April 06, 2019 10:16
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Dampak negatif onani yang bisa terjadi, di antaranya:
-Ejakulasi dini
Terlalu sering melakukan onani dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Bagi pria yang melakukan onani beberapa kali sebelum melakukan hubungan seks, akan cenderung sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan sentuhan dari diri sendiri. Frekuensi yang terlalu sering dalam melakukan onani adalah memicu timbulnya kulit lecet sampai pembengkakan organ intim karena tidak pernah menggunakan pelumas.
-Iritasi kulit hingga fraktur penis
Onani bisa dibilang sebagai aktivitas seksual paling aman. Hal ini dikarenakan risiko untuk terkena penyakit menular seksual tidak akan terjadi selama Anda melakukannya sendiri. Meski begitu, cedera bisa muncul dalam bentuk iritasi kulit jika Anda melakukan onani terlalu sering dan kasar. Risiko yang lebih berbahaya, akibat onani dapat menyebabkan terjadinya fraktur penis yang disebabkan oleh adanya paksaan membengkokkan penis saat ereksi. Kondisi ini akan menyebabkan penis mengalami pembengkakan.
-Rasa bersalah
Bahaya onani lainnya adalah membawa efek negatif secara psikologis, lantaran terbentur dengan nilai-nilai agama, moral, dan budaya, sehingga menjadikan seseorang merasa malu dan bersalah setelah selesai melakukan kegiatan tersebut.
Tarik menarik antara kesenangan serta menahan diri berdampak pada nilai harga diri, tingkat kepercayaan diri, serta perasaan cinta. Perasaan bersalah yang ditimbulkannya juga memicu efek psikosomatis seperti sakit punggung, sakit kronis, dan sakit kepala.
-Memengaruhi unsur-unsur kimia tubuh
Bahaya onani selanjutnya adalah bisa memengaruhi otak berikut unsur-unsur kimia tubuh. Hal ini diakibatkan oleh kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks. Kendati dampak yang timbul pada setiap orang berlainan, terlalu sering melakukan onani tetap dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, testis sakit, rambut rontok, ataupun nyeri panggul.
Apabila gaya hidup cenderung normal, akan tetapi mempunyai kebiasaan onani sebaiknya kurangi aktivitas seksual tersebut untuk mengurangi keluhan. Apabila keluhan tak kunjung reda, segera konsultasikan ke dokter.
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Salam sejahtera, dok. Saya seorang pria lajang berusia 24 tahun. Saya bukan perokok, premium alkohol atau drugs. Saya melakukan onani sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, namun setiap onani sperma yang saya keluarkan selalu mengandung semacam jelly. Apakah itu normal, dok? Lalu berapa idealnya onani dilakukan untuk pria lajang? Terima kasih.
Salam sejahtera, dok. Saya seorang pria lajang berusia 24 tahun. Saya bukan perokok, premium alkohol atau drugs. Saya melakukan onani sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, namun setiap onani sperma yang saya keluarkan selalu mengandung semacam jelly. Apakah itu normal, dok? Lalu berapa idealnya onani dilakukan untuk pria lajang? Terima kasih.