May 03, 2019 12:18
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Selamat siang, terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Berikut ini beberapa kondisi medis yang menyebabkan timbulnya benjolan di dalam vagina dan vulva:
-Kista vagina
Benjolan di dalam vagina bisa jadi pertanda adanya kista. Kista vagina biasanya muncul di dinding vagina, berupa benjolan keras seukuran kacang polong atau bisa lebih besar. Ada beberapa jenis kista vagina, di antaranya kista Bartholin, kista inklusi, kista Müllerian, dan kista Gartner. Jenis kista vagina yang banyak ditemui adalah kista inklusi. Kista vagina jenis ini biasanya muncul setelah melahirkan atau saat terjadi cedera pada vagina.
-Kista vulva
Kista vulva terjadi ketika kelenjar yang ada di sekitar vulva tersumbat. Ukuran kista ini bervariasi, tetapi umumnya hanya benjolan kecil yang keras dan tidak terasa sakit, kecuali jika sudah terinfeksi. Kista jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun jika kista terinfeksi, butuh penanganan dokter segera.
-Kutil kelamin
Benjolan di dalam vagina bisa jadi pertanda kutil kelamin. Kutil kelamin termasuk penyakit menular seksual yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan berukuran kecil di sekitar area labia, di dalam vagina, di leher rahim, dan bahkan di sekitar anus. Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Penyebarannya bisa melalui berhubungan seksual baik melalui vagina, seks anal, dan seks oral.
-Herpes genital
Herpes genital juga merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Biasanya ditandai dengan adanya gatal, kesemutan, muncul luka seperti sariawan, serta benjolan pada alat kelamin yang berisi cairan bening. Selain itu, juga akan muncul gejala berupa demam dan rasa sakit di area kelamin dan bokong.
-Vaginal skin tag adalah kulit tumbuh yang muncul di area vagina, berwarna serupa dengan warna kulit atau lebih gelap, umumnya berukuran kecil, yaitu sekitar 2-10 milimeter. Kulit tumbuh ini bisa disebabkan oleh kehamilan, kegemukan, resistensi insulin, faktor keturunan, atau infeksi human papillomavirus (HPV). Kulit tumbuh di vagina bisa menyerupai polip vagina atau kutil kelamin.
Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi benjolan di dalam vagina tergantung pada penyebabnya.
Perawatan di rumah untuk mengatasi gejala yang timbul; mandi dan berendam dengan air hangat selama beberapa hari, mengenakan celana dalam berbahan katun, dan mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi vulva.
Segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika Anda mencurigai adanya benjolan di dalam vagina, terutama jika benjolan ini disertai keluhan lain, seperti nyeri, gatal, dan keluar darah atau cairan dari vagina. Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo,
selamat malam bu
terima kasih sudah menghubungi honestdocs
Sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diketahui
- sudah berapa lama benjolan ini dirasakan?
- apakah disertai demam atau nyeri?
- apakah membesar dengan cepat?
- apakah disertai keputihan atau perdarahan?
- apakah disertai nyeri panggul?
- kapan terakhir ibu kontrol IUD nya?
Berikut adalah beberapa benjolan yang mungkin terjadi di vagina atau vulva:
- Bisul/ furunkel
- Varises
- herpes genital
- kutil kelamin
- kista Bartholin : paling sering terjadi pada wanita
- kista inklusi, kista Gartner, kista Mullerian
- kista vulva
Beberapa cara yang dapat dicoba dilakukan di rumah
- menjaga area kewanitaan bersih dan kering : dengan menyeka dari arah depan ke arah anus setelah berkemih.
- minum air putih minimal 2 liter / sesuai dengan aktifias sehari-hari.
- hindari asupan alkohol dan minuman mengandung kafein
- hindari penggunakan produk yang mengandung parfum di area kemaluan, hindari penggunaan sabun kewanitaan karena dapat merubah pH alami area kewanitaan
- gunakan pakaian dalam berbahan katun, dan tidak terlalu ketat untuk menjaga area tersebut kering
- berkemih setelah aktifitas seksual
- ganti pantyliner sesering mungkin setelah terasa lembab
- gunakan air mengalir untuk membasuh area kewanitaan terutama di wc umum, jangan menggunakan air yang ditampung
- gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk menghindari infeksi menular seksual
- duduk berendam di air hangat (sitz bath) : duduk berendam di air hangat setinggi panggul, lakukan beberapa kali dalam sehari selama 4 hari, biasanya kista akan pecah dan cairan akan keluar
- atau dapat dengan melakukan kompres hangat di area benjolan
Bila benjolan tetap nyeri, periksakan ke dokter kandungan sekalian mengontrol posisi IUD
Semoga informasi bermanfaat, silahkan tanyakan kembali bila kurang jelas
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Gejalanya tgl 3 sore.. Kemeng rasanya.. Tapi kalau di buat pipis gk sakit.. Qw pegang itu keras kyk ada alat yg msuk di situ..
Untuk kontrol kb iud masih blm periksa soalx msik keluar lendir darah..
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo bu, terima kasih jawabannya
Bolehkah saya tahu sudah berapa lama ibu pasang IUD? apakah ibu baru pasang? bila iya, langsung kembali periksa ya bu, untuk melihat apakah IUDnya bergeser atau tidak.
Semoga informasi bermanfaat, silahkan tanyakan kembali bila kurang jelas
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Selamat siang dok, kenapa iya kok miss V ku sakit mbendol,, kalau kenak gesekan rasanya gak enak sekali... Apa ada hubungannya dengan KB iud saya.. Mkasih
Selamat siang dok, kenapa iya kok miss V ku sakit mbendol,, kalau kenak gesekan rasanya gak enak sekali... Apa ada hubungannya dengan KB iud saya.. Mkasih