April 05, 2019 17:20
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Keputihan adalah hal yang normal jika memenuhi syarat tidak berwarna (jernih) , tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan apapun. Dan keputihan akan disebut abnormal jika tidak memenuhi salah satu atau lebih persyaratan diatas. Keputihan yang banyak, bau bisa mengindikasikan terjadinya infeksi pada organ intim Anda dan kondisi ini diperburuk dengan kebiasaan Anda menggunakan celana dalam yang ketat yang bisa mengiritasi vagina sehingga produksi cairan vagina abnormal akan semakin banyak. Untuk menanganinya maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa seperti tes urine , tes lendir keputihan dll. Penyebab infeksi sangat beragam yaitu :
-Infeksi jamur = keputihan putih susu dan gatal
-Trikomonas = lendir kehijauan diserti bau
-Vaginosis= lendir kekuningan dengan bau masam
-Gonore = lendir putih kekuningan disertai nyeri saat BAK
-Chlamidia
dll
Penanganan akan disesuaikan dengan kondisi medis yang menyebabkan keputihan Anda. Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Selamat siang, dok. Saya berumur 29 tahun, sangat aktif secara seksual dan sering ganti-ganti pasangan. Awalnya ketika saya orgasme terasa bau amis yang muncul diserai cairan putih. Namun belakangan ini kadang sebelum berhubungan badan, bau tersebut sudah muncul. Apakah hal tersebut karena sperma yang tertinggal didalam dan saya malas mencucinya setelah berhubungan badan? Dan bagaimana cara penyembuhannya? Terima kasih, dok.
Selamat siang, dok. Saya berumur 29 tahun, sangat aktif secara seksual dan sering ganti-ganti pasangan. Awalnya ketika saya orgasme terasa bau amis yang muncul diserai cairan putih. Namun belakangan ini kadang sebelum berhubungan badan, bau tersebut sudah muncul. Apakah hal tersebut karena sperma yang tertinggal didalam dan saya malas mencucinya setelah berhubungan badan? Dan bagaimana cara penyembuhannya? Terima kasih, dok.