April 07, 2019 15:57
Dijawab oleh
Luqman Hakim (dr)
Halo, selamat malam!
Terima kasih atas pertanyaannya.
Baik bu, saya akan coba menjawab apa yang sedang ibu khawatirkan.
Pertama, yang perlu kita pahami disini adalah bagaimana memperbaiki apa yang masih dapat diperbaiki dan dapat difungsikan kembali secara normal pada kaki suami ibu. Dari riwayat pemeriksaan dan perawatan oleh dokter spesialis orthopedi yang telah ibu ceritakan, dapat disimpulkan bahwa fokus dari dokter adalah mengevaluasi perbaikan jaringan dari jari serta bagian kaki lain yang dalam masa perawatan. Hal yang paling ditakutkan adalah terjadinya infeksi atau bahkan menghitam.
Salah satu tanda dari jaringan yang dapat diselamatkan adalah jaringan tersebut berwarna kemerahan yang artinya sirkulasi pembuluh darah disitu dapat berjalan. Lain halnya ketika sudah terjadi penghitaman, maka jaringan tersebut akan sulit dipertahankan. Ketika jaringan tersebut sudah tidak dapat dipertahankan, maka akan semakin meningkatkan resiko infeksi. Resiko infeksi ini lah bu, yang sangat ditakutkan oleh dokter karena infeksi tersebut sangat berbahaya apabila menjalar ke jaringan sehat lainnya. Maka dari itu, dokter menganjurkan apabila ada tanda-tanda matinya jaringan, maka sebaiknya dilakukan amputasi agar tidak terjadi penjalaran infeksi dari jaringan yang telah mati tersebut.
Proses infeksi pun tidak boleh luput dari evaluasi pemeriksaan kontrol dokter, salah satunya adalah tanda adanya demam.
Apabila akan dibawa ke RS yang mudah dijangkau oleh ibu dan suami untuk berobat, alangkah baiknya tetap kontrol ke dokter spesialis orthopedi (SpOT) agar dapat sinkron dengan pemeriksaan dokter sebelumnya. Luka yang ada termasuk ke dalam komplikasi dari kecelakaan pada kaki suami ibu dan tetap masih dalam lingkup perawatan oleh dokter spesialis orthopedi. Kembali pada kesimpulan awal bu, bahwa disini fokus yang harus dijaga adalah bagaimana menyelamatkan jaringan yang masih hidup dan dapat berfungsi baik serta mengurangi resiko terjadinya infeksi pada luka suami ibu.
Hal yang baik untuk dilakukan saat ini adalah tetap konsumsi obat-obatan dari dokter, dan tidak mencoba pengobatan yang bukan legal secara medis karena ditakutkan hanya akan memperberat komplikasi dari luka di kaki suami ibu. Tetap istirahat total, jaga kebersihan dari luka yang ada, selalu utarakan apa saja yang suami ibu rasakan selama masa perawatan kepada dokter yang memeriksa sehingga dokter mampu mengevaluasi secara detail dan optimal, sehingga penatalaksanaan terhadap perbaikan kondisi dari suami ibu dapat memberikan hasil yang terbaik.
Semoga jawaban diatas dapat membantu!
lekas sembuh buat suami ibu ya.
Terima kasih.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Malam dok, saya ingin bertanya mengenai kasus yang dialami suami saya. Jadi, pada hari Senin, 20 November sekitar jam 10 pagi suami saya mengalami kecelakaan, kaki kananya tertimpa besi seberat 1,4 ton sehingga kelima jarinya putus, tulang punggung kaki kanannya remuk, dan terdapat luka yang besar. Suami saya pun dibawa ke rumah sakit terdekat di daerah Jakarta Timur. Sekitar pukul 1 siang, dilakukan operasi penyambungan tulang dan penjahitan luka oleh dokter bedah orto Sp, OT. Dokter nya pun mengatakan kedepannya harus dilihat lagi apakah kaki suami saya masih bisa hidup atau menghitam. Suami saya pun dirawat di rumah sakit, dan pada hari rabu sudah diperbolehkan pulang dengan diresepkan obat antibiotik starcef, painkiller, dan cavitD serta diberikan surat pengantar untuk kontrol hari Jumat pada dokter yang mengoperasi. Pada hari Jumat, 24 November kami pun kontrol. perban pun dibuka, dan dicek kondisinya ternyata masih bagus dan tidak ada pembusukan. Kemudian, disuruh kontrol lagi hari Selasa, 28 November. Akan tetapi, pada hari Selasa, di ujung jari telunjuk, tengah, dan manis mulai menghitam. Jempol bagian atas pun sebagian menghitam, namun bagian belakangnya masih seat berwarna merah. Dokter pun mengatakan bawa bagian yang busuk harus diamputasi, namun masih menunggu batas hitamnya jelas terlihat sehingga disuruh datang kembali pada hari Senin, 4 Desember. Kami pun kembali kontrol. Saya mengeluh bila suami saya sering demam, dan merasa khawatir takut ada infeksi. Dokter pun mengatakan bawa hal tersebut disebabkan karena adanya pembusukan. Dokter tidak meresepkan apapun terkait demam suami saya, dan hanya menambahkan 21 butir starcef. Akan tetapi, malamnya suami saya kembali demam tinggi dan merasakan nyeri yang hebat di kakinya. Saya takut, dan khawatir bila pembusukannya meluas atau terjadi infeksi yang serius. Yang ingin saya tanyakan mengenai kondisi suami saya, apakah amputasi merupakan satu-satunya jalan yang dapat dilakukan? bagaimana cara agar pembusukan tidak semakin meluas? apaka ada obat atau makanan untuk menghambat proses pembusukan tersebut? apakah bagian yang sudah hitam tidak dapat hidup kembali? Lalu, jika demamnya masih berlanjut saya berencanan untuk membawanya ke rumah sakit namun rumah sakit tempat suami saya dioperasi letaknya jauh dari rumah, kebetulan rumah saya berada di daerah Jakarta Barat. Bila di bawa ke ruma sakit yang berbeda , apakah saya harus konsul ke bagian Sp, OT atau poly luka? karena sejauh ini diagnosis dokter baru melihat lukanya saja, belum melihat tulang-tulangnya, dan yang mengalami pembusukan pun lukanya. Akan tetapi, saya juga merasa takut bila nanti ke poly luka, mereka kurang paham dan salah mengenai tulang-tulangnya. Mohon dijawab dokter. Terimakasih banyak.
Malam dok, saya ingin bertanya mengenai kasus yang dialami suami saya. Jadi, pada hari Senin, 20 November sekitar jam 10 pagi suami saya mengalami kecelakaan, kaki kananya tertimpa besi seberat 1,4 ton sehingga kelima jarinya putus, tulang punggung kaki kanannya remuk, dan terdapat luka yang besar. Suami saya pun dibawa ke rumah sakit terdekat di daerah Jakarta Timur. Sekitar pukul 1 siang, dilakukan operasi penyambungan tulang dan penjahitan luka oleh dokter bedah orto Sp, OT. Dokter nya pun mengatakan kedepannya harus dilihat lagi apakah kaki suami saya masih bisa hidup atau menghitam. Suami saya pun dirawat di rumah sakit, dan pada hari rabu sudah diperbolehkan pulang dengan diresepkan obat antibiotik starcef, painkiller, dan cavitD serta diberikan surat pengantar untuk kontrol hari Jumat pada dokter yang mengoperasi. Pada hari Jumat, 24 November kami pun kontrol. perban pun dibuka, dan dicek kondisinya ternyata masih bagus dan tidak ada pembusukan. Kemudian, disuruh kontrol lagi hari Selasa, 28 November. Akan tetapi, pada hari Selasa, di ujung jari telunjuk, tengah, dan manis mulai menghitam. Jempol bagian atas pun sebagian menghitam, namun bagian belakangnya masih seat berwarna merah. Dokter pun mengatakan bawa bagian yang busuk harus diamputasi, namun masih menunggu batas hitamnya jelas terlihat sehingga disuruh datang kembali pada hari Senin, 4 Desember. Kami pun kembali kontrol. Saya mengeluh bila suami saya sering demam, dan merasa khawatir takut ada infeksi. Dokter pun mengatakan bawa hal tersebut disebabkan karena adanya pembusukan. Dokter tidak meresepkan apapun terkait demam suami saya, dan hanya menambahkan 21 butir starcef. Akan tetapi, malamnya suami saya kembali demam tinggi dan merasakan nyeri yang hebat di kakinya. Saya takut, dan khawatir bila pembusukannya meluas atau terjadi infeksi yang serius. Yang ingin saya tanyakan mengenai kondisi suami saya, apakah amputasi merupakan satu-satunya jalan yang dapat dilakukan? bagaimana cara agar pembusukan tidak semakin meluas? apaka ada obat atau makanan untuk menghambat proses pembusukan tersebut? apakah bagian yang sudah hitam tidak dapat hidup kembali? Lalu, jika demamnya masih berlanjut saya berencanan untuk membawanya ke rumah sakit namun rumah sakit tempat suami saya dioperasi letaknya jauh dari rumah, kebetulan rumah saya berada di daerah Jakarta Barat. Bila di bawa ke ruma sakit yang berbeda , apakah saya harus konsul ke bagian Sp, OT atau poly luka? karena sejauh ini diagnosis dokter baru melihat lukanya saja, belum melihat tulang-tulangnya, dan yang mengalami pembusukan pun lukanya. Akan tetapi, saya juga merasa takut bila nanti ke poly luka, mereka kurang paham dan salah mengenai tulang-tulangnya. Mohon dijawab dokter. Terimakasih banyak.