March 29, 2019 06:16
Dijawab oleh
Hana Kashira (dr)
Halo, terima kasih telah menghubungi HonestDocs..
Kotoran telinga/serumen telinga/earwax adalah kumpulan keringat, minyak kulit, kulit mati, dan debris dari telinga bagian dalam. Biasanya berwarna kuning, basah, dan lengket.
Fungsi dari serumen telinga adalah untuk menghambat kotoran, air, shampoo, debu, serangga atau bahan lain yang masuk ke liang telinga, selain itu serumen telinga membantu menjaga kadar keseimbangan asam pada bagian dalam telinga sehingga dapat mencegah risiko terjadinya infeksi.
Perubahan warna pada serumen telinga kadang menjadi lebih gelap kecoklatan hingga kehitaman akibat dari penumpukan serumen yang tidak keluar secara alami dalam waktu yang cukup lama. Normalnya serumen telinga dapat keluar dengan sendirinya seperti saat kita mandi, terusap, atau saat kita mengunyah (menggerakan rahang), pada beberapa orang hal ini tidak terjadi dengan sendirinya, sehingga terjadi penumpukan dan warna berubah menggelap dan semakin lama sampai kehitaman.
Penyebab terjadinya penumpukan serumen telinga diantaranya :
- bentuk anatomis telinga yang menyebabkan sulitnya mengeluarkan serumen secara alami
- penggunaan earphone terlalu sering dan lama sehingga menyumbat/menghambat pengeluaran serumen secara alami
- menggunakan cotton buds yang malah mendorong kotoran telinga semakin dalam.
- usia lebih tua dan biasa pada jenis kelamin laki-laki lebih sering mengalami hal ini
jika anak Anda mengalami salah satu dari hal di bawah ini :
- penurunan pendengaran
- nyeri berulang
- keluar cairan dalam jumlah banyak terus menerus
- nyeri kepala
konsultasikan pada dokter umum atau dokter spesialis THT untuk diperiksakan dengan alat khusus seperti otoskop untuk mengidentifikasikan penyebab keluhan anak Anda.
terapi yang biasa dilakukan diantaranya adalah :
- jika kotoran telinga terlalu keras dapat diberikan obat tetes telinga untuk melunakkannya terlebih dahulu
- pengambilan dengan menggunakan alat khusus
- irigasi telinga
- suction (dilakukan oleh dokter spesialis THT)
pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
- biarkan kotoran telinga keluar dengan sendirinya, usap dengan menggunakan tissue lembut/lap bagian luar liang telinga
- tidak memasukan apapun pada liang telinga anda (ditakukan malah mendorong kotoran telinga lebih dalam dan berisiko melukai gendang telinga)
- jika anak Anda termasuk golongan liang telinga yang membentuk tumpukan serumen yang menyumbat dan keras, (tidak keluar dengan sendirinya) mungkin dokter yang merawat Anda akan merencanakan untuk menjadwalkan pembersihan telinga secara rutin (setiap 6 bulan contohnya).
Untuk pertanyaan Anda, tidak ada batasan usia minimal untuk dikonsultasikan ke dokter ataupun ke dokter spesialis THT. Karena anak Anda masih bayi dan belum dapat memberi tahu keluhannya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan kondisi liang telinga kanan anak Anda.
Untuk sementara ini jangan dilakukan pembersihan terlalu sering seperti mengorek telinga atau memasukan cairan/benda ke dalam liang telinga anak Anda.
Semoga penjelasan dan saran dari saya dapat bermanfaat bagi Anda dan anak Anda..
Sekian dari saya, terima kasih
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo, Dokter, apakah ada usia minimal untuk memeriksakan telinga ke dokter spesialis THT? Bayi saya berumur 2 bulan dan sepertinya mengalami masalah di telinga kanan, karena setiap kali dibersihkan dia selalu menangis, tapi tidak untuk telinga kirinya. Telinga kanannya selalu mengeluarkan kotoran walaupun hampir 2 hari sekali selalu dibersihkan. Mohon bantuannya, Dokter
Halo, Dokter, apakah ada usia minimal untuk memeriksakan telinga ke dokter spesialis THT? Bayi saya berumur 2 bulan dan sepertinya mengalami masalah di telinga kanan, karena setiap kali dibersihkan dia selalu menangis, tapi tidak untuk telinga kirinya. Telinga kanannya selalu mengeluarkan kotoran walaupun hampir 2 hari sekali selalu dibersihkan. Mohon bantuannya, Dokter