April 04, 2019 14:18
Dijawab oleh
Cindy (dr.)
Selamat sore,
Terima kasih sudah bertanya pada honestdocs
Saya akan coba menjawab,
Bekas luka atau scar terjadi akibat penurunan jumlah kolagen saat masa penyembuhan.
Menyebabkan timbulnya bopeng atau atrophic scar (cekungan ke dalam), ada juga bekas luka yang timbul keluar atau keloid atau hypertrophic scar.
Saran saya:
1. Konsulkan ke spesialis kulit atau konsul pada dokter estetik
2. Chemical peeling yaitu dengan cara pengelupasan kulit bagian atas, pada luka yang dangkal masi bisa di pertimbangkan terapi ini
3. Mikrodermabrasi, sistem nya seperri mengangkat sel kulit mati, cara pengerjaan nya seperti di vacum (tergantung cara penggunaan alat), di harapkan regenerasi kulit bisa terbentuk.
4. Laser erbium, dengan cara mengablasi, merangsang kolagen bagian bawah kulit agar volume kulit terangkat.
Jika usia muda bisanya nya treatment sekitar 3 kali, daoat melihat kemajuan nya. Tapi tergantung kedalaman scar juga.
5. Penggunaan produk kosmetik untuk menjaga kelembapan kulit jg di perlu. Pemilhan cleanser tanpa bahan alkohol maupun deterjen sangat di sarankan.
Penggunaan moisturizer dan sunscreen juga diperlukan
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Halo, selamat siang, terima kasih telah menghubungi HonestDocs.
Keloid adalah kelainan penyembuhan luka, yang berupa pertumbuhan berlebihan dari jaringan parut, melebihi batas luka, dan melebihi waktu normal proses penyembuhan luka. Secara normal, ketika kulit terluka, maka akan terjadi proses penyembuhan, dimana jaringan fibrosa (disebut jaringan parut) terbentuk di atas luka untuk memperbaiki dan melindungi luka. Dalam beberapa kasus, jaringan parut tersebut tumbuh berlebihan, hingga menonjol (menebal), melebar, dengan permukaan yang licin, dan teraba keras.
Mengenai penggunaan keloplast, sebenarnya kurang efektif dalam menghilangkan keloid.
Untuk mengatasi keloid, ada berbagai pilihan yang dapat dilakukan dan diantara yang paling efektif adalah dengan suntikan dan laser, seperti:
1. operasi, yaitu mengangkat jaringan keloid dengan operasi, namun jika punya bakat keloid, maka luka operasi dapat berulang menjadi keloid kembali, biasanya dapat dikombinasi dengan radiasi/ penyuntikan steroid pada luka.
2. suntikan steroid pada keloid, umumnya aman tapi cukup nyeri, biasanya harus dilakukan rutin 1-2x sebulan hingga keloid tampak menipis.
3. cryotherapy, menggunakan nitrogen cair untuk membekukan keloid. Prosedur ini dapat mengempiskan keloid, namun biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
4. laser, efektif meratakan keloid dan mengurangi kemerahan pada keloid. Terapi ini aman dan tidak begitu menyakitkan, tetapi diperlukan beberapa sesi terapi
5. radiasi, merupakan pilihan akhir karena dikhawatirkan dapat memicu kanker
Hingga saat ini, salep dianggap kurang efektif dalam penanganan keloid karena hanya bekerja superficial/ dilapisan luar kulit.
Demikian penjelasan dari saya, semoga membantu. Silakan bertanya kembali apabila ada yang kurang jelas.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Pagi dok, inihari pertama saya menggunakan plester berjenis keloplat buat menghilangkan keloid. Kalau sesuai aturan, hari pertama ituharus 4 jam. Tapi kemarin saya kelamaan menggunakannya (jadi 7 jam) di hari pertama. Itu akan berdampak pada efektifnya penggunaan keloplast gak ?
Pagi dok, inihari pertama saya menggunakan plester berjenis keloplat buat menghilangkan keloid. Kalau sesuai aturan, hari pertama ituharus 4 jam. Tapi kemarin saya kelamaan menggunakannya (jadi 7 jam) di hari pertama. Itu akan berdampak pada efektifnya penggunaan keloplast gak ?