March 26, 2019 05:42
Dijawab oleh
Luqman Hakim (dr)
Halo, selamat siang!
Terima kasih atas pertanyaannya.
Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas. Pada individu yang rentan inflamasi, mengakibatkan gejala episode mengi yang berulang, sesak napas, dada terasa tertekan, dan batuk khususnya pada malam atau dini hari. Gejala ini berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang luas dan bervariasi dengan sifat sebagian reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Inflamasi ini juga berhubungan dengan hipereaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.
Secara umum terjadinya asma dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik diantaranya riwayat atopi, pada penderita asma biasanya mempunyai keluarga dekat yang juga memiliki alergi. Hipereaktivitas bronkus ditandai dengan saluran napas yang sangat sensitif terhadap berbagai rangsangan alergen atau iritan. Jenis kelamin, pada pria merupakan faktor risiko asma pada anak.
Alergen dalam lingkungan tempat tinggal seperti tungau, debu rumah, spora jamur, kecoa, serpihan kulit binatang seperti anjing, kucing, dll adalah faktor lingkungan yang dapat mencetuskan terjadinya asma. Begitu pula dengan serbuk sari dan spora jamur yang terdapat di luar rumah. Faktor lainnya yang berpengaruh diantaranya alergen makanan (susu, telur, udang, kepiting, ikan laut, kacang tanah, coklat, kiwi, jeruk, bahan penyedap, pengawet, dan pewarna makanan), bahan iritan (parfum, household spray, asap rokok, cat, sulfur,dll), obat-obatan tertentu (golongan beta blocker seperti aspirin), stress/gangguan emosi, polusi udara, cuaca, dan aktivitas fisik.
Asma paling banyak terjadi terkait dengan riwayat asma pada keluarga. Dan itu biasanya dipicu oleh adanya reaksi alergi terhadap suatu hal yang sensitif. Namun, adakalanya asma juga dapat terkait dengan penyakit paru kronis seperti PPOK.
Sangat penting bagi pasien asma untuk dapat menghindari semua faktor yang sekiranya dapat memperberat asmanya. Dan faktor yang memperberat tersebut sangat spesifik dan harusnya sudah dapat diketahui pasien keadaan-keadaan apa yang dapat memperberat. Tatalaksana yang dilakukan oleh dokter juga bergantung pada klasifikasi beratnya asma pada pasien. Semakin sering asma itu terjadi, maka biasanya pengobatannya pun akan semakin kompleks.
Semoga jawaban diatas dapat membantu!
Terima kasih.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Selamat pagi pilih dokter. com, saya mau tanya mengenai asma yang dialami saudara saya, beliau wanita usia 19 tahun. selama ini dia ketergantungan obat terus menerus. apakah ada cara lain untuk menanggulangi penggunaan obatnya dok? terimakasih
Selamat pagi pilih dokter. com, saya mau tanya mengenai asma yang dialami saudara saya, beliau wanita usia 19 tahun. selama ini dia ketergantungan obat terus menerus. apakah ada cara lain untuk menanggulangi penggunaan obatnya dok? terimakasih