Selamat malam dok, saya mau tanya soal datang bulan. Saya haid bulan kemarin tanggal 11 Juni, terus saya berhubungan intim dengan suami saya padatanggal 12 Juli, sampai sekarang saya belum menstruasi lagi padahal udah tanggal 21 Juli, kan siklusnya sudah hampir 40 hari dok, apa yang sedang terjadi sebenarnya dok, apakah saya hamil? Suami saya saat berhubungan intim tidak membuahi sel terus atau tidak mengeluarkan sperma dalam dinding rahim. Mohon dijawab secepat mungkin ya dok, saya udah gak tenang. Terima kasih

Halo selamat malam,
Terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan.

Hello selamat siang.
Terima kasih atas pertanyaannya.

Apakah Ibu pernah mengalami siklus haid 40 hari sebelumnya? Biasanya, berapa harikah siklus haid Ibu?

Perlu diketahui bahwa haid yang normal tergolong dalam siklus 21-35 hari pada setiap bulannya dengan durasi antara 2-8 hari. Namun, jika kondisi ini terus berulang dan tidak membaik, konsultasikan pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Haid dikatakan tidak teratur apabila:
-Tidak mengalami haid lebih dari 90 hari
-Terjadi 2x/lebih pendarahan haid dalam kurun waktu satu bulan
-Volume darah berlebihan
-Durasi haid lebih dari 7-8 hari

Keterlambatan haid/haid tidak teratur dapat disebabkan oleh:
-Penggunaan KB
-Polycystic ovary syndrome (PCOS) yang menjadi penyebab paling umum pada haid tidak teratur
-Kehamilan/menyusui
-Gangguan pengaruh hormon
-Stress
-Berat badan terlalu kurus/gemuk

Walaupun sperma tidak dikeluarkan di dalam, akan tetapi ada kemungkinan air mani yang telah tercampur dengan sperma keluar didalam tanpa disengaja. Untuk memastikannya, Anda dapat mengecek tes kehamilan dengan test-pack untuk memastikannya. Biasanya jika kadar urine HCG sudah bisa terdeteksi positif apabila haid sudah telat lebih dari 7 hari.

Semoga membantu.

Halo, selamat sore, terima kasih telah menghubungi HonestDocs.

Sebelumnya, perlu kami tanyakan terlebih dahulu bagaimana dengan siklus menstruasi Anda sebelumnya? Apakah memang sering tidak teratur?
Siklus menstruasi yang normal berkisar antara 21-35 hari, dengan rata-rata 28 hari, Anda dapat menghitungnya dari hari pertama haid terakhir. Periode menstruasi sewajarnya berlangsung 2-7 hari
Selain oleh pembuahan/ kehamilan ada banyak faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain:
1. Kondisi tertentu seperti stress psikis/ fisik
2. aktivitas/olahraga berlebihan dari biasa
3. Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis
4. Perubahan pola diet yang drastis
5. Penggunaan KB/ terapi hormonal lainnya
6. Penyakit lainnya yang mempengaruhi sistem hormonal
Siklus mens dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas, oleh karena itu dapat memanjang/ memendek, dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal dalam tubuh.

Pada dasarnya, setiap hubungan seksual berpotensi untuk menyebabkan terjadinya kehamilan, namun itu terjadi bila dilakukan pada masa subur, yaitu 2 minggu sebelum periode menstruasi, saat masa subur itulah terjadinya ovulasi/ sel telur diproduksi sehingga dapat terjadi pembuahan oleh sel sperma, jika diluar masa tsb, maka kemungkinan hamil kecil. Untuk memastikan apakah saat ini hamil atau belum, bisa dengan melakukan pemeriksaan test pack paling baik dengan urin pagi hari, atau memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Demikian penjelasan dari saya, semoga membantu. Silakan bertanya kembali apabila ada yang kurang jelas.

Pada prinsipnya agar menstruasi teratur perlu menerapkan pola hidup yang sehat. Hal ini bertujuan agar kondisi hormonal menjadi stabil sehingga siklus menstruasi menjadi teratur.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar menstruasi lancar:
- Olahraga teratur minimal 3 dalam seminggu, misalnya jogging, renang, senam aerobik yang akan melancarkan aliran darah.
- Kendalikan stres
- Hindari kelelahan yang berlebihan dan Istirahat yang cukup
- Jaga stamina dengan mengonsumsi makanan bergizi (sayur, buah, lauk pauk) yang kaya vitamin dan antioksidan
- Batasi konsumsi makanan instan dan berlemak
- Hindari rokok dan alkohol

Jika anda sudah menerapkan pola hidup yang sehat namun menstruasi tak kunjung teratur sebaiknya memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk identifikasi lebih lanjut penyebabnya. Terapi dari dokter akan menyesuaikan hasil temuannya nanti.