemaluannya, dan pernah waktu itu dia mengeluhkan keluar getah bening . Yg membuat saya khawatir sama diri saya adalah karna saya hidup berdampingan, bahkan tidur bersama dan melakukan aktivitas sehari hari seperti biasa dgn kakak saya tanpa saya tau kakak saya mengidap penyakit tersebut. saya takut hal hal yg tidak memungkinkan dilakukan kesaya agar saya tertular karna saya tidak mempunyai hubungan baik pernah waktu itu celana saya disobek" tanpa tau saya salah apa saya takut kalo sengaja ia tularkan kepada saya, atau tanpa sengaja ada luka atau darah namanya juga hidup berdampingan. tapi pada saat sakit, saya merawatnya selalu memakai APD . pada akhirnya kakak saya meninggal dunia. tapi pada saat itu saya masih tidak terfikirkan kalo kakak saya adalah odhiv, dan ia sebelumnya dirawat di rumah sakit dgn diagnosa hypoglikemi saja jadi saya tidak berfikir apa apa bahkan saat meninggal kami memandikan layaknya jenazah biasa tanpa tau kalo beliau adalah jenazah odhiv. meninggal malam, kita mandikan pagi dgn cara dipangku. kemudian semenjak ibu saya crita dan saya menduga duga, kurleb selang 1 bulan saya cek lab ke pkm karna saya sangat takut tertular, dan hasilnya adalah negatif. kemudian beberapa bulan setelah itu saya masih parno karna saya mengeluhkan beberapa persoalan mulai dari dermatitis seboroik, bokong sering bisulan, pernah ada herpes, dan mudah lelah... pikiran saya ga karuan. karena saya benar benar takut tertular walopun saya tidak melakukan hal beresiko secara sengaja. saya mau tes lagi untuk memastikan. saya baca diinternet kok katanya ada masa inkubasi, saya ga paham. dan di internet ditunjukkan bahwa setelah tes 1 bulan haru tes lagi 3 bulan. tapi bingung dan malu dokter, karna nanti dikira nya saya anak nakal. pdhal saya cuma takut tertular. bukan karna saya melakukan hal beresiko, tapi saya takut suatu ketidak sengajaan itu dokter. mohon petunjuknya dokter..