Mau tanya dok, Apa bisa dengan check urine / darah (cek lab) bisa diketahui apakah kita terkena penyakit kelamin? Trim's

Halo,
Selamat malam
terima kasih sudah menghubungi honestdocs

Sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diketahui
- umur dan jenis kelamin?
- apakah saat ini ada keluhan yang dirasakan?
- sudah berapa lama keluhan itu dirasakan?
- apakah ada riwayat hubungan seksual beresiko tinggi? (berganti pasangan seksual atau tidak menggunakan kondom?

Penyakit kelamin banyak jenisnya, dengan keluhan dan gejala yang berbeda, dan pemeriksaan yang diperlukan/ dilakukan akan disesuaikan dengan jenisnya, misalnya
- chlamydia atau gonore : dengan pemeriksaan urine, pemeriksaan penis secara langsung atau sekret vagina
- HIV, sifilis, Hepatitis : melalui pemeriksaan darah
- herpes genital : melalu pemeriksaan jaringan dan pemeriksaan darah
- HPV melalui pap smear

Saya tunggu keterangan lebih lanjut agar saya dapat membantu menjelaskan mengenai pertanyaan anda
terima kasih

Selamat malam, terimakasih telah menghubungi kami di honestdocs.

Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual ada banyak jenisnya. Sebagian dapat dideteksi hanya dengan memeriksa secara langsung, seperti pada papiloma (kutil kelamin), namun sebagian memerlukan pemeriksaan darah seperti pada HIV dan sifilis, dengan pemeriksaan urin dan cairan kelamin, misalnya pada GO (gonore) alias kencing nanah.

Jenis tes darah, urine, dan cairan kelamin akan diminta oleh dokter sesuai indikasi. Karena jenis pemeriksaan juga ada banyak macamnya, tidak mentang2 tes darah berarti sama utk semua penyakit, melainkan sesuai indikasi.

Untuk itu, langkah awal untuk mendeteksi penyakit kelamin adalah dengan berkonsultasi dengan dokter secara langsung. Nanti dokter akan melakukan anamnesis (wawancara medis) untuk menggali informasi mengenai gejala yg dialami selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, lalu dapat ditentukan apakah perlu dilakukan pemeriksaan darah, urin, atau lainnya beserta jenisnya masing-masing yang diperlukan.

Adapun kecurigaan mengenai terjadinya penyakit menular seksual, dapat diamati dengan tanda dan gejala sebagai berikut:
- Luka atau benjolan pada alat kelamin atau dubur
- Buang air kecil yang menyakitkan atau terbakar
- Keluar Cairan dari penis
- Keputihan yang tidak biasa atau berbau
- Pendarahan vagina yang tidak biasa
- Rasa sakit saat berhubungan seks
-Nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di pangkal paha tetapi terkadang lebih luas
- Nyeri perut bagian bawah
-Demam

Tanda dan gejala dapat muncul beberapa hari setelah terpapar (melakukan hubungan seksual berisiko), atau mungkin perlu bertahun-tahun tergantung pada penyebabnya.

Demikian informasi dari saya, semoga bermanfaat.

Ijin menambahkan ,

Penegakkan diagnosa suatu penyakit menular didasarkan pada anamnesa yang berisi kumpulan gejala dan pemeriksaan fisik yang meliputi tanda suatu penyakit. Pemeriksaan penunjang baik lab darah , urin, vagina dsb digunakan guna membantu menegakkan suatu diagnosis.
Pemeriksaan darah yang spesifik digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis infeksi menular seksual seperti
- Tes imunologi HIV, tes CD4
-Syphilis dengan TPHA, VRDL
- Hepatitis dengan cek HbsAg , antiHBS
Pemeriksaan urin
- pemeriksaan Chlamydia
- pemeriksaan Gonorrhea

Namun tidak semua fasilitas lab bisa melakukan pemeriksaan tersebut.Sehingga guna mengetahui pemeriksaan apa yang tepat bagi Anda silahkn dikonsultasikan secara langsung ke dokter Anda

Semoga informasi ini bermanfaat

Halo, selamat pagi

Sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diketahui
- berat badan anak
- keluhan apa saja yang dialami anaknya?
- sudah berapa lama keluhan tersebut dirasakan?
- apakah ada demam?
- apakah ada gangguan BAB?
- apakah ada muntah, dll?
- apakah sudah diperiksakan ke dokter?
- obat apa saja yang sudah dikonsumsi?

Saya tunggu informasi tambahannya sebelum memberikan keterangan mengenai pertanyaan anda

Baik terkait dengan usus buntu (appendicitis) pada anak bisa terjadi pada berbagai usia. Namun spesial pada anak biasanya gejala klasik dari usus buntu jarang ditemukan . Gejala radang usus buntuk pada anak hanya terbatas pada demam dan nyeri perut. Gejala nyeri perut ini tidak spesifik pada kanan bawah seperti yang ditemukan pada orang dewasa. Pada beberapa anak justru yang terjadi sudah meliputi perforasi (bocornya) usus buntu yaitu ditandai dengan nyeri perut hebat disertai demam tinggi.