April 17, 2019 21:39
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo
Selamat malam bu
Terima kasih sudah menghubungi honestdocs
Selamat atas kehamilannya.
Untuk ibu hamil, sebaiknya menghindari obat-obatan.
Beberapa hal yang dapat coba dilakukan
1. gunakan humidifier, dapat dicampur dengan peppermint oil (sehingga membantu melegakan pernafasan)
2. berkumur dengan air garam hangat
3. banyak minum air putih
4. Gunakan vaporubs di dada, punggung dan telapak kaki
5. Menjauhkan diri dari sumber debu dan asap, atau dapat menggunakan masker wajah
6. Pastikan tidak melewati jam makan
7. Hindari makanan yang terlalu manis, asam, berlemak, kering dan renyah, karena dapat menimbulkan rasa mual dan merangsang batuk
8. Perhatikan asupan gizi
9. Cukup beristirahat
10. Lakukan uap : isi baskom dengan air panas, kemudian dapat ditetes dengan minyak kayu putih / peppermint oil, uapkan wajah dengan jarak cukup dekat dengan uap sekitar 10 menit
11. Perbanyak asupan sayur dan buah
12. Hindari rokok dan alkohol
13. Berjemur di bawah sinar matahari 6.30-8.00 pagi
Bila dengan saran diatas, keluhan masih belum membaik, silahkan periksakan diri ke dokter
Semoga informasi ini bermanfaat, silahkan tanyakan kembali bila kurang jelas
Semoga lekas sembuh
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Luqman Hakim (dr)
Halo, selamat malam!
Terima kasih atas pertanyaannya.
Batuk yang terjadi pada seseorang disebabkan oleh banyak kondisi, mulai dari reaksi alergi dan asma, adanya infeksi sehingga timbul radang pada tenggorokan, bahkan hingga adanya infeksi pada saluran napas bagian bawah yakni bronkitis atau infeksi pada paru-paru. Semua kondisi ini dapat terjadi tak terkecuali pada ibu hamil.
Pengobatan pada keluhan batuk selalu didasarkan pada kondisi yang mendasarinya. Selain fokus pada penyebab batuk tersebut, juga tersedia obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi keluhan batuk yang dirasa mengganggu.
Secara umum penggolongan obat batuk ada 3 jenis, yaitu antitusif, mukolitik, dan ekspektoran. Masing-masing digunakan sesuai dengan indikasi batuk yang ada pada pasien yang umumnya dibagi menjadi 2, batuk tidak berdahak dan batuk disertai dengan dahak. Pada golongan antitusif, obat lebih bekerja untuk menekan respon batuk dan digunakan pada batuk kering yang tidak memproduksi dahak. Pada obat golongan mukolitik dan ekspektoran, keduanya lebih bekerja untuk menghancurkan serta merangsang pengeluaran dahak pada batuk berdahak sehingga dapat memperbaiki keluhan batuk pasien.
Kehamilan adalah suatu kondisi yang perlu diperhatikan pada pemberian obat-obatan, utamanya obat batuk. Hal ini disebabkan karena beberapa zat pada obat batuk mempunyai efek yang kurang baik bagi perkembangan janin. Sebenarnya untuk keluhan batuk sendiri tidak semuanya harus dengan obat-obatan. Untuk lebih aman, dapat mengkonsumsi terlebih dahulu seperti sup hangat, kemudian campuran air jeruk dan madu, yang terbukti dapat meredakan gatal pada tenggorokan.
Karena obat batuk tidak semua memiliki jaminan keamanan untuk dikonsumsi, maka sebaiknya segera periksa ke dokter apabila dirasakan batuk yang sering muncul bahkan tiap waktu saat istirahat, batuk disertai dengan lemas badan, sulit untuk makan atau bahkan menelan dan muncul sesak karena batuk yang dirasakan.
Semoga jawaban diatas dapat membantu!
Terima kasih.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Selamat malam, terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Obat-obatan yang boleh diambil ketika batuk saat hamil adalah:
Obat batuk golongan ekspektoran atau yang mengandung guaifenesin, biasa digunakan untuk mengobati batuk berdahak.
Obat batuk golongan supresan atau yang mengandung dextromethorphan, biasa digunakan untuk mengobati batuk kering.
Kombinasi antara guaifenesin dan dextromethorphan
Obat batuk untuk ibu hamil yang tidak boleh dikonsumsi
Sebaiknya hindari obat batuk untuk ibu hamil yang mengandung:
Codeine, merupakan obat golongan opioid yang dapat diberikan pada batuk kering yang membandel. Obat ini dapat mengakibatkan ketergantungan pada bayi yang masih dalam kandungan sehingga pemberiannya dihindari untuk ibu hamil.
Decongestant pseudoephedrine dan phenylephrine, biasanya terdapat dalam kombinasi obat batuk dan flu. Hal ini karena kandungan obat tersebut dapat menghambat aliran darah ke plasenta, bahkan ada yang melaporkan obat ini berhubungan dengan cacat lahir. Hindari obat ini terutama di usia kehamilan trimester pertama.
Jika batuk Anda disertai demam, Anda bisa mengambil obat yang mengandung acetaminophen (paracetamol) untuk meredakan demam. Namun, sebaiknya hindari mengambil obat yang mengandung ibuprofen atau aspirin untuk meredakan demam. Ibuprofen atau aspirin dapat menembus plasenta sehingga bisa membahayakan janin.
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dok saya mau tanyaaa saya kn sdang hmil 29week..udh 2 hri ni btukbkering skit bgt tiap x btukk prut saya...saya tkut sprti khmilan yg pertma bruu 31 week udh lhiran krna akbt saya btukk n tllu nekenn pas btukbjdinya mules n lhirann...saya mau tnyaaa obt btuk yg aman tuk ibubhamil apaaa yahh
Dok saya mau tanyaaa saya kn sdang hmil 29week..udh 2 hri ni btukbkering skit bgt tiap x btukk prut saya...saya tkut sprti khmilan yg pertma bruu 31 week udh lhiran krna akbt saya btukk n tllu nekenn pas btukbjdinya mules n lhirann...saya mau tnyaaa obt btuk yg aman tuk ibubhamil apaaa yahh